"Kamu minum apaan sayang?" Damar menarik tubuh Aurel, ia melihat wajah Aurel yang mulai resah. Ibu jari Damar mengelus bibir Aurel yang hanya tersenyum.
"Hmm aku gak minum apa apa..., muach..." Aurel mencium bibir Damar dengan cepat, tatapan mata Aurel dipenuhi kabut gairah saat menatap mata Damar.
"Kita pulang sekarang juga, kamu udah gak beres..." Damar ingin kembali melajukan mobilnya tapi Aurel dengan cepat menggeleng tidak mau pulang.
Cup cup
Lagi lagi Aurel menciumi leher Damar, Aurel menatap mata Damar lalu dengan nakal Aurel melumat bibir Damar.
"Mas Damar aku pengen..." Aurel menatap mata Damar dengan memelas dan suara mendesah.
Damar menelan ludah, ia merasa bergairah dan merasa marah secara bersamaan. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika Aurel saat ini tetap bersama Rega, mungkin Rega tanpa berpikir akan merusak Aurel.
"Iya nanti ya sayang..." Ucap Damar mencoba menenangkan Aurel.
Cup
"Mmhh..."
Damar hanya mengecup tapi Aurel malah melumat bibir Damar seperti kelaparan, satu tangan Aurel melingkar di leher Damar lalu satu tangannya lagi meraba raba tubuh Damar.
"Mas Damar, aku kepanasan." Aurel begitu gelisah dan kepanasan, ia membuka bajunya dengan gerakan yang sensual membuat Damar merasa semakin sesak di bagian bawah sana.
Damar diam memperhatikan Aurel yang sangat menggairahkan, tangan Damar meraba buah dada Aurel yang terlihat sangat indah dan mengoda.
"Mmhh..." Aurel tak bisa menahan lagi ketika lidah Damar menjilat putingnya yang sudah sangat menegang.
Cup cup cup
"Mmhh terus sayang..." Aurel terlihat sangat bahagia ketika Damar menciumi dirinya dengan penuh nafsu.
Damar menghisap puting payudara Aurel yang menegang itu dengan sangat bersemangat. Wajah Aurel terlihat berseri, Aurel mengelus wajah Damar yang sedang menyusu kepadanya. Aurel yang sedang dikuasai obat membuatnya mudah sekali terangsang dan menginginkan hal lebih.
Damar semakin menggila apalagi Aurel tidak bisa diam, Aurel terus bergerak sehingga membuat Damar sangat tegang.
"Sudah sayang pakai lagi," Damar mengusap wajahnya kasar.
Damar tidak bisa melanjutkan hal ini karena Damar tidak ingin membuat Aurel kecewa ketika Aurel sadar. Damar takut ketika ia sangat ingin dan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
"Mas Damar..." Aurel memeluk tubuh Damar dengan erat. Terlihat wajah Aurel yang sudah sangat tak sabar tapi Damar malah berhenti begitu saja
"Tahan ya sayang, kita pulang sekarang." Damar membantu Aurel memakai pakaian, Aurel hanya menurut mencoba menuruti setiap perkataan Damar meskipun ia sangat ingin. Aurel masih tidak sadar bahwa saat ini ia sedang terpengaruh oeleh obat perangsang yang diberikan oleh Rega saat tadi makan.
***
"Bi, beritahu saya kalau Rega pulang," ucap Damar kepada bibi yang langsung menganggukkan kepalanya.
Damar memilih membawa Aurel ke rumahnya dari pada ke rumah Aurel, Damar takut orang tua Aurel akan khawatir.
"Aku gak papa Mas...," ucap Aurel yang berada dalam gendongan Damar.
Damar membawa Aurel ke kamarnya, Damar menurunkan tubuh Aurel dengan perlahan.
"Apa yang kamu rasakan sayang?" Tanya Damar dengan penuh perhatian, Damar mengelus wajah Aurel dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Single Daddy
RomanceDamar seorang ayah tunggal dengan dua anak yang selalu dibuat pusing oleh anak sulungnya yang bernama Rega. Damar memutuskan untuk mencari seorang gadis yang tepat untuk anak sulungnya tapi di saat ia menemukan gadis yang tepat, Damar tidak melamar...