🍁🍁🍁
•
•
•"Ini beneran?!! Mata gue ga butakan?! L-lo, lo peringkat satu dari sepuluh kontestan Bel!"
Bella hanya tersenyum menerima pelukan Tasya. Sahabatnya ini sangat heboh ketika melihat papan pengumuman di sekolah.
Semua siswa yang mengetahui berita tersebut dibuat kaget. Orang yang mereka juluki stupid people nyatanya meraih peringkat pertama dalam tes olimpiade.
"Ga mungkin, biasanya yang sering menang si Tita sama Liam "
"Demi apa??"
"Ga nyangka gue, kenapa dia bisa sepintar itu sekarang?"
"Bahkan Tita aja kalah"
"Apa jangan-jangan dia curang ya?"
"Mana mungkin, pas tes tadi aja ada tiga pengawas yang jaga"
"Bahkan tesnya diliat seluruh warga sekolah di Aula dari layar proyektor"
"Lah iya juga"
"Wah hebat juga Ayla"
"Iya bener!"
Tita yang melihat semua orang terkagum-kagum dengan Bella menghentakkan kakinya menuju kelas. Ia sangat marah, kenapa semua selalu tertuju padanya?
'Emangnya apa sih yang mereka pandang dari Ayla!', ucap Tita dalam hati.
Sedangkan geng Phoenix sedang bersantai di kantin pun terkejut dengan berita ini.
"Gue rasa Ayla emang udah berubah", celetuk Ivander.
"Ternyata gue salah nilai dia", Evan berkata dengan raut wajah menyesal.
"Semuanya karena Tita", ucap Liam tiba-tiba.
Alex menaikkan sebelah alisnya, dia menatap selidik ke arah Liam yang seperti mengetahui sesuatu.
"Maksud lo?", tanya Alex menatap Liam datar.
"Hahh...gue sebenernya udah tau dari dulu alasan Ayla berubah", jawab Liam sekenanya.
"Apa maksud lo?!", tegas Alex.
Liam tersenyum sinis, lalu melanjutkan perkataannya.
"Tita, udah ngeracunin pikiran Bella"
"Bella?", heran Alex mendengar Liam yang menyebut nama Ayla dengan Bella.
"Oh itu, Ayla minta ke gue buat manggil dia Bella, bukan lagi Ayla"
Alex mengeraskan rahangnya, sejak kapan Ayla sedekat itu dengan Liam.
"Tita yang nyuruh Bella buat moles wajahnya pake make up yang menor, dan berpakaian ketat. Lo tau kan, Bella itu polos, makanya dia mau dikibulin sama Tita. Dan soal itu, gue ga ngomong sama lo, karena lo udah masuk ke perangkapnya Lex. Lo udah bucin akut waktu itu, mau dibilangin berkali-kali pun, gue yakin lo ga bakal percaya sama gue. Jadi lebih baik lo tau sendiri soal ini, secara langsung. Bukan dari siapapun biar lo percaya", jelas Liam panjang lebar.
"Tapi ga gitu juga bangsat!"
Alex mencengkram kerah Liam, dia tersulut emosi. Garry yang melihat amarah Alex segera melerainya, namun naas malah ia yang kena tonjok Alex.
"Asyuu!"
Garry menyeka bibirnya yang berdarah, kalau sudah begini ia tidak bisa apa-apa. Maka dari itu ia kembali duduk lalu meminum soda kaleng yang ia beli tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
خيال (فانتازيا)𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...