Chapter 16

8.9K 777 7
                                    

🍁🍁🍁





   Pagi hari yang cerah, Bella duduk dibalkon kamarnya. Letak kamarnya berada dilantai dua, berhadapan dengan kamar Sagara. Hari ini hari minggu, tepat senin besok Bella sudah masuk ke sekolah yang baru.

   Untuk sekolahnya, Bella di sekolahkan di SMA Elite oleh tante Kinan, lebih tepatnya kelas 11 IPA 2. Bella hanya setuju-setuju saja, lagi pula ia kan numpang disini. Jadi tak enak kalau menolak atau semacamnya.

   Bella menyedot minuman favoritnya dari sedotan dengan hikmat. Dia sedang berbalas pesan dengan Dilla.

 Dia sedang berbalas pesan dengan Dilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   "HAHANJIR NGAMBEK DIA"

   Bella membekap mulutnya, dia lupa, jika sekarang dia tak lagi di rumahnya sendiri.

   "Enggong malah koar-koar, ah anjir yogurtnya abis"

   Bella beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah menuju lantai satu. Keadaan dalam rumah sangat sepi, Sagara sedang ada urusan bersama teman-temannya. Dan tante Kinan sedang arisan dengan emak-emak sosialita di kompleks sebelah.

   "Yah abis..."

   Bella menutup pintu kulkasnya lalu keluar dari dapur dengan lesu.

   "Hmm, gue beli di Alfa aja deh, sekalian beli sabun cuci muka gue yang udah abis. Eh udah siang ya? Mending gue cepet-cepet, sebelum bang Sagara pulang"

   Bella berjalan dengan semangat, bahkan melangkah kesana kemari sambil bernyanyi balonku. Dia masuk ke kamar hanya ingin mengganti baju dan celananya saja. Setelah itu ia bergegas turun, keluar rumah menuju Alfa.

   "Lah iya, kemarin gue liat Alfa dimana ya? Keknya deket taman kompleks deh"

   Bella memakai tudung hoodie nya, dan memasukkan kedua tangannya ke saku hoodie hitamnya. Bella berjalan santai ke arah taman kompleks.

   Sesudah masuk ke dalam Alfa, Bella segera mengambil sabun cuci muka lalu berjalan ke arah rak minuman. Tempat lamanya berdiri sejuta umat, hanya untuk memilih minuman. Sebut saja tempat paling sulit untuk mengambil keputusan.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang