Chapter 35

33.9K 903 25
                                    

"Mas Damar jangan perkosa aku dengan kasar..., Kita lakukan dengan penuh cinta saja." Ucap Aurel dengan keadaan matanya tertutup.

"Mas ingin menghukum kamu bukan melakukan itu," ucap Damar dengan sedikit dingin membuat Aurel memberenggut.

Damar membantu Aurel berjalan supaya tidak menabrak, Aurel yang sebelumnya biasa saja sekarang mulai terlihat takut.

"Mas Damar....?" Ucap Aurel yang takut ditinggal sendiri.

"Ini Mas," mendengar ucapan Damar membuat Aurel berjalan sambil memeluk tubuh Damar.

"Jangan jauh jauh Mas..."

"Diam di sini, jangan lepas penutup matanya."

Aurel mengangguk lalu terdengar langkah kaki Damar dan suara pintu terbuka.

"Jangan nangis karena kamu gak menuruti ucapan Mas..."

"Maaf, Aurel gak akan mengulanginya lagi."

Damar dengan perlahan membuka penutup mata Aurel...

"Surprise....!!!"

Aurel terdiam membeku melihat Dila, Yuna dan Bi Siti bahkan ada Pak Aji juga yang terlihat begitu bersemangat.

Kepala Aurel menunduk lalu dengan perlahan berbalik dan memeluk tubuh Damar.

"Mas Damar hiks... hiks..., Mas jahat...!!" Tangis Aurel pecah membuat Damar dengan tenang mengelus punggung Aurel yang terisak.

"Mas kan sudah bilang jangan nangis." Damar mengelus rambut Aurel yang membuat tangis Aurel semakin menjadi.

"Hiks... Mas jahat...!"

Aurel menatap wajah Damar dengan mata yang berlinang, Damar sepetinya akan mencium Aurel jika tidak ada siapa siapa di sini.

"Selamat ulang tahun Kakak!!" Teriak Yuna yang begitu bersemangat dan terharu melihat kakaknya sampai menangis.

"Ayo, potong kue nya. Mereka sudah menyiapkannya untuk kamu sayang." Damar membantu Aurel memotong kue, lalu Aurel memberikan potongan pertamanya untuk Damar.

"Makasih Mas..." Bisik Aurel dengan senyum manisnya.

Damar menganggukkan kepalanya, Damar menoleh melihat angka yang berada di atas kue. 19 tahun, Aurel masih sangat muda tapi Damar tidak akan sanggup jika harus menunggu lagi dan akhirnya dengan menghitung hari Aurel akan menjadi miliknya seutuhnya.

"Kalian makan saja makanan yang sudah tersedia," ucap Damar membuat semua orang yang ada di ruangan terlihat senang.

"Terima kasih Tuan," ucap Pak Aji.

Damar kembali mengangguk, Damar begitu senang melihat orang disekitarnya senang tapi tiba tiba saja Aurel menyandarkan kepalanya dan memeluk tubuhnya.

***

Damar dan Aurel memisahkan diri dari yang lain, mereka berdua membutuhkan waktu bersama untuk mengobati rasa rindu yang.

"Mas jahat banget..., Aku gak suka lihat Mas sama wanita lain." Ucap Aurel dengan tubuhnya yang berada di atas tubuh Damar.

"Maaf ya sayang..., tapi saat ini Mas kangen banget sama kamu..." Damar mendekap tubuh Aurel dan menghirup aroma tubuhnya yang sudah lama ia rindukan.

"Aku sangat rindu kamu Mas..."

Aurel menangkup wajah Damar dengan kedua tangan mulusnya, tanpa merasa ragu Aurel mencium bibir Damar bahkan melumatnya dengan penuh rasa rindu.

Damar yang sudah tak tahan dengan cepat melepas kancing baju Aurel. Ciumannya terlepas membuat Aurel terengah-engah.

Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang