After Married: 11

16.5K 353 3
                                    

"Bunda, Dila ngantuk..." ucap Dila sambil menguap, tangan mungilnya memeluk tubuh Aurel dengan nyaman.

"Tidur ya..." Dila yang dalam pangkuan Aurel dengan perlahan mulai tertidur dengan nyamannya.

Setelah memastikan Dila tertidur pulas, barulah Aurel menurunkan tubuh kecil Dila. Aurel menyelimuti anaknya yang tidak pernah ia bayangkan bahwa ia akan sedekat ini dengan Dila. Aurel sangat senang karena Dila menerima kehadirannya sebagai ibu.

***

Setelah Dila tidur Aurel mengganti pakaiannya dengan pakaian tidurnya yang seksi, ia juga memakai parfum yang disukai oleh Damar.

Aurel melangkah menuju tempat Damar yaitu ruang kerja. Akhir-akhir ini Aurel selalu merasa merindukan Damar, merindukan setiap sentuhannya bahkan Aurel selalu merindukan aroma tubuh Damar, jika ia tidak mendapatkannya maka ia akan resah.

Ceklek

Pintu terbuka, Damar menoleh lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Aurel melangkah mendekati suaminya, Aurel berdiri dibelakang tubuh Damar lalu dengan perlahan tangannya terangkat menyentuh pundak Damar.

Cup

Aurel mengecup pundak Damar dengan sangat lembut, Aurel membenamkan wajahnya di ceruk leher Damar mencari kehangatan dan mencium aroma tubuh Damar yang membuatnya merasa nyaman.

"Mas sayang..."

Damar yang sedang fokus tidak bisa menahan senyumnya mendengar suara Aurel yang membangkitkan gairahnya.

"Mas lagi kerja sayang," ucap Damar dengan sengaja ingin melihat bagaimana reaksi Aurel.

"Hmm kerja terus...," Aurel merengek seperti anak kecil.

Aurel menghisap leher Damar dengan ciuman yang sesekali ia berikan di sekitar hisapannya. Damar mengelus kepala Aurel yang sedang menggodanya dengan cara menggemaskan.

"Ohh sayang..." Damar mulai tak karuan saat Aurel menjilat daun telinganya.

Cup cup cup

Aurel terus mengecupi Damar, mulai dari leher hingga ke telinga. Tangan Aurel meraba raba lalu masuk ke dalam pakaiannya Damar, Aurel terus meraba perut Damar yang berotot.

Tak bisa lagi menahan Damar menarik tubuh Aurel lalu melumat bibirnya yang sudah nakal. Keduanya saling berciuman dengan tangan Aurel mengelus wajah Damar.

Kali ini Aurel tidak hanya diam, ia membalas setiap kecupan dan hisapan yang Damar lakukan pada mulutnya.

Cup

"Seksi banget..." ucap Damar melihat pakaian yang melekat di tubuh Aurel, tangan Damar mengelus kaki Aurel dari betis lalu naik ke paha.

"Mash..."

Damar kembali melumat bibir Aurel dengan kedua tangannya meremas bongkahan pantat Aurel dengan kencang.

"Mau di sini hmm..?" Tanya Damar dengan satu tangannya terangkat untuk mengelus wajah cantik istrinya.

"Terserah Mas..."

Aurel menyandarkan tubuhnya, seperti biasanya Aurel hanya akan diam dan menuruti setiap keinginan Damar.

Damar memeluk tubuh seksi istrinya lalu dengan perlahan mengangkat tubuh Aurel agar duduk di pangkuannya.

Cup cup

Aurel terus mencium bibir Damar, sedangkan tangan Damar meraba raba paha Aurel dengan gemas.

"Mas suka kamu seksi seperti ini," ucap Damar yang mengatakan yang sebenarnya bahwa ia menyukai Aurel ketika menggodanya dengan menggunakan pakaian seksi.

Damar menurunkan tali pakaian Aurel hingga memperlihatkan payudaranya yang putih mulus.

Aurel menengadah saat Damar membenamkan wajahnya di belahan dada Aurel.

"Mashh..."

Damar mendudukkan Aurel di atas meja, ia memeluk tubuh Aurel dengan nafsunya yang sudah tidak bisa untuk ditahan. Dengan gerakan perlahan Damar menurunkan celana dalam Aurel hingga terlepas, tak menunggu lama Damar langsung membuka kaki Aurel dengan lebar.

"Mas aku pengen..." Ucap Aurel yang baru kali ini merengek meminta untuk sesuatu yang menurutnya sangat memalukan tapi kali ini tanpa ada rasa ragu Aurel memintanya.

Damar sangat senang ia bangkit lalu mencium bibir Aurel setelah itu ia kembali duduk dengan selangkangan Aurel berada tepat di depan wajahnya.

Cup cup cup

Damar memberikan kecupan demi kecupan di bibir vagina Aurel yang masih kering. Tanpa merasa jijik sama sekali, Damar menjulurkan lidahnya menjilati vagina Aurel yang sudah menjadi candu baginya.

"Ouhh... mas...."

Sudah sering kali Damar melakukan ini tapi reaksi Aurel tetap sama dan Aurel seperti baru pertama kali merasakannya bahkan Aurel sepertinya tidak akan bosan dengan hal ini.

Aurel meremas payudaranya sendiri, Aurel mulai merasakan kenikmatan hingga tanpa ia sadari ia membuka pakaiannya sendiri.

Damar meraih payudara kencang Aurel lalu mengulumnya seperti bayi yang kehausan. Tangan Aurel mengelus wajah Damar dengan penuh sayang saat Damar menyusu seperti bayi.

Tatapan sendu Aurel membuat Damar tersenyum, Aurel terlihat senang dengan apa yang dilakukan oleh Damar padanya.

Tanpa Aurel sadari tangan Damar sedang membuat celananya dan mengeluarkan kejantanannya yang sudah tegang sempurna.

Cup

"Mas mulai sekarang ya sayang," ucap Damar yang membuka kaki Aurel agar semakin terbuka lebar.

"Ohhh Mas..." Aurel menahan tubuhnya agar tidak jatuh dengan serangan yang mulai dilakukan oleh suaminya.

Tubuh Aurel bergerak tak beraturan, tangannya mencengkram ujung meja lalu tangannya yang satu lagi berpegangan pada pundak Damar dengan sangat erat.

"Aahhh..." Tatapan mata Aurel tertuju pada penyatuannya, kejantanan Damar yang keluar masuk membuat Aurel merintih nikmat.

"Mas akuhh... ahhh..."

Aurel tak bisa mengatakan bahwa ia akan sampai, tapi Damar yang sudah sangat mengerti bergerak dengan cepat hingga Aurel mendapatkan orgasmenya.

Damar berhenti untuk memberikan waktu sejenak agar Aurel bisa bernafas lega, tangan Damar menyentuh wajah cantik Aurel yang sudah basah oleh keringat yang membuat Aurel terlihat lebih seksi di mata Damar.

"Enak hmm?" Damar mendekatkan wajahnya hingga wajahnya keduanya menempel.

Aurel tersenyum karena jawaban dari pertanyaan Damar sudah sangat jelas bahwa ini sangat nikmat. Damar mencium kening Aurel lalu memeluk tubuhnya.

"Mas..." Aurel membalas pelukan suaminya. Aurel merasa senang mendapatkan perlakuan mesra seperti ini.

"Aku suka Mas..." Bisik Aurel di telinga Damar.

"Kita lanjutkan di kamar ya sayang?" Bisik Damar membuat Aurel tersenyum malu-malu.

"Iya sayang..." jawab Aurel.

"Hmm manis sekali istri cantik Mas." Kecupan manis Damar berikan di kening Aurel sebagai pertanda sayangnya.

Damar mengangkat tubuh Aurel dan menggendongnya seperti koala. Aurel memeluk tubuh Damar dengan manjanya.

Sikap manja Aurel membuat Damar gemas, manjanya Aurel lebih ke menggoda dirinya untuk berbuat lebih yang membuat Damar malas jika harus berangkat kerja atau melakukan hal lainnya yang mengharuskan Damar berjauhan dengan Aurel.

To Be Continued...



















Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang