Chapter 18

8.6K 783 3
                                    

🍁🍁🍁







   Sagara menepuk jidatnya pelan lalu berdiri dari kursi menuju Bella. Sedangkan Bella menatap mereka dari ujung keujung, hanya satu yang menarik perhatiannya. Cowo yang duduk sendiri di singgasananya paling ujung.

   'Apa itu leadernya?', pikir Bella.

   Cowo itu juga menatap Bella dengan sorot tegasnya. Ia kira Bella akan menunduk takut dan tersipu malu seperti kebanyakan cewe yang pernah ia temui. Namun ia sedikit terkejut kala Bella malah membalas tatapannya tak kalah datar dan sinis.

   Sagara menarik tangan Bella menuju ke dalam bilik pintu yang lain. Dia membawa Bella berjalan ke ujung koridor, yaitu toilet.

   "Aduh Bell, kok teriak-teriak"

   "Kan bang Gara ga nyaut, kirain Bella diculik", ucap Bella lalu menggigit pipi dalamnya.

   "Yaudah, sekarang kamu benerin penampilan kamu dulu. Abis itu cuci muka, liat tu, bekas iler kamu"

   Bella terperanjat kaget lalu membalikkan badannya menatap cermin. Ia segera membasuh mukanya diwastafel lalu membenarkan tatanan rambutnya.

   "Dek abis ini kamu keluar ya, soalnya peraturan disini pas rapat gada yang boleh masuk ke markas kecuali anggota Tiger"

   "Iya bang santai aja gapapa kok. Yaudah abang sana dulu, Bella kebelet"

   "Iya-iya, tapi tunggu aja di luar jangan kemana-mana"

   "Iyaa, kira-kira rapatnya selesai jam berapa?"

   "Mungkin setengah jam lagi"

   "Oke syap! Aduhh Bella ga tahan nih"

   "Yaudah, berani kan kalo mau keluar sendiri nanti?"

   "Ngapain takut lewat mereka, kan sama-sama manusia, ga gigit juga"

   Sagara terkekeh lalu mengacak rambut Bella gemas, setelah itu bergegas untuk melanjutkan rapat tadi.

   "Aduh rambut gue berantakan lagi"

   Bella membenarkan rambutnya lagi lalu masuk ke salah satu bilik toilet. Setelah menuntaskan hasratnya dia segera berjalan keluar ruangan ini, melewati lorong lalu dengan santai melewati mereka seolah tidak terjadi apa-apa.

   "Wih Gar, lo liat ga tadi tatapannya si Bella 11:12 sama si Alvian", bisik Satrio pada Sagara.

   "Hooh njir, kaget gue pas dia natep bos sinis gitu", sambung Eric ikut mendekatkan kepalanya pada Sagara.

   "Biasanya kan ciwi-ciwi mesti caper ke si Alvian, lah ini, malah judes, makin cinta deh. Keliatan juga apa adanya", lanjut Satrio sambil tersenyum-senyum sendiri.

   Sagara menginjak kaki Satrio lalu memelototi nya.

   "Shh! Sakit jancok!", pekik Satrio.

   "Lo ga boleh suka sama adik gue, ntar ketularan o'onnya", larang Sagara.

   "Yaelah kejam kau mas"

   "Gausah alay", ucap Kyler tiba-tiba.

   "Wihh si killer akhirnya bicara juga", ucap Satrio menatap Kyler dengan wajah terkejut.

   "Kita lanjut!"

   Alvian yang sedari tadi mendengar ocehan sahabatnya itu lalu berteriak membuat mereka sontak terdiam.

🕯️🕯️🕯️

   Bella menggosok-gosokkan kedua tangannya menahan dingin. Walaupun ia masih memakai hoodie Sagara, namun rasa dingin masih menembus masuk kulit nya.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang