After Married: 9

19.8K 339 2
                                    

Tiga hari sudah Aurel merasa kesepian ditinggal kerja oleh Damar, Aurel bercermin memperhatikan lekuk tubuhnya.

"Mas Damar kangen..." lirih Aurel dengan mata berkaca-kaca karena akan bertemu Damar sebentar lagi.

Aurel memakai pakaian yang sangat terbuka, Aurel sebenarnya malu tapi ia benar benar merindukan Damar.

"Mas Damar sentuh aku..." Aurel memejamkan matanya, ia merasa sedih karena Damar suaminya seakan akan menghindarinya.

***

Damar yang tidak langsung pulang memilih mampir dulu ke apartemennya, ia mengambil berkas yang ada di apartemennya. Damar membaringkan tubuhnya tanpa ia tahu bahwa di rumah Aurel sudah menunggu dengan tidak sabar.

Ting!

Damar meraih ponselnya melihat pesan yang ternyata dari Aurel yang sedang menanyakan keberadaan dirinya.

Damar bangkit lalu membawa barang barang yang harus ia bawa.

***

Damar masuk ke rumahnya dan suasana sepilah yang menyambutnya.

"Sayang..., Mas pulang."

Tidak ada jawaban, Damar langsung naik ke lantai atas ke kamarnya.

Ceklek

Glek

Baru membuka pintu Damar disuguhkan pemandangan yang sangat indah, ia melihat istrinya yang sangat cantik dan seksi. Damar terdiam merasakan bagian bawahnya yang langsung menegang melihat tubuh istrinya yang sangat seksi dengan pakaian mini yang terbuka dan transparan.

Bruk

"Mmhh Mas... aku kangen...." Aurel menubrukkan tubuhnya memeluk tubuh Damar dengan sangat erat.

Aurel meraba raba tubuh Damar, Aurel menciumi leher Damar dengan tak sabaran.

"Mas..."

Aurel meraba raba dada Damar lalu membuka kemeja dengan gerakan yang sangat sesuai.

Cup cup cup

"Mas Damar, aku kangen hiks... hiks..."

Aurel menyandarkan kepalanya di dada Damar sambil terisak.

"Hey, kok nangis sayang? Jangan nangis sayang..." Damar mengelus punggung Aurel dengan lembut dengan kecupan yang ia berikan di kening Aurel untuk menenangkan Aurel yang sedang menangis.

"Mas Damar jauhi aku hiks..., Mas Damar gak pernah angkat telpon aku, katanya Mas mau hubungan Aurel saat sampai tapi Mas malah begitu.... hiks... hiks..."

Aurel terus menangis tersedu-sedu, Aurel terbiasa dengan sikap manja dan kemesraan Damar tapi tiba tiba saja Damar berubah bahkan mendiamkannya.

Tiga hari tanpa kabar membuat Aurel kesepian ditambah Damar tidak membalas pesannya membuat Aurel takut jika Damar akan meninggalkannya dan mencari wanita lain.

"Maafkan Mas, sayang. Maafkan Mas." Damar menarik dagu Aurel sehingga wajah Aurel terangkat, Damar langsung membukam bibir Aurel yang bergetar dengan bibirnya yang sudah sangat merindukan istri cantiknya.

Aurel membalas setiap ciuman Damar bahkan keduanya saling menyecap dan menghisap lidah satu sama lainnya.

Tangis Aurel mulai mereda, Damar berpindah menciumi leher Aurel dengan beringas. Damar yang sudah lama tidak merasakan istrinya membuat dirinya sedikit kasar saat mencumbu Aurel.

Aurel tersenyum melihat Damar bergairah seperti ini, Aurel benar benar tidak ingin diabaikan lagi.

"Mas Damar maafkan aku..., Jangan tinggalkan aku..." ucap Aurel dengan air mata yang mengalir membasahi wajahnya. Aurel benar benar meminta maaf jika ia mempunyai salah, Aurel tidak sanggup jika Damar mendiamkannya seperti sebelumnya.

Damar berhenti, ia sedikit menjauh dan dengan refleksnya Aurel menahan tangan Damar.

"Mas marah 'kan sama aku?" Aurel yang terduduk di sofa menatap wajah Damar yang berdiri di hadapannya.

Damar melepaskan tangan Aurel lalu membuka pakaiannya di hadapan Aurel, Aurel yang melihatnya hanya bisa diam sambil mengigit bibirnya.

Kelanjutannya ada di Karyakarsa

Damar terbangun lebih dulu, ia memperhatikan wajah Aurel yang terlihat cantik. Rasanya sudah lama Damar tidak melihat wajah cantik Aurel seperti ini, Damar menyentuh bibir mungil Aurel yang selalu mendesah dan merintih membuatnya merasa semakin bergairah jika mendengarnya.

Hari sudah pagi tapi Damar malas untuk beranjak apalagi harus berangkat kerja, Damar memilih untuk bergelung di dalam selimut bersama istrinya. Jika Aurel seperti ini Damar rasanya malas untuk berkerja.

Damar menurunkan sedikit selimut yang menutupi tubuh bagian atas Aurel, senyumnya muncul saat melihat banyaknya bekas kissmark di sekitar dada Aurel.

"Hmm... Mas..." Aurel menggeliat, ia tersenyum melihat wajah Damar berada di atas wajahnya.

Cup cup cup

Ciuman panas di pagi hari ini tidak bisa dihindari, Aurel mengalungkan tangannya di leher Damar.

"Selamat pagi sayang..." Bisik Damar di telinga Aurel dengan suara yang serak.

"Selamat pagi..." jawab Aurel.

Aurel meraba tubuh Damar, lalu tangannya mengelus wajah Damar dengan hati senang.

"Aku kangen banget Mas, jangan tinggalkan aku lagi..." Aurel memeluk tubuh Damar erat, matanya berkaca-kaca hampir menangis.

Aurel selalu gelisah saat Damar tidak ada, Aurel takut jika Damar tertarik dengan wanita lain lalu meninggalkannya begitu saja.

"Siapa yang akan meninggalkanmu sayang? Mas juga sangat merindukanmu, Mas selalu memikirkan mu."

Aurel tersenyum senang mendengar ucapan Damar yang membuatnya merasa tenang, Aurel mengangkat kepalanya mendekati wajah Damar lalu mencium bibir Damar dengan lembut, tak ingin menyia-nyiakan Damar membalas setiap ciuman Aurel.

To Be Continued










Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang