Suara lenguhan terdengar sangat merdu keluar begitu saja dari bibir Aurel. Penolakan yang selalu Aurel katakan tak berarti lagi setelah ia dengan mudahnya jatuh dalam dekapan Damar.
"Mmhh..."
Aurel yang awalnya menyusui Damar di dalam mobil sekarang ia sedang menyusui Damar di dalam kamar mewah. Damar yang tak bisa menahan nafsu birahinya langsung membawa Aurel ke rumah mewahnya.
Aurel yang tak pernah merasakan nikmatnya disentuh laki laki sekarang ia begitu terbuai oleh setiap sentuhan Damar si lelaki tua yang akan menjadi suaminya.
Cup cup
Damar tak henti hentinya mencium dan menghisap dada Aurel yang begitu bulat dan kencang, Damar mungkin tak menyadari kalau dia adalah pria pertama yang menyentuh Aurel bahkan yang Damar dapatkan adalah sesuatu yang diimpikan anaknya selama ini.
"Mmhh Mashh Damarrhhh..." pinggul Aurel terangkat, ia keluar hanya dengan permainan bibir Damar.
Damar menatap Aurel dengan lekat, tubuh Aurel naik turun terengah engah. Wajah yang sayu dan mata yang memancarkan kenikmatan membuat Damar merasa senang.
Damar menarik tubuh Aurel ke dalam pelukannya, Aurel hanya diam menurut.
Cup cup
"Enak sayang?" Damar mencium bibir manis Aurel yang terus menariknya untuk selalu mencium bibir seksi itu.
"Hmm," Aurel hanya berdeham karena ia malu dengan apa yang telah terjadi.
"Ahhh..." Damar meremas dua payudara bulat Aurel lalu tangannya turun ke bawah, terus turun hingga masuk ke dalam cd Aurel.
"Mas jangan." Aurel menarik tangan Damar dari dalam cd nya.
"Kenapa hmm?" Damar yang sudah bernafsu kembali memasukkan tangannya ke dalam cd Aurel.
"Mas jangan ahhh..." Aurel masih merasa takut tapi Damar tetap melakukannya.
Cup cup
Damar melumat bibir Aurel agar bisa sedikit tenang dan kembali terangsang. Tubuh indah Aurel menyandar di dada bidang Damar dengan tangan Damar yang terus mempermainkan kemaluan Aurel.
"Mash jangan..." Damar sama sekali tak mendengarkan Aurel, jari tangan Damar terus bermain main di dalam sana.
Semakin cepat permainan tangan Damar semakin cepat juga Aurel mendesah dan gelisah, Aurel menggeliat tak karuan hingga...
"Aahhh mmhh Mashhh...!" Aurel kembali mendapatkan kenikmatan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Cup cup cup
Damar menciumi Aurel yang sudah lemas, Damar membaringkan tubuh Aurel dengan hati hati. Tangan Damar membuka kaki Aurel dengan lebar.
"Mash ihhh..., Mas gak boleh." Aurel yang malu langsung menolak ketika Damar mulai mendekati selangkangannya.
"Tenang sayang..." Damar mencoba membuat Aurel untuk tenang dan jangan takut.
Aurel menutup matanya saat Damar menatap selangkangannya, meskipun masih tertutup celana dalam tapi Aurel tetap malu.
"Mas!"
Aurel refleks memekik saat Damar membuka celana dalamnya, Aurel menggeleng pertanda tidak mau.
Cup sluurrpp
Aurel dapat merasakan lidah Damar yang sedang bermain main dengan inti tubuhnya.
"Mmhh..."
Mendengar suara lenguhan Aurel membuat Damar semakin menjadi, Damar membenamkan wajahnya di selangkangan Aurel.
"Hiks... hiks..."
Damar mendongak menatap Aurel yang tiba tiba saja menangis, Damar kembali mendekati Aurel.
"Hey, kenapa sayang? Sakit atau kenapa?" Damar bingung karena ia masih belum melakukan apa apa tapi Aurel malah menangis.
"Hiks... takut..., takut Mas." Aurel memeluk tubuh Damar, ia masih belum berani melalukan hal lebih laki.
"Enggak sayang, takut kenapa hmm?" Damar memeluk calon istrinya yang sedang ketakutan.
"Jangan takut yah sayang..." Damar merengkuh tubuh Aurel lalu ia mencium bibir Aurel dengan lembut.
Aurel menerima ciuman itu tapi sepertinya Aurel baru bisa menerima itu, dia masih tidak berani melakukan hal lebih.
"Hiks... ciuman aja yah Mas, Aurel takut..." Aurel memeluk tubuh Damar dengan erat.
"Iya ciuman aja, sama ini."
Aurel mengangguk tidak mempermasalahkan tangan Damar yang meremas payudaranya.
"Kamu takut kenapa hmm?" Damar masih tidak mengerti alasan Aurel ketakutan, Damar mengelus elus tubuh Aurel mencoba membuat Aurel kembali tenang.
"Katanya itu sakit..., Aurel gak mau Mas karena sakit." Aurel berkata dengan manja.
Cup cup cup
"Yaudah jangan nangis yah sayang..." Damar tersenyum, ia merasa begitu beruntung mendapatkan seorang gadis yang masih polos.
Dari perawakan Aurel, Damar sudah bisa tahu kalau ia masih virgin. Damar adalah laki laki yang sudah berpengalaman bisa membedakan gadis yang masih perawan dengan yanh sudah bukan perawan.
Saat pertama melihat Aurel, Damar seperti melihat gadis yang masih segar. Dengan kondisi keluarganya dapat Damar simpulan bahwa Aurel tidak ada waktu untuk melakukan hal hal buruk.
"Aurel pengen pulang..."
Damar hanya tersenyum, seperti sudah hapal dengan Aurel yang ketika mulai tidak nyaman ia akan meminta pulang.
"Mas agak akan macam macam sayang, tenanglah." Damar kembali mendekap tubuh Aurel dengan erat, Damar tidak akan melepaskan Aurel. Damar rasanya tidak rela jika ia menjodohkan Aurel dengan anaknya Rega karena Damar sudah jatuh hati pada Aurel.
To Be Continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Single Daddy
RomanceDamar seorang ayah tunggal dengan dua anak yang selalu dibuat pusing oleh anak sulungnya yang bernama Rega. Damar memutuskan untuk mencari seorang gadis yang tepat untuk anak sulungnya tapi di saat ia menemukan gadis yang tepat, Damar tidak melamar...