🍁🍁🍁
•
•
•"Maksud lo apa nampar Bella?!", sentak Mahen pada gadis yang baru saja menampar Bella dengan keras.
"Kok kamu bela dia sih?! Dia ganjen ke kamu, aku ga suka Mahenn", ucap Tiara sedikit merengek pada Mahendra.
"Itu bukan urusan lo, gue ga suka sama lo!", tegas Mahen.
"Tapi aku suka! Bahkan mama kamu aja restuin!"
"Ngimpi lo!"
Bella hanya menatap jengah, ahh dia suka drama ini. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Raymond, Mahen, dan Tiara, kacau. Bella terkekeh.
Namun bukan Tiara pusat sasarannya kali ini, lebih tepatnya Minie, dia yang dulu selalu membully Ayla. Bahkan pernah membuat Ayla sakit parah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Apalagi Ayla harus dirawat inap selama seminggu.
Bella menatap Tiara dengan pandangan remeh. Ia bisa gunakan Mahen sebagai alat. Ahh ini akan menjadi something yang menarik. Tiara yang melihat senyum kemenangan Bella segera menjambak rambut Bella, namun Bella dengan cepat menahannya.
Tiara tersentak kaget kala lengannya dicengkeram dengan kuat oleh Bella.
"Lepasin!"
"Oh, minta dilepasin?", ucap Bella datar.
Detik berikutnya Tiara terjatuh karena Bella melepas pegangan tangannya saat Tiara menarik diri dengan kuat. Gelak tawa memenuhi seluruh kantin, Minie, Agnes dan Dita yang tak terima menghampiri Bella.
Minie yang memang sangat tidak suka pada Ayla, dulu maupun sekarang segera menarik Bella berdiri.
"Mau lo apa sih?! Kita kita ga ganggu lo lagi ya!"
'Cih, ga ganggu gundulmu'
"Emang ga ganggu, tapi muka kalian pantes buat gue ganggu, makanya gue mau ganggu kalian. Gantiankan? Sekali-kali kalian yang gue bully, jangan cuma bully orang lemah bitch", jelas Bella dengan wajah kelewat datar dan santai.
"Lo yang bitch!", ucap Dita membalikkan perkataan Bella.
"Oh ya? Bukannya lo yang tiap malem sering ke club?"
Perkataan Bella sontak membuat beberapa siswa berbisik-bisik mengenai fakta tentang Dita yang sering keluar masuk club. Ada yang membenarkannya namun ada juga yang menentangnya.
"Ga usah sok tau lo!"
"Bukannya sok tau. Tapi emang gitu faktanya"
Bella tentu berani berkata seperti itu karena dia mempunyai bukti. Bukti yang sudah dicari oleh Bimo. Dia menyuruh kepercayaannya itu untuk menyelidiki tentang Tiara dkk dan Mahendra dkk. Tentu tidaklah sulit untuk mendapatkan semua informasi tentang mereka.
"Halah modal bacot sama berantem aja bangga, gue yakin lo cuma bisa itu, ga bisa ala-apa", ucap Agnes memandang remeh Bella.
Yang diremehkan terkekeh sinis, Sorry? Bella ini bisa dalam segala bidang.
"Lo yakin? Ga takut kalo ucapan lo boomerang buat lo sendiri?", ucap Bella dengan seringainya.
"Emang bener! Lo cuma modal bacotan doang!", lanjut Agnes yakin.
"Hm, ayo buktiin, lo nantangin gue apa?", ucap Bella tanpa ragu.
"Basket", singkat Agnes lalu tersenyum miring.
Mendengar perkataan Agnes sontak membuat Bella tertawa dalam hati. Oh ayolah, Bella ini mantan ketua basket yang paling ditakuti. Dan kini Agnes menantangnya. Banyak yang tidak yakin jika Bella akan menerima tantangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasy𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...