🍁🍁🍁
•
•
•"Lo kemana aja Bel, untung ga telat masuk"
Bella hanya menyengir menatap Liam.
"Sorry tadi ada masalah dikit, oh ya, udah mau mulai ya? Masuk yuk"
Bella dan Liam memasuki ruang A14 bersama peserta lainnya.
🕯️🕯️🕯️
"Hayoloo! Ngapain mandangin foto si Ayla?"
Alex segera menutup ponselnya, Garry menatap selidik ke arah Alex sambil memberi godaan-godaan kecil.
"Kangen ya lo? Hayo ngakuu hahayy!"
Alex hanya diam sambil menyeruput segelas teh yang ia pesan. Kantin terasa suram karena ketidakhadiran Bella. Entahlah sejak beberapa akhir ini, Alex rasa Bella benar-benar berubah.
Walaupun tidak sepolos dan semanis dulu, tapi lumayanlah dari pada Bella yang memakai make up tebal seperti waktu itu. Walau sekarang Bella yang ia kenal sangat galak dan bar-bar, tapi Alex menyukainya.
Evan bergidik ngeri melihat Alex yang tersenyum dan terkekeh sendiri. Dia rasa, ketuanya ini kerasukan kunti kantin. Sedang enak-enaknya bersantai, tiba-tiba Tita menghampiri meja Alex and the geng.
Dia dengan percaya diri duduk di samping Alex. Evan, Ivander, dan Garry hanya menatap malas, sudah beberapa hari ini Tita berusaha mendekati Alex lagi.
"Alex, nanti mau ga nemenin aku beli baju?", ucap Tita menatap Alex dengan senyum yang merekah.
"Ga", jawab Alex ketus.
Alex kembali menengguk minumannya, menatap lurus dengan wajah datarnya.
"Aku mohon Lex, aku tau aku salah soal itu. Tapi semuanya aku lakuin karena aku suka sama kamu"
Mata Tita berkaca-kaca, pelupuk matanya menggenang ingin menangis. Alex meletakkan gelasnya dengan kasar ke meja.
"Gue bilang ga ya ga! Tuli lo?!"
"Hiks Lex, aku minta maaf, aku suka sama kamu Lex, jangan kaya gini"
"Denger!"
Alex mencengkram dagu Tita tinggi-tinggi, memandangnya dengan nyalang. Beberapa siswa di kantin yang melihat itu sudah menjadi hal biasa.
Semua siswa di SMA Harsa sudah tau sifat asli Tita, mereka yang semula mengidolakannya, kini berubah menjadi membenci. Bahkan beberapa siswa membully Tita karena sekarang Tita sudah tidak punya teman di sekolah.
"Gue udah ga suka sama lo! Cewe busuk kaya lo ga pantes gue sukain!"
Alex berlalu setelah menghempaskan wajah Tita dengan kasar. Wajahnya membuat Alex muak, dengan wajah yang menahan emosi Alex pergi menuju rooftop sekolah.
Evan, Ivander, dan juga Garry menyusul Alex menuju rooftop. Tita menahan isak tangisnya, ia berlari menuju toilet. Sorak Sorai yang tertuju pada Tita memenuhi penjuru kantin.
"Gue bakal balas lo Ayla!", ucap Tita dengan tatapan menusuk dan tajam.
🕯️🕯️🕯️
"Baiklah, hasil olimpiade sudah berada ditangan saya. Untuk pemenang yang saya panggil, harap maju ke depan"
Ucapan disertai senyuman kepala sekolah Jenious High School membuat beberapa siswa memejamkan mata cemas. Berharap meraih medali dan piala yang sangat didambakan oleh seluruh peserta yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasy𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...