Chapter 30

35.7K 944 26
                                    

Pukul 05.00 pagi, Aurel sudah resah ingin menemui Damar apakah sudah berangkat atau belum.

Aurel yang sangat penasaran langsung saja menghubungi Damar, Aurel masih takut jika Damar pergi karena ia selalu menolak.

Damar yang masih tidur tidak mendengarnya, Damar tetap tertidur pulas di saat Aurel sedang resah.

Aurel terus berusaha menghubungi Damar hingga akhirnya ia berhasil karena Damar penerima panggilannya.

"Hmm kenapa sayang...?"

Aurel begitu senang mendengar suara Damar, Aurel takut jika Damar marah sampai tidak mengangkat panggilannya.

"Mas sudah berangkat?" Tanya Aurel dengan sedikit ragu.

"Belum, mas baru bangun sayang..., Kenapa?"

Aurel mengigit bibirnya mendengar suara Damar yang serak khas bangun tidur.

"Aurel kangen..."

Damar yang berada jauh di sana hanya bisa tersenyum mendengar calon istrinya sedang merindukan dirinya.

"Nanti Mas ke sana," ucap Damar yang membuat Aurel langsung melongo karena kaget.

"Hmm katanya Mas mau berangkat? Mas beneran mau ke sini?" Aurel tidak bisa menahan rasa senangnya, Ia sangat merindukan Damar padahal semalam terkahir bertemu dan kemarin saling bermesraan.

"Hmm Mas hari ini siap siap nanti malam berangkat, kalau kamu kangen sama mas ya nanti mas ke sana..."

"Iya, kangen." Sela Aurel dengan cepat.

"Mas ke sana sekarang," tanpa menunggu Damar akan langsung menuju Aurel jika Aurel selalu jujur kalau sedang merindu.

"Iya, hati hati di jalan."

Panggilan terputus, Aurel sangat senang. Aurel mengambil handuk, ia akan mandi karena sangat memalukan jika Damar datang kalau Aurel belum mandi.

***

"Ibu mau ke mana?" Tanya Aurel heran melihat bapak dan ibunya yang begitu rapi.

"Ada urusan, kamu jaga rumah."

Aurel mengangguk dengan tersenyum, Aurel kembali masuk ke kamar untuk bersiap menunggu Damar datang.

***

Sebelum ke rumah Aurel, Damar terlebih dahulu menghampiri gedung pernikahan yang sudah ia siapkan untuk acara pernikahan nanti.

Damar menghampiri orang tua Aurel yang sudah datang, Damar tidak menyiapkan semua ini sendirian karena ada orang tua Aurel yang diam diam membantu persiapan pernikahan.

"Aurel pasti akan senang mendapatkan hadiah yang tidak pernah ia duga," ucap ibu Halimah kepada Damar.

"Saya harap seperti itu, kalau begitu saya pamit dulu dan terima kasih sudah membantu mempersiapkan semua ini."

Setelah itu Damar baru akan menemui Aurel yang sedang sendirian di rumah, Damar begitu bersemangat jika akan bertemu dengan Aurel apalagi di rumah sepi.

***

Damar langsung masuk ke rumah, dan rumah sangatlah sepi.

"Sayang, Mas datang...."

"Aku di kamar, Mas..."

Damar langsung berjalan ke arah kamar Aurel, Damar terdiam melihat gadisnya yang sangat cantik.

"Aurel kangen..." Aurel langsung memeluk tubuh Damar terlebih dahulu.

"Apa kamu sering memakai pakaian seperti ini?" Tanya Damar dengan tangan melingkar di pinggang Aurel.

Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang