Chapter 19

50.5K 1K 13
                                    

Cup cup cup sluurrpp

"Ouhhh... Mmhh..." Aurel tidak tahan lagi dengan apa yang Damar lakukan saat ini.

"Jawab cepat sayang, Mas masukin atau Mas pulang?" Ketika nafsu sudah menguasai diri maka bisa saja Damar saat ini juga mengambil keperawanan Aurel saat ini juga, tidak peduli dengan orang yang di luar sana jika Aurel setuju maka Damar tidak akan menundanya lagi.

"Mas jangan kayak gitu..." Aurel tidak mau Damar berhenti tapi Aurel juga masih belum yakin melakukan hal itu saat ini juga apa lagi keluarganya sedang ada berkumpul di luar sana.

"Mmhh... Sayang..., Mas gak tahan." Damar membenamkan wajahnya di belahan vagina Aurel yang sudah basah.

Cup

Damar mengecup vagina Aurel lalu ia bangkit bersiap membuka resleting celananya yang terasa sangat sesak saat ini.

"Jangan dimasukkan Mas!" Ucap Aurel dengan panik membuat Damar kembali memakaikan celananya.

"Mas pulang sayang, muach." Damar harus pergi, ia sudah tidak tahan lagi. Sebelum pergi Damar mengecup bibir Aurel yang sangat menggoda.

"Jangan pergi Mas..." Aurel menahan tangan Damar untuk jangan pergi, Aurel bukan maksud memilih Damar untuk pergi tapi Aurel belum siap melakukan itu diluar nikah.

"Lakukan sesuatu untuk Mas, sayang..." Damar mengelus bibir Aurel seperti orang yang menginginkannya.

Di luar sana masih terdengar sangat ramai dan sepertinya tidak mempedulikan Aurel dan Damar yang berada di dalam kamar, apa lagi terdengar pembicaraan yang seru dan sepertinya ada tetangga yang datang.

Tidak mempedulikan apa yang terjadi di luar sana, Aurel bangkit turun dari ranjang lalu mencium bibir Damar yang terlihat tegang.

Aurel merapikan rambutnya lalu ia berlutut di hadapan Damar yang sudah gelap akan nafsu, jari lentik Aurel membuka resleting celana Damar.

Aurel tahu Damar menginginkan ini di saat Damar mengelus bibirnya dengan tatapan yang aneh apa lagi sambil menjilat bibirnya.

"Wow..." Ucap Aurel sambil menelan ludah melihat ukuran kejantanan Damar yang sangat besar apalagi sedang tegang tegangnya seperti ini.

Aurel dengan ragu memasukkan kejantanan kekasihnya yang sangat besar itu ke dalam mulut kecilnya, sangat mustahil bagi Aurel bisa mengulum keseluruhan itu.

Gleg gleg uhukk

Aurel terbatuk tapi ia kembali mengulumnya lagi, Damar yang sudah tak tahan menekan kepala Aurel agar mengulum miliknya dengan sangat dalam.

Wajah Aurel memerah dengan mata berkaca kaca, tak puas dengan itu Damar menggerakan kepala Aurel keluar masuk dengan cepat.

"Mmm...." Aurel mencengkeram paha Damar untuk membuat Damar mengerti kalau ia sudah tak tahan lagi.

"Ahhh... mulut kamu enak banget sayang..." wajah Damar terlihat sangat puas, Damar yang sudah tak tahan akhirnya bisa keluar juga.

Aurel mencebikan wajahnya melihat cairan sperma Damar mengenai payudaranya, Damar sebenarnya sengaja melakukan hal itu.

Aurel berdiri dengan raut wajah merasa jijik dengan tubuhnya yang terdapat cairan sperma, Aurel sudah ancang ancang ingin memprotes perbuatan Damar tapi...

Bruk

Damar lebih dulu menjatuhkan tubuh Aurel ke ranjang, suara yang terjadi di dalam tidak terdengar karena suara dari luar jauh lebih kencang.

"Sekarang giliran kamu, sayang..." Damar membuka kaki Aurel dengan lebar.

"Ahhh jangan pakai itu, aku takut..." Aurel merasa ngeri ketika Damar menggesekkan kejantannya di bibir vagina miliknya yang sudah basah.

"Pakai apa dong sayang?" Tanya Damar masih menggesekkan kejantannya di bibir vagina Aurel.

"Ahhh jangan pakai itu... pakai ini saja." Aurel malu meminta itu jadi ia hanya mengelus bibir Damar saja.

Sluurpp

"Ahhh... mmhh..." Aurel langsung menutup mulutnya, pergerakan Damar benar benar tidak bisa di tebak.

Damar menjilati vagina Aurel dengan rakus membuat tubuh Aurel menggelinjang dengan wajah penuh kepuasan.

"Ahhh enakkhhh Mas..." Aurel merasa semakin gila ketika Damar menusuk nusuk lidahnya di lubang vagina Aurel yang masih rapat.

Aurel yang hampir meraih puncaknya merapatkan kakinya yang membuat kepala Damar semakin menekan di selangkangan Aurel.

"Ahhh... ahhh...." tubuh Aurel melengkung ketika sukses meraih orgasme hanya dengan mulut Damar.

Sluurpp cup cup

Aurel menoleh ke bawah melihat Damar yang menjilati cairan miliknya tanpa rasa jijik, Aurel masih terengah engah dengan rasa nikmat yang sangat luar biasa.

Damar bangkit lalu berjalan ke arah meja, setiap gerak gerik Damar selalu Aurel perhatikan. Damar ternyata ingin mengambil tisu yang ada di meja, setelah itu Damar kembali menghampiri Aurel yang terkulai lemas.

"Mas..." Aurel mendudukan tubuhnya, Aurel menyentuh tangan Damar yang berotot membuat Aurel sangat suka.

Damar membersihkan cairan sperma miliknya yang berada di dada Aurel.

"Curang banget Mas gak buka baju tapi aku sampai telanjang seperti ini," ucap Aurel dengan tangan membuka kancing baju Damar.

Cup cup cup

Entah apa yang merasuki Aurel sehingga ia menciumi dada bidang Damar, Auel meraba raba tubuh dada Damar yang berotot.

"Mas mau pulang sekarang?" Tanya Aurel yang tak rela jika Damar pulang.

"Iya, sayang. Mas pulang sekarang, mau ikut hmm?" Damar mengelus tubuh Aurel yang telanjang.

"Nggak, hati-hati di jalan ya Mas." Aurel memeluk tubuh Damar tanpa ia sadari Damar memejamkan matanya merasakan payudara Aurel yang tertekan.

"Mmhh.... muach mmhh..."

Sebelum pulang Damar mengulum bibir Aurel yang menggoda dirinya, Damar merasa penasaran saja jika tidak mencium bibir kekasihnya yang cantik ini.

Damar menarik selimut untuk menutupi tubuh Aurel, setelah itu Damar merapikan pakaiannya sebelum ia keluar kamar.

***

Setelah Damar keluar kamar, Aurel langsung mengunci kamarnya. Aurel mendengar percakapan Damar dengan orang tuanya yang membicarakan akan mempercepat pernikahan.

Aurel tersenyum senang karena ia akan tinggal bersama dengan Damar, Aurel tidak tahu akan seperti apa jika ia dan Damar sudah sah menjadi suami istri.

"Hati-hati di jalan," ucap Ibu Halimah yang masih bisa Aurel dengar.

"Dadahh....." Ucap Dimas adik Aurel yang paling kecil.

"Hmm Mas Damar..." Aurel menghirup aroma tubuh Damar yang menempel di tubuhnya. Aurel menutupi wajahnya dengan selimut, ia merasa malu dengan dirinya sendiri yang menjadi seperti ini semenjak bertemu Damar.

***

Damar langsung pulang ke rumah dengan wajah yang terus saja tersenyum, Damar benar benar merasa bahagia karena akan menikah dengan Aurel. Damar sudah tak sabar ingin bercinta dengan hebatnya dengan gadis cantik yang sangat takut jika kehilangan keperawanannya.

Damar melihat anaknya yang terlihat murung, Damar tidak tahu bahwa kebahagiaan dirinya menjadi penderitaan bagi anaknya.

Rega yang sangat antusias ketika ada acara reuni tapi dalam sekejap ia merasa sakit ketika mengetahui bahwa gadis pujaannya sudah dilamar pria lain. Rega merasa sedih tapi Rega masih akan tetap memperjuangkan gadis pujaannya sebelum Aurel benar benar dimiliki pria lain.

"Ada masalah?" Tanya Damar yang merasa heran ketika melihat anak sulungnya melamun, Rega anak yang nakal dan sering berbuat onar sehingga membuat Damar heran ketika melihat Rega seperti ini.

"Tidak ada, Ayah." Ucap Rega yang langsung saja pergi, Rega merasa malu ketahuan melamun.

Tapi Rega sudah memikirkan bahwa ia akan meminta bantuan Ayahnya untuk mendapatkan Aurel gadis yang sangat Rega sukai.

To Be Continued





Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang