Epilog

7.6K 466 12
                                    

PENGEN PELUK CERITA INI?
NABUNG DARI SEKARANG YAA
😚

🍁🍁🍁




Tok tok tok!

"Come in"

Ckiit!

"Permisi, saya mau menyerahkan laporan keuangan bulan ini mis"

"Hm, letakkan saja di atas meja saya"

"Baik mis, permisi"

"Ya"

Seseorang yang dipanggil mis tersebut berjalan menuju meja kerjanya. Ia duduk dengan santai sambil membaca laporan keuangan bulan ini.

Setelahnya ia meletakkan kembali berkas itu. Dibukanya laci yang berada di meja kerja, setelah mengambil dua buah foto ia menutup kembali laci tersebut.

Dipandangnya lama kedua foto tersebut sambil tersenyum.

"I miss them"

Tok tok tok!

Gadis itu menoleh ke arah pintu yang diketuk pelan, lalu mempersilahkan orang yang ada dibalik pintu untuk masuk ke dalam ruangannya.

Seorang gadis masuk dengan cengirannya sambil membawa nampan yang berisi coffe latte.

"Ini minumannya tuan putri"

"Hm"

"Aduh kok lesu gitu sih bos, kenapa? Dia lagi?"

"You know the answer, now get out"

"Buset, tega bener ngusir akuh"

Gadis yang diusir tersebut segera keluar dengan tangisan palsunya, seolah merasa tersakiti dengan perkataan bosnya.

Setelah meletakkan kedua foto yang diambilnya dari laci, ia menggenggam secangkir coffe lattenya. Lalu berdiri menuju jendela besar yang terletak sisi kanan ruangan pribadinya.

Sambil menyeruput minumannya, ia melamun menatap padatnya aktivitas perkotaan siang ini.

Ckiit!

"Siapa yang menyuruhmu mas-"

"Tadaa!"

"Kak Barbar!"

Bella berjalan cepat menuju Bara lalu memeluknya erat.

"Lama ga ketemu lo dek"

"Kak Barbar sih, lama bener ke Sidneynya"

Bella menguraikan pelukannya lalu memeluk lengan kakaknya manja.

"Maaf ya, soalnyakan banyak masalah perusahaan di sana. Papa juga udah pensiun, jadi kakak yang harus nge handle semuanya"

"Kalau butuh bantuan bilang aja ke Ella, Ella pasti bakal bantu kak Bara kok"

"Ga bisa dong, kasihan kamu. Udah ngurus perusahaannya Ayla kan"

"Tetep aja! Kan sebagai seorang adek yang baik, harus membantu kakaknya jika sedang dalam kesulitan"

"Duh tersentuh pankreas gue"

"Ck, bercanda mulu", Bara mengaduh saat Bella mencubit pinggangnya pelan.

"Hahaha, makan yuk?", ajak Bara sambil tersenyum ke arah adik tersayangnya.

"Yuk!"

🕯️🕯️🕯️

Bella menatap pemandangan kota di depannya sambil meminum yogurt. Kini semua berjalan lancar semenjak saat itu.

Dirinya yang melanjutkan hidupnya di Jakarta Pusat, mengelola bisnis milik mendiang ayah Ayla. Sesuai dengan perkataannya waktu dulu pada Bimo untuk memindahkan pusat perusahaan dari Bandung ke Jakarta Pusat.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang