Chapter 58

5K 367 3
                                    


🍁🍁🍁





   "Buat lo yang sok akrab ke gue"

   BUGH!

   "Buat lo yang udah racunin minuman gue"

   BUGH!

   "Buat lo yang udah bikin tubuh gue lebam-lebam"

   BUGH!

   "Buat lo yang ga ngasih gue makan selama dua hari! Bastard!"

   BUGH BUGH

   "Fuck you!"

   "Stop baby", Alvian menarik Bella menjauh, sepertinya sudah impas membuat lelaki itu terluka parah. Sebanding dengan apa yang Bella rasakan waktu itu.

   Bella menegakkan tubuhnya, ia tersenyum puas melihat Sora yang sudah meringkuk menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

   Perut, pelipis, mulut, dan kakinya yang mengeluarkan darah. Mata kanannya membengkak, pergelangan tangannya yang terluka karena ikatan tali yang sangat kencang.

   "Bawa aja dia ke polisi sekarang, kalau ditanya kenapa dia sampe kaya gitu, bilang aja, abis nyusruk ke jurang"

   "Biar ntar dibawa sama anak Tiger, ayo keluar by", ajak Alvian sembari menggenggam tangan Bella erat.

   Mereka berdua berjalan keluar meninggalkan Sora seorang diri, meringkuk menahan rasa sakit yang terus menyerangnya.

   Namun karena Bella tak setega itu meninggalkan Sora begitu saja, ia memberi makanan dan minuman yang cukup untuk dirinya. Mau dimakan atau tidaknya itu bukan urusan Bella.

🕯️🕯️🕯️

   "Kak Bara!"

   "Kenapa Ell?"

   "Kayanya gue punya jiwa baru deh"

   "Maksudnya?"

   "Waktu disekap Sora, jiwa gue ga nyatu sama badan, gue juga sempet berkomunikasi sama jiwa Caitlin. Gue lihat pake mata kepala gue sendiri, tubuh ini tiba-tiba jadi kuat banget, bahkan gue sendiri takut"

   "Jiwa apa lagi nih? Jiwa Dewana?", ucap Bara.

   "Eumm, bener juga! Gue namain Dewana aja, soalnya ni orang kalo ngamuk ngeri kaya bapak Dewana gue yang ganteng so much"

   "Ngeri bener, punya banyak jiwa. Jiwa lo bisa bermutasi juga ye Bel? Anjass limited edition bener dah. Awas lo kelainan jiwa", canda Dilla.

   "Yeeuh bicid lo Dil"

   Dilla tertawa lalu kembali mengemil kacang yang sudah disediakan oleh Satrio di markas Tiger. Kini kedua geng tersebut tengah berkumpul untuk mengurus permasalahan Bella dan Sora.

   Sebenarnya The King kesini juga masih ingin menjenguk dan menemani Bella pasca keluar dari rumah sakit.

   Mereka semua juga sudah tau akan hal ini, tentang jiwa yang dimiliki oleh Bella. Awalnya mereka yang belum tau akan hal ini terkejut bukan main, mereka tak pernah melihat seseorang dengan kondisi seperti Bella.

   Namun karena sudah di depan mata, mereka perlahan percaya apa yang dialami oleh Bella. Langka dan mengerikan memang.

   "Eh beberapa bulan lagi kita luluss, ye gak?"

   Ben berkata sambil merangkul pundak Bella yang tengah duduk di kursi.

   "Hooh bener juga si Benjo"

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang