🍁🍁🍁
•
•
•Tiara jatuh terkapar di atas tanah. Bella menyibak rambutnya ke belakang, senyum tipis terpatri di wajahnya.
Dengan langkah malas Bella berjalan meninggalkan halaman belakang sekolah sambil merenggangkan otot-ototnya.
Tiara tampak mengaduh kesakitan sambil menangis, ia tak sendiri di belakang sekolah. Sahabat lamanya juga terkapar lemas setelah berkelahi dengan Bella.
Minie, Agnes, dan Dita terlihat lemas dengan dengan luka dibeberapa bagian tubuh.
Bukan tanpa alasan Bella memukul mereka, ia sudah muak karena mereka yang tak kapok mencari masalah dengannya. Sudah dengan berbagai cara apapun mereka gunakan untuk menjahili dan membullynya.
Awalnya Bella masih tenang dan tidak membalas mereka, namun kali ini ia sudah tak mentolerir lagi.
Bella masuk ke dalam bilik toilet, setelah memastikan tidak ada orang, pintu ia kunci dari dalam. Bella duduk di salah satu closet, setelah menghirup nafas dalam-dalam, ia menutup matanya.
'Udah puas lo mukulnya?', ucap Bella pada Caitlin dalam batin.
'Udah', singkat Caitlin.
'Lo sih gue baru mukul sebentar udah ngambil alih tubuh gue', ucap Bella tak terima.
'Gue cuma gemes pengen mukul mereka, itu pembalasan dari gue waktu mereka bully gue dulu'
'Untung lo ga segel gue, jadi gue masih bisa komunikasi sama lo, yaudah cepet tuker posisi semula'
'Hm'
Bella menarik nafasnya pelan lalu menghembuskannya dengan tenang. Kali ini ia sedang malas melakukan di depan cermin.
Bella membuka matanya, kedua bola matanya yang berwarna biru telah berganti, Bella sudah mengambil alih raganya dari Caitlin.
Dengan ekspresi malas, Bella berjalan keluar sambil membawa tas yang ia tinggal di depan toilet tadi. Bella merasakan jika tubuhnya sangat pegal sekarang.
Bella berjalan keluar sekolah sambil bertukar pesan dengan Sagara.
Sugar Daddyku 🐭
Sagara : Bener ga mau dijemput?
Bella : Ndaa bang, lagiankan Bella bawa motor sendiri.
Sagara : Iyasih, yaudah hati-hati ya dek.
Bella : Shapp bos!
Bella mematikan ponselnya, kakinya melangkah menuju tempat parkir. Setelah menaiki motor sportnya, Bella memakai helm terlebih dahulu sebelum menghidupkan mesin motornya.
Sepanjang jalan Bella terlihat sangat fokus, melihat Alfamart ditepi jalan Bella memutuskan untuk mampir sebentar.
Setelah membeli yogurt favoritnya Bella memilih untuk duduk di depan Alfa untuk menghabiskan yogurtnya terlebih dahulu.
Menit demi menit berlalu, Bella habiskan waktu hanya untuk melamun. Ia tengah memikirkan pacarnya, sudah seminggu lebih ia tak bisa menelpon maupun bertukar pesan via WhatsApp dengan Alvian.
Kata Sagara, Alvian dibawa paksa oleh suruhan bokapnya, dan tak diperbolehkan keluar rumah. Bahkan sekolah pun Alvian melaksanakan sekolah online. Benar-benar ayah yang tak patut dicontoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasy𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...