Chapter 57

4K 339 15
                                    

🍁🍁🍁




YANG MASIH BACA STORY INI! ❤️ LOPYU
BTW TINGGAL BEBERAPA CHAPTER LAGI UDAH END






   "Kenapa lo natep gue terus? Mau ngomong?"

   Bella menatap sosok dihadapannya dengan tajam, ia menggeram rendah. Pria itu terkekeh di tempat duduknya.

   Ia meletakkan vapenya lalu melangkah menuju Bella. Dengan tak berperasaan dilepasnya lakban yang melekat pada bibir Bella dengan kasar.

   Sebelah kakinya terangkat satu disisi kursi Bella yang kosong, ia menunduk lalu mencengkram erat dagu Bella. Bella masih diam sambil terus memandang ke arahnya dengan datar.

   "Lo bakal mati ditangan gue"

   "Karena udah bikin cewe lo gila? Khekhe", ucap Bella santai tak gentar sedikitpun.

   Pria itu mengeraskan rahangnya lalu menjambak rambut Bella dengan kuat. Bella mendesis marah, wajahnya yang terdongak menatap sosok itu dengan tajam.

   "Tita ga akan kaya gini kalo lo ga ada!"

   Bella tersenyum remeh, tangannya bergerak-gerak sendiri dengan kaku. Kepalanya bergerak miring seperti di film zombie, kedua matanya terpejam.

   Dengan nyalang matanya kembali terbuka, kali ini dengan warna yang berbeda, seluruh bola matanya berwarna full hitam, tanpa celah.

   Pria yang menjambak Bella tadi tersentak kaget, ia memundurkan tubuhnya melihat tubuh Bella yang bereaksi aneh.

   Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, dan dengan sekali gerakan, Bella dapat memutuskan tali yang mengikat dirinya. Ia berdiri tegap di depan pria itu, tak lupa sorot matanya yang tajam.

   Bella tersenyum miring lantas berkata dengan pelan namun terkesan tegas.

   "Today...you will die"

   "Sora..."

🕯️🕯️🕯️

   Alvian berjalan terlebih dahulu mendahului Bara. Mereka berdua telah sampai pada sebuah gedung besar yang sudah kosong.

   Hanya gedung kosong inilah yang ada dikawasan hutan terpencil. Tepat di dalam gedung, hanya ada dua jalur jalan yang harus mereka lalui.

   "Lo kesana, gue kesini", ucap Bara.

   Alvian mengangguk, lalu dengan cepat mereka berpencar mencari keberadaan Bella. Alvian mengepalkan kedua tangannya membayangkan Bella tengah dianiaya seseorang.

   Lantai satu kosong, Alvian bergerak menyusuri tangga menuju lantai dua, Gedung ini sedikit terang dikarenakan tembok yang kebanyakan sudah hancur. Mungkin karena sudah lama tak terpakai.

   Alvian memelankan langkah kakinya ketika mendengar suara bantingan dari dalam ruangan. Alvian mengendap-endap, ia berjalan menuju sumber suara yang berasal dari dalam ruangan yang terletak di ujung koridor.

🕯️🕯️🕯️

   "Lo..."

   "Khekhe, ga usah takut, lebih baik kita mulai sekarang"

   Bella berjalan santai ke arah Sora, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri menciptakan bunyi tulang yang bergeser.

   Krek!

   Sedangkan Sora yang tidak merasa terancam dan menganggap remeh gadis itu segera berlari menuju Bella.

   Ia hendak melayangkan sebuah pukulan pada kepala Bella. Namun alangkah terkejutnya serangan yang hendak ia layangkan tertahan, hanya dengan telapak tangan kiri Bella.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang