Chapter 35

6.4K 594 20
                                    

🍁🍁🍁





   Beberapa hari sudah berlalu semenjak kepala Bella diperban. Tante Kinan dan Sagara tampak sangat khawatir melihat Bella yang pulang-pulang sudah berlapis perban seperti itu.

   Mereka tidak mengetahui kejadian sebenarnya karena Bella bungkam tak mau memberitahu. Dan Bella mengarang cerita jika ia terpeleset dan jatuh di toilet sekolah, maka dari itu ia harus diperban tepat di kepalanya.

   Belakangan ini juga Tiara dkk semakin gencar melakukan hal-hal aneh untuk menjebak Bella. Mereka mulai membully dan nekat melakukan hal yang gila. Seperti waktu itu dimana Tiara mengunci dirinya di dalam gudang olahraga semalaman. Ingat! Semalaman!

   Bella tidak bisa melakukan apa-apa karena ponselnya berada di kelas. Keesokannya, penjaga sekolah yang membukakan pintu gudang mendapati Bella sedang tertidur tanpa alas dilantai.

   Bella juga harus berbohong pada Tante Kinan dan Sagara jika ia sehabis menginap di rumah teman.

   Bukan tanpa alasan Bella berjiwa Caitlin ini selalu diam saja ketika dibully Tiara dan lainnya. Ia hanya sedang menunggu timing yang pas untuk membalaskan dendam.

   Bella termenung di dalam sebuah cafe dengan secangkir hot macchanya. Sepulang sekolah ini ia langsung mampir ke sebuah cafe.

   "Hai"

   Bella menatap malas pria di depannya yang sokap ini. Ia masih menatap tajam orang dihadapannya, namun cowo itu malah tetap tersenyum lalu menjabat tangan kanan Bella untuk bersalaman.

   "Gue Sora, salken"

   "..."

   Sora mengedipkan matanya beberapa kali lalu tertawa renyah, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

   "Nama lo?"

   Bella yang jenuh segera melepas tangannya lalu mengambil tisu untuk membersihkan bekas tangan pria ini dari telapak tangannya. Kemudian, ia membuang gumpalan tisu itu tepat pada tong sampah didekatnya.
  
   Setelah itu, Bella berdiri lalu berjalan dengan tatapan datar menuju pintu cafe, meninggalkan Sora sendirian dengan mata mengerjap bingung.

🕯️🕯️🕯️

   Malam pun tiba, Bella sudah bersiap keluar rumah dengan jaket hitamnya. Ia berpamitan pada Tante Kinan, tentu dengan alasan 'pergi membeli sesuatu'. Padahal ia pergi untuk balapan disebuah jalan yang sudah biasa dijadikan tempat balap.

   Bella memakai pakaian serba hitam, rambutnya ia gulung ke atas lalu memakai helm full face. Sehingga rambut panjangnya tak tergerai.

   Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, artinya setengah jam lagi pertandingan akan dimulai. Sembari menunggu, Bella memutuskan untuk membeli nasi goreng di pinggir jalan.

   Setelah menemukan kedai penjual nasi goreng, ia segera masuk dan memesan seporsi nasi goreng seafood.

   Setelah pesanannya datang, ia segera makan dengan lahap, karena saking asiknya menyantap nasgor, Bella tak sadar jika jam sudah menunjukkan pukul 10.23 WIB.

   Dengan tergesa-gesa ia bangkit lalu segera membayar pesanannya. Bella menaiki motor sportnya, mengendarai dengan cepat menuju tempat balapan yang akan segera diadakan.

 

🕯️🕯️🕯️

   Bruum brumm

   Beberapa geng motor yang bergerombol di pinggir jalan menatap Bella heran dan ingin tau. Peserta yang mengikuti balapan sudah bersedia-siap diposisi masing-masing. Bella yang baru saja datangpun menyesuaikan diri.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang