Damar mulai bersiap, seperti biasanya ia harus berangkat kerja. Kemarin hari libur terasa sangat singkat, apalagi dihabiskan bersama orang-orang tercinta.
Aurel memperhatikan Damar dengan tatapan kesal. Aurel masih meringkuk dengan nyamannya.
Cup
"Gak mau bangun?" Tanya Damar dengan penuh perhatian. Damar mengelus wajah istrinya yang cemberut tidak seperti biasanya, Damar kembali mengecup kening istrinya.
"Gak," jawab Aurel ketus padahal Damar bersikap sangat baik.
"Loh kok gitu jawabnya, lagi kesal hm?" Damar mengelus wajah Aurel yang terlihat ketus.
"Gak tuh, Mas nanti pulang jam berapa?" Tangan Aurel mengentikan elusan tangan Damar di wajahnya.
"Nanti malam Mas pulang. Ya sudah, Mas berangkat dulu yah...."
Sebelum pergi Damar kembali mencium wajah dan bibir Aurel dengan gemas, meskipun Aurel ketus dan terlihat kesal tapi tetap saja di mata Damar, Aurel itu menggemaskan dan imut.
Saat Damar keluar, Aurel langsung bangkit melihat kepergian suaminya.
"Hmm kasihan Mas Damar aku cuekin." Aurel membuka gorden, ia melihat Damar berangkat. Aurel tersenyum bahagia bisa memiliki suami seperti Damar.
"I love you, Mas..." ucap Aurel dengan malu.
***
Saat sampai di kantor terlihat orang-orang sedang sibuk, Damar langsung saja masuk ke ruangannya. Ia sama sekali tidak menyadari apa yang membuat para pegawainya itu sibuk.
Joshua datang menemui Damar, keduanya sempat ada masalah saat Aurel yang ingin pisah ternyata itu hanya kebohongan Joshua. Tapi keduanya sudah baikan setelah Damar mewanti-wanti Jo agar jangan mendekati Aurel dan jangan ikut campur urusan rumah tangganya. Jo juga memberitahukan bahwa ia sama sekali tidak tertarik dengan Aurel, itulah yang membuat Damar bisa menahan amarahnya.
"Ini daftar hari ini," Joshua memberikan jadwal hari ini kepada Damar.
Joshua terlihat sangat tenang padahal ia sedang tegang dan sibuk mempersiapkan sebuah acara untuk bossnya.
Acara yang akan diadakan besok untuk memberikan kejutan besar pada Damar, mungkin hari ini sampai besok Jo akan sangat sibuk.
"Lo dekat gak sama adik ipar Lo itu?" Tiba-tiba saja Joshua bertanya seperti itu.
"Yuna?" Damar menatap Joshua yang mengangguk.
"Jangan ganggu dia, atau Lo mau mati ya silahkan." Damar terdiam sejenak mengingat Yuna adik iparnya yang sangat menarik jika diperhatikan, lalu tatapan Damar tertuju pada pria di depannya.
"Gue kan hanya bertanya, Lo kok kayak peduli gitu sama adik ipar." Joshua menatap Damar penuh selidik. Keduanya saling bertanya tanya satu sama lain lewat tatapan mata.
"Dia adik gue, wajar peduli." Damar memicingkan matanya menatap Joshua yang mencurigakan sekali.
Bisa-bisanya pria seperti Joshua tertarik pada seorang gadis, apalagi Yuna gadis dingin yang tidak banyak bicara.
"Ya sudahlah, gue banyak pekerjaan juga." Joshua keluar dari ruangan Damar.
Damar tidak percaya seorang pria seperti Joshua menanyakan tentang Yuna, Damar membuka hp nya mencari akun sosmed adik iparnya. Bukanya sangat mudah mengenal seseorang, apalagi ada sosial media yang mempermudah mengenali seseorang hanya lewat postingannya saja.
"Pantas saja," ucap Damar setelah melihat akun sosmed Yuna yang benar-benar private bahkan Yuna tidak mempublikasikan wajahnya.
"Jo... Jo, sekali tertarik sama cewek yang susah di cari." Damar hanya tersenyum membayangkan jika Joshua benar benar tertarik pada gadis seperti Yuna.
***
Aurel sedang membuat kue untuk suami tercintanya, Aurel bisa saja membelinya supaya lebih mudah tapi Aurel ingin membuatnya biar lebih berkesan.
Wajah Aurel begitu berseri dengan senyuman yang tidak luntur dari wajah cantiknya.
"Kok udah kangen aja sih sama Mas Damar..., pulangnya mana masih lama lagi."
Aurel memasukkan bahan bahan lalu mengaduknya menjadi satu menggunakan mixer, Aurel bisa memasak meskipun tidak terlalu jago.
Bibi bersikeras ingin membantu tapi Aurel menolaknya karena ia ingin membuatnya sendiri apalagi ini untuk suaminya.
"Tuan yang mau ulang tahun tapi Nyonya yang terlihat sangat senang," Bibi ikut tersenyum melihat Aurel terlihat bahagia.
"Iya, aku senang banget Bi. Waktu aku ulang tahun, Bibi tahu sendiri Mas Damar memberikan kejutan yang benar-benar luar biasa." Aurel mengatakannya dengan antusias sekali.
"Tuan memang sangat mencintai Nyonya, bibi belum pernah melihat Tuan seperti ini." Bibi yang tahu bagaimana kehidupan Damar saat bersama dengan ibu Dila, waktu itu Bibi sama sekali tidak melihat kebahagiaan di wajah Damar.
"Benarkah? Ah aku jadi tambah bahagia Bibi..." Aurel memeluk tubuh bibi karena terlalu bahagia.
"Bibi ikut bahagia kalau Nyonya bahagia."
***
Kue sudah siap, kali ini Aurel hanya tinggal memilih pakaian yang akan ia gunakan.
"Pakaian apapun Mas Damar pasti suka asalkan yang terbuka..." Aurel sudah sangat hapal sekali dengan kesukaan suami mesumnya itu.
"Saatnya bersiap lalu menunggu Mas Damar pulang," Aurel membawa pakaian yang ia pilih.
***
Malam hari seperti ucapannya Damar pulang ke rumah tapi ada yang berbeda, saat melihat kamarnya itu sangatlah gelap. Kamar Dila tetap terang hanya kamarnya saja yang gelap.
Damar langsung menuju kamarnya, tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk.
Ceklek
Damar masuk lalu menghidupkan lampu dan terlihatlah....
"Happy birthday..." ucap Aurel dengan senyuman manisnya ditambah penampilannya yang benar-benar nakal sekali.
Damar tersenyum lalu menghampiri istrinya yang benar benar menggoda dirinya dengan penampilan yang sangat seksi.
"Terima kasih, sayang..." Damar mengambil kue di tangan Aurel lalu ia simpan di meja. Kasihan sekali kue itu, sama sekali tidak dilirik oleh Damar.
Cup cup
Damar langsung mencium bibir Aurel dengan lembut, tangannya meraba raba tubuh Aurel yang membuat dirinya menjadi bersemangat seperti ini.
"Happy birthday sayang..." Ucap Aurel dengan suara lembut, Damar langsung mencium bibir Aurel dengan tak sabaran.
Aurel tersenyum saat tangan Damar terus meraba raba tubuhnya, tangan Aurel terangkat menyentuh wajah tampan suaminya lalu...
Cup cup cup
Aurel tanpa merasa malu mencium bibir Damar berkali kali. Damar tersenyum melihat Aurel yang begitu bersemangat.
Jari lentik Aurel meraba dada berotot Damar lalu dengan gerakan sensual Aurel membuka kancing pakaian Damar.
Cup cup
Setiap kecupan bibir Aurel mengenai tubuh Damar, membuat Damar merasakan hasrat yang menggebu. Damar menarik tubuh Aurel lalu memeluknya dengan erat.
Damar mengangkat tubuh Aurel, membawanya ke ranjang. Aurel hanya bisa tersenyum melihat kue ulang tahun yang sama sekali tidak dilirik oleh suaminya, padahal ia sudah membuatnya dengan susah payah tapi itu tak apa kalau Damar seperti ini.
Dengan perlahan Damar mendudukkan tubuh istrinya yang sangat seksi di malam ini, "Mas aku mau kasih hadiah dulu," ucap Aurel dengan suara lembut.
"Hadiah? Mas pikir kamu hadiahnya sayang." Damar langsung mencium bibir istrinya, satu tangannya meraba paha mulus Aurel lalu tangannya merayap masuk ke dalam celana dalam dengan sangat perlahan.
Yang mau baca kelanjutannya, lanjut Karyakarsa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Single Daddy
RomanceDamar seorang ayah tunggal dengan dua anak yang selalu dibuat pusing oleh anak sulungnya yang bernama Rega. Damar memutuskan untuk mencari seorang gadis yang tepat untuk anak sulungnya tapi di saat ia menemukan gadis yang tepat, Damar tidak melamar...