After Married: 24

10.7K 256 4
                                    

"Mas itu kue aku yang bikin loh, hmm tapi ga disentuh sama sekali sama Mas..." Aurel mendongak menatap suaminya yang hanya nyengir tanpa dosa.

"Mas lebih tertarik nyentuh kamu sayang, salah siapa juga pakai baju seksi banget? Kenapa gak sekalian aja telanjang gitu." Damar mendekap erat tubuh Aurel, keduanya sama sama menggunakan bathrobe karena baru selesai mandi.

"Hemm kan Mas sukanya yang begituan, harusnya senang dong..."

"Iya Mas senang makannya kue itu tidak disentuh," keduanya sama-sama melihat ke arah kue yang ada di atas meja.

Aurel berbalik mendudukkan tubuhnya di paha Damar, kaki Aurel melingkar di pinggang Damar dengan seenaknya.

"Mas beneran gak berangkat kerja?" Tanya Aurel dengan wajah imutnya.

"Iya, kenapa memangnya?" Damar membelai wajah cantik Aurel , Damar begitu gemas melihat Aurel yang begitu penurut dan manja seperti ini.

"Main ke rumah ibu yuk? nanti pulangnya sekalian jemput Dila."

"Boleh," Damar mana bisa menolaknya jika Aurel memintanya dengan menggemaskan seperti ini.

"Beneran yah? Aku mau langsung berpakaian."

"Biar Mas bantu, kamu diam aja, mwuach..." Damar mencium bibir Aurel lalu bangkit, langkahnya terhenti di depan lemari. Damar memilih pakaian yang cocok untuk istrinya.

Damar mengambil celana kulot panjang untuk istrinya dengan senyum kecil, Damar penasaran melihat reaksi Aurel. Damar benar-benar merasa aneh dengan istrinya yang tidak mau memakai celana padahal itu sangat nyaman.

"Ayo biar mas pakaikan," Damar kembali menghampiri istrinya.

"Mas kok ngambil yang ini?" Tanya Aurel dengan polosnya.

"Kenapa memangnya? Ini bagus loh cocok sama kamu."

"Nanti susah masukannya," Damar langsung tertawa mendengar ucapan Aurel yang satu ini.

Cup

"Sayang lihatlah bunda mu ini sangatlah mesum," Damar tak bisa menghentikan tawanya. Damar berlutut menciumi perut Aurel.

"Ih... Mas gak boleh ngomong kayak gitu...." Rengek Aurel malu.

"Loh bukannya memang kenyataannya, istri cantik Mas ini kok jadi mesum sih..."

"Ish Mas jauh jauh... lebih mesum. Aku gak mesum wlee..." Aurel yang merasa malu tidak ingin kalah.

"Ya udah deh Mas yang mesum, kamu gemasin banget sih sayang mwuach..." Damar begitu senang melihat istrinya merasa malu, Damar kembali membantu Aurel berpakaian.

Aurel kembali tersenyum mendapatkan kecupan mesra dari suaminya yang sudah meledeknya mesum.

***

Saat di perjalanan Damar mampir terlebih dahulu untuk membawakan makanan, rasanya tidak enak jika berkunjung ke rumah orang tua dengan tangan kosong.

"Ibu pasti senang kalau dibawa barang banyak seperti ini."

Damar menoleh sebentar melihat istrinya yang terlihat antusias, Aurel begitu ceria dan itu membuat Damar merasa bahagia.

Saat sampai Aurel menahan tangan Damar yang ingin keluar, "Pengen cium dulu." Ucap Aurel dengan polosnya.

"Sini, mwuach..." Damar merasa senang karena Aurel lebih romantis saat hamil, benar-benar anak pengertian kepada ayahnya.

"Biar Mas yang bawa barang-barangnya, kamu masuk duluan aja."

"Iya Mas, mwuach sayang Mas..." Aurel masuk terlebih dahulu membiarkan suaminya yang membawa barang-barang.

***

Semuanya berkumpul di ruang tamu. Aurel yang begitu antusias menceritakan bagaimana ia memberikan surprise untuk Damar.

Sementara Damar malah fokus memperhatikan adik iparnya, yaitu Yuna yang terlihat sama sekali tidak tertarik dengan apa yang dibicarakan istrinya. Yuna gadis itu hanya fokus dengan buku yang ada ditangannya.

Damar seakan baru menyadari bahwa wajah Yuna sama sekali tidak mirip dengan Aurel bahkan dengan orang tuanya tidak ada kemiripan sama sekali.

Tubuh Yuna lebih tinggi dari Aurel, sikap Yuna juga seakan kebalikan dari Aurel. Damar tanpa sadar terus memperhatikan Yuna, ia juga memikirkan Joshua sahabatnya yang terlihat tertarik dengan gadis pendiam ini.

"Mas," tangan Aurel membelai wajah Damar.

"Kenapa sayang?" Damar seakan tersadar langsung menatap wajah istrinya yang terlihat cemberut.

"Gak tahu ah," Aurel masuk ke kamarnya. Damar mengikuti Aurel lagi pula kedua orang tua Aurel pamit dulu ingin membeli bahan-bahan untuk memasak.

Yuna menatap kakaknya yang terlihat merajuk, setelah tidak ada orang barulah Yuna masuk ke kamarnya, melanjutkan membaca.

***

"Kenapa sayang?" Tanya Damar setelah keduanya berada di kamar.

"Hmm Mas gitu ish, masa natap Yuna sampai segitunya." Aurel cemberut tak suka.

"Jangan aneh-aneh deh, Mas hanya merasa aneh dengan Yuna." Damar mengatakan apa yang sebenernya.

"Kamu tahu Joshua?" Tanya Damar.

"Gak," jawab Aurel cepat dengan kepala menggeleng.

"Itu teman Mas yang nginep waktu itu," jelas Damar karena Aurel pasti mengenalnya.

"Oh... kalau dia, aku jelas kenal."

"Kamu setuju tidak jika Joshua dengan Yuna?" Damar mengatakannya dengan hati-hati, tatapannya fokus mempersiapkan mimik wajah Aurel.

"Gak! Mas kamu gak bisa macam-macam sama Yuna." Jawab Aurel seketika serius.

"Mas kan hanya bertanya." Damar mengelus wajah Aurel yang begitu serius sekali.

"Pokoknya Mas jangan macam-macam sama Yuna, Mas harus tahu Yuna itu bukan aku. Kita jelas-jelas sangat berbeda dalam hal apapun."

Damar mengerutkan keningnya, baru kali ini rasanya Damar melihat Aurel begitu serius.

"Berbeda apanya?" Tanya Damar penasaran.

"Pokoknya beda, jika orang tua aku dengan mudah ikut campur dalam kehidupan aku tapi kedua orang tua ku itu sama sekali tidak ada hak ikut campur dalam kehidupan atau masa depan Yuna. Pokoknya jangan aneh-aneh dengan anak itu."

"Dia ada masalah?" Damar bertanya lagi dengan lebih hati-hati.

"Gak, hanya saja dia berbeda dengan aku. Ayolah Mas, aku cemburu tahu..." Aurel kembali merengek lalu memeluk tubuh Damar.

"Cemburu kenapa? Jangan ngaco deh sayang..." Damar membalas pelukan istrinya yang katanya sedang cemburu.

"Kamu beneran gak setuju jika Yuna dengan Joshua?" Tanya Damar sekali lagi.

"Gak!" Jawab Aurel tanpa berpikir sama sekali.

"Baiklah," Damar lebih memilih untuk tidak menanyakan lagi hal itu tapi apa yang membuat Aurel dan Yuna berbeda. Keduanya hanya adik dan kakak, seharusnya orang tua adil dalam mendidik anaknya tapi seperti ada perbedaan jelas antara Yuna dan Aurel.

To Be Continued...

Karena akan membuat kelanjutan cerita ini yaitu kisah Yuna, makanya Yuna sedikit diperlihatkan lah dalam cerita.








































Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang