Aurel duduk dipangkuan Damar dengan bibir yang begitu asik mencium bibir Damar. Tangan Damar meremas pinggul Aurel yang tidak bisa diam saat ini.
Damar menyandarkan tubuhnya membiarkan Aurel menciumi dirinya sampai Aurel puas. Aurel begitu menggebu-gebu melumat bibir Damar dengan sangat panas.
"Mmhh..., Muach, muach," suara kecupan terdengar begitu jelas saat Aurel melumat bibir Damar dengan begitu bernafsu.
Damar menyeringai melihat tingkah Aurel yang begitu bernafsu, Damar meremas payudara Aurel yang begitu kenyal tanpa ada bra yang menghalanginya. Aurel hanya tersenyum, ia tetap menciumi bibir Damar.
"Bernafsu sekali kamu sayang," Damar menghentikan Aurel dengan tangan merangkum wajah Aurel yang cantik dengan nafas terengah-engah.
"Mmhh..." Aurel melenguh saat Damar menghisap lehernya.
"Mas antar pulang sekarang?" Damar menatap wajah Aurel yang memerah.
"Kenapa? Mas usir aku?" Aurel memeluk tubuh Damar dengan erat. Aurel sedang menikmati cumbuan manis pagi ini tapi Damar malah mau mengantarnya pulang.
"Bukannya kamu harus pulang pagi pagi? Jadi biar Mas antar sekarang." Damar mengelus punggung Aurel dengan penuh sayang.
"Aku gak mau pergi sama Rega," ucap Aurel dengan nada bicara yang manja. Aurel membenamkan wajahnya di dada bidang Damar.
"Ya sudah jangan pergi, buat apa melakukan hal itu. Biar Mas bilang sama anak itu nanti, kamu jangan memaksakan diri." Damar merasa lega jika Aurel tidak menyetujui keinginan Rega.
"Tapi Mas kalau aku setuju terus nanti aku menolaknya maka Rega gak akan menolak hubungan kita," ucap Aurel dengan tangan mengelus lengan Damar yang berotot.
"Tidak usah melakukan hal itu, Mas akan menikahi kamu sayang. Mas akan siapkan semuanya dengan cepat, kamu kesayangan Mas." Ucap Damar membuat Aurel senang.
Cup
Aurel mengecup bibir Damar dengan cepat, tangan Aurel mengelus wajah Damar yang sekarang membuat Aurel selalu merindukannya.
"Tapi aku akan melakukannya supaya Rega tidak menyalahkan Mas atau mengatakan hal yang tidak baik karena Mas tetap menikahi aku." Aurel kembali memeluk tubuh Damar dengan sangat erat.
Aurel tahu bahwa Rega adalah pria nakal yang membuatnya selalu menolak Rega karena Aurel tidak mau memiliki hubungan dengan pria seperti Rega.
"Sayang sama Mas hmm?" Damar mengecup puncak kepala Aurel yang mengangguk membuat Damar semakin gemas saja.
"Ayo Mas antar kamu pulang." Damar menggendong tubuh Aurel yang menempel seperti koala.
"Aku mau sama kamu Mas, aku... cinta sama kamu Mas..., muach..." Aurel mengatakan perasaannya kepada Damar ditambah dengan sebuah kecupan manis.
Dengan perlahan Damar membaringkan tubuh Aurel ke ranjang, "Ucapkan lagi sayang..." Pinta Damar kepada Aurel.
Damar mengurung tubuh Aurel dengan kedua tangan Danar berada di sisi tubuh Aurel, bukannya takut Aurel malah mendekati wajah Damar dan mengecupnya.
"Muach, aku mencintaimu Mas... mmhh..." Damar langsung mengecup dan mengulum bibir Aurel dengan tak sabaran.
Aurel begitu menikmati ciuman Damar yang sangat candu baginya, tangan Aurel meraba raba tubuh Damar dengan bergairah.
"Muach..., cepat siap siap kita berangkat sekarang." Damar langsung bangkit menghentikan cumbuannya, Damar tahu bahwa ini semuanya tidak akan ada akhirnya jika terus seperti ini.
Aurel sedikit cemberut karena Damar terlihat tidak seperti biasanya, Aurel memperhatikan Damar yang sedang berpakaian.
"Ayo," ucap Damar kepada Aurel yang hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Single Daddy
RomanceDamar seorang ayah tunggal dengan dua anak yang selalu dibuat pusing oleh anak sulungnya yang bernama Rega. Damar memutuskan untuk mencari seorang gadis yang tepat untuk anak sulungnya tapi di saat ia menemukan gadis yang tepat, Damar tidak melamar...