Chapter 15

57.7K 1.1K 46
                                    

"Ayah...!!" Teriak Rega anak Damar yang sedang kuliah di luar kota.

Damar yang sedang frustasi karena Aurel tidak menjawab panggilannya memilih untuk menghampiri anaknya yang sudah lama tidak ia temui.

"Tumben pulang?" Damar menuruni anak tangga dengan begitu santainya.

"Mau minta duit." Rega menjawab dengan asal.

"Minta duit doang masa sampai pulang." Damar tahu kalau Rega butuh uang dia hanya akan menelpon saja lagi pula jaman sudah sangat canggih.

"Ada acara, hari ini Rega mau berangkat lagi." Damar membuka dompet lalu memberikan uang kepada Rega untuk hari ini.

"Terima kasih Yah, Rega pergi dulu yah..." Rega langsung pergi lagi. Damar sudah biasa dengan sikap anaknya itu, dia hanya ada kabar kalau uang habis setelah dikasih uang gak akan mengabari Damar lagi sampai uangnya habis lagi.

Sekarang Damar memilih untuk bekerja saja nanti sore ia akan mengajak Aurel jalan, Damar tidak akan diam saja saat Aurel bertingkah seperti itu.

***

Setelah bekerja Damar langsung ke rumah Aurel, Damar merasa rindu karena Aurel benar benar tidak mengangkat telpon nya.

Saat Damar sampai ternyata Aurel tidak ada di rumah, Ibu Halimah bilang Aurel lagi ada acara. Akhirnya Damar hanya bisa menunggu sampai Aurel pulang.

Damar sedikit mengepalkan tangannya saat melihat Aurel diantar pulang oleh laki laki dengan moge. Damar merasa panas, ia juga merasa khawatir Aurel akan memilih laki laki lain.

Tatapan mata Damar hanya tertuju pada Aurel yang sedang berbicara dengan laki laki itu lalu laki laki tersebut pergi. Aurel berjalan menghampiri Damar dengan kepada sedikit menunduk.

"Kenapa gak diangkat?" Damar langsung bertanya tapi Aurel hanya diam saja.

"Harusnya telpon Mas biar Mas jemput kamu." Damar meraih telapak tangan Aurel yang hanya diam saja.

Cup

"Mas kangen sayang." Damar mengecup tangan Aurel dengan lembut.

"Mas ngapain ke sini?" Baru membuka suara Aurel sudah membuat Damar sedih dengan pertanyaanya.

"Gak boleh hmm? Kamu juga kenapa diantar sama dia?" Damar berusaha tenang meskipun ia sudah mulai emosi karena cemburu.

"Bukan gak boleh tapi yah mau ngapain juga kalau tadi yah dia mau antar Aurel karena Aurel pulang sendiri." Aurel berbicara sambil menunduk tidak menatap mata Damar.

"Harusnya telpon Mas, biar Mas yang jemput kamu." Damar menarik tubuh Aurel lalu memeluknya, Damar tidak rela Aurel diantar oleh laki laki lain.

"Siapa nama laki laki yang antar kamu barusan?" Damar penasaran dan ia juga harus menjauhkan Aurel dari laki laki yang dekat atau menyukai Aurel.

"Kak Ega." Damar hanya mengangguk tanpa dia tahu Ega yang Aurel sebut adalah Rega anaknya. Rega sangat mencintai Aurel yang ternyata kekasih ayahnya sendiri.

"Mas mau minta maaf." Damar menarik dagu Aurel agar menatap matanya.

"Gak perlu minta maaf, kita juga gak ada apa apa lagi pula Mas juga udah nolak aku." Aurel berbicara dengan sangat menggemaskan.

"Siapa yang nolak kamu sayang?" Damar menangkup wajah Aurel, Damar melakukan itu di depan rumah untungnya saja rumah Aurel berjauhan dengan rumah lainnya sehingga tidak akan ada yang melihatnya.

"Mas lah, siapa lagi."

Damar mengerti ternyata ucapan Pak Hendra memang benar kalau Aurel tidak suka penolakan, buktinya saja Aurel masih mengungkit masalah itu.

Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang