Chapter 42

5.6K 494 3
                                    

🍁🍁🍁






    Dua hari telah berlalu sejak dimana Bella harus dirawat inap. Bella sendiri heran, sudah sering ia masuk rumah sakit entah karena alasan apapun.

   Kini Bella berjalan keluar rumah hendak berangkat sekolah. Setelah berpamitan dengan Tante Kinan, Bella menggendong tas berwarna abu-abu miliknya. Hari ini dia sangat bersemangat untuk melakukan sesuatu.

   Namun saat ingin menaiki motor sportnya, tiba-tiba suara klakson motor berbunyi dari depan rumahnya. Bella menghampiri untuk memastikan siapa yang membunyikan klakson di pagi pagi buta seperti ini.

   Ketika membuka gerbang, tampak motor sport berwarna putih sudah terparkir di depan plus pengendara motornya. Bella yang melihat itu berusaha menetralkan mimik wajahnya.

   "Nyari abang gue? Udah berangkat"

   "Bukan"

   "Terus?"

   "Naik"

   "Ga usah, gua hapal kali jalur ke sekolahnya, ga perlu bareng"

   "Naik aja"

   "Ngadi-ngadi ng-"

   "Eh ada nak Vian, Sagara udah berangkat, kok ke sini?", Tante Kinan muncul dari balik punggung Bella sambil tersenyum.

   Alvian membalas senyumannya lalu turun dari motor, ia berjalan mendekati Tante Kinan yang sudah berdiri di samping Bella. Alvian bersalaman dengan Tante Kinan lalu menatapnya.

   "Sengaja Tan, mau berangkat bareng Bella"

   "Oh boleh-boleh! Berangkat aja"

   "Makasih Tan"

   Alvian menarik tangan Bella lembut, bahkan Bella yang hendak mengeluarkan suaranya terhenti karena Alvian yang sudah menariknya untuk membonceng naik motornya. Dengan pasrah Bella naik ke jok belakang.

   Alvian memakai helm full face berwarna hitam lalu menyalakan mesin motornya.

   "Mari Tan", pamit Alvian lalu mengangguk sopan.

   "Yaa, hati-hati bawa motornya"

   Tante Kinan tersenyum melihat motor teman anaknya sudah melaju membawa keponakan tersayangnya.

   'Sepertinya anak itu menyukai ponakanku', Tante Kinan terkekeh lalu kembali masuk ke dalam rumah. Ia juga harus bersiap ke kantornya.

🕯️🕯️🕯️

   Alvian memberhentikan laju motornya di depan sebuah Alfamart yang terbilang lumayan sepi. Bella turun dari motor Alvian lalu menatapnya heran.

   "Wait"

   Bella mengangguk, sedangkan Alvian sudah masuk entah ingin membeli apa. Beberapa menit kemudian, Alvian datang dengan sekantong kresek. Bella mengernyit bingung ketika Alvian menyerahkan kresek itu untuknya.

   "Kesukaan kamu"

   "...?", Bella masih memandang Alvian dengan tatapan bertanya-tanya.

   "Latihan jadi pacar yang baik"

   "What?"

   Alvian meraih tangan Bella lalu memberikan jajanan yang ia beli tadi. Setelah itu kembali memakai helm lalu menaiki motornya.

   Bella masih belum mencerna perkataan Alvian dengan baik. Ia masih mematung di tempat. Setelah mendengar suara motor sport yang menyala, Bella segera sadar lalu menaiki motor Alvian.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang