Aurel memeluk tubuh Damar dengan erat, Aurel masih merindukan Damar dan tidak ingin Damar pergi.
Melihat Aurel yang seperti ini membuat Damar mematikan rokoknya dan membuangnya dengan asal, dengan gerakan yang perlahan Damar menurunkan selimut yang menutupi tubuh Aurel.
"Aku pasti kangen sama Mas," ucap Aurel dengan suara yang manja.
Cup cup
Damar mengecup wajah Aurel yang pasti akan Damar rindukan, sebelumnya jika Damar akan pergi keluar kota atau ke luar negeri terasa biasa saja tapi saat ini, ia merasa berat harus meninggalkan Aurel tapi apa daya ia harus menyelesaikan pekerjaan sebelum acara pernikahan.
Aurel dengan perlahan berbaring lalu tangannya menarik tangan Damar untuk mendekatinya.
Jari jemari lentik itu mengelus wajah tampan Damar, Aurel sedikit mengangkat tubuhnya hanya untuk mengecup bibir Damar.
"Mas Damar..." Ucap Aurel lirih, Aurel membusungkan dadanya lalu menarik kepala Damar untuk mendekat.
Cup cup
Dengan lembut Damar memberikan kecupan di kedua puncak payudara Aurel yang terlihat semakin besar.
"Mmhh..." Aurel mengigit bibirnya saat bibir Damar meraup putingnya.
Semua yang terjadi mengalir begitu saja tanpa ada yang meminta dan memberi, suasana yang sepi memberikan ruang kepada sepasang kekasih yang tidak ingin berjauh meksipun hanya sebentar.
Aurel mengubah posisinya menjadi menyamping dengan Damar yang menyusu seperti bayi, tangan Damar meremas bongkahan pantat Aurel dengan gemasnya.
Senyum kecil itu terbit melihat sang kekasih dengan semangat menghisap puting payudaranya.
"Shhh Mashh..."
Aurel tidak tahu apa yang akan dirasakan ketika melakukan hal yang lebih, melakukan hal ini saja mampu memberikan kenikmatan yang sangat manis.
"Mas pergi sekarang ya sayang," ucap Damar dengan sangat lembut.
"Hmm sebentar lagi Mas..." Aurel menggelengkan kepalanya dengan cepat, Aurel menyentuh wajah Damar yang sedang menghisap puncak payudaranya.
Tangan Damar bergerak mengelus tubuh Aurel, terus bergerak ke bawah dan tiba tiba saja Damar bangkit.
"Kenapa?" Tanya Aurel dengan sangat penasaran.
"Mas harus segera pergi sayang, nanti bisa telat." Ucap Damar dengan susah payah, Damar adalah pria normal ia bisa saja lupa diri jika lebih lama dengan keadaan Aurel yang sudah tidak seperti dulu. Saat ini Aurel tidak seperti Aurel yang selalu ingin menjaga kehormatannya sampai menikah, Aurel telah dibutakan oleh perasaannya sehingga bisa melakukan apapun jika Damar memintanya.
Aurel bangkit lalu memeluk tubuh Damar dari belakang dengan tubuh yang polos.
"Aku masih kangen," ucap Aurel dengan tangan memeluk tubuh Damar dengan sangat mesranya.
Cup cup
"Mas Damar jangan dulu pergi, aku masih kangen..." Damar memejamkan matanya merasakan tubuh Aurel yang menempel di punggungnya.
Damar membalikkan tubuhnya lalu mendekap erat tubuh Aurel, "Nanti Mas pulang kita bisa menghabiskan waktu bersama sama, Mas hanya milik kamu sayang."
Setelah mengatakan hal itu terlihat Aurel yang lebih tenang, Damar tahu Aurel ketakutan jika ia pergi dan memiliki wanita baru dan meninggalkannya.
***
Aurel membantu Damar berpakaian begitupun sebaliknya, Damar membantu Aurel merapihkan penampilannya.
"Nanti Mas pulang harus menemui Aurel terlebih dahulu."
"Iya, Mas pergi ya. Jangan nakal, jaga diri baik baik."
Setelah mengatakan itu Damar langsung mengambil kunci mobilnya, Damar menoleh ke belakang melihat Aurel yang hampir menangis.
Damar tetap melanjutkan langkahnya, tidak akan ada ujungnya jika ia kembali menenangkan Aurel.
***
Aurel merasa sepi, di rumah masih tidak ada siapa siapa kecuali dirinya. Aurel bangkit melangkah mendekati cermin, Aurel membuka sedikit pakaiannya untuk melihat bekas kissmark yang begitu banyak.
Tangan Aurel terangkat untuk menyentuhnya, rasa takut itu kembali hadir ketika Damar tidak ada di dekatnya.
Tok tok
"Kakak!!" Suara Yuna yang sangat kencang membuyarkan lamunan Aurel.
Aurel membuka kunci pintu dan membiarkan Yuna masuk, Aurel dengan malas memilih untuk membaringkan tubuhnya menyambung kembali lamunannya.
***
Satu hari sudah Damar pergi tapi belum memberikan kabar membuat Aurel uring uringan.
Aurel yang sedang makan dengan tatapan yang tertuju pada ponselnya berharap Damar menghubunginya dan memberi kabar.
Drrtt....
Saat layar ponsel menyala Aurel langsung menyimpan piringnya dan berlari menghampiri ponselnya.
"Ihh... Nyebelin...!"
Aurel berharap Damar yang menelpon tapi malah Rega, dengan kesal Aurel menolak panggilannya.
"Berharap bapaknya, eh yang nelpon malah anaknya." Aurel terus menggerutu karena Damar tidak mengabarinya.
***
Aurel terus menatap ponselnya, beberapa kali Aurel mengirimkan pesan kalau ia sedang rindu tapi masih belum ada balasan sama sekali.
"Mas Damar kenapa belum membalas pesan aku..." Aurel benar benar merindukan Damar.
Aurel menoleh ke samping melihat Yuna yang sudah tertidur, Aurel benar benar ingin mendengar suara Damar saat ini.
Dengan lemas Aurel menarik selimut lalu berbaring, Aurel sudah capek menunggu kabar dari Damar.
Drrtt... Drrtt...
Ponsel berdering membuat Aurel kembali bangkit, Aurel meraih ponselnya dengan semangat tapi tiba tiba saja senyum di wajah Aurel lenyap ketika melihat nama Rega yang tertera di layar ponselnya.
"Ish Mas Damar kamu ke mana sih...?!" Aurel dengan kesal kembali membaringkan tubuhnya.
***
Damar membaringkan tubuhnya dengan pakaian kerja yang menyesakkan, setelah lelah bekerja akhirnya Damar bisa istirahat dengan tenang.
Damar tersenyum melihat isi pesan dari Aurel yang sedang merindukannya. Damar mencoba menghubungi Aurel tapi Aurel sepertinya sudah tidur.
"Mas juga rindu kamu sayang..." Ucap Damar sambil memperhatikan potret seksi Aurel di ponselnya.
Tanpa Aurel tahu Damar mengambil foto Aurel yang sangat seksi secara diam diam, melihat itu membuat milik Damar yang di bawah sana tegang.
***
"Ahhh shhh... Ahhh..." Damar mengerang dengan sangat nikmat.
Aurel merindukan Damar hingga tertidur dan di sini Damar merindukan Aurel dan mencoba untuk memuaskan diri hanya dengan melihat foto seksi Aurel.
"Aurel kau sangat seksi..."
Damar terengah-engah dengan tubuh menyandar di dinding, tangannya menggenggam kejantanannya yang masih belum puas.
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Single Daddy
RomanceDamar seorang ayah tunggal dengan dua anak yang selalu dibuat pusing oleh anak sulungnya yang bernama Rega. Damar memutuskan untuk mencari seorang gadis yang tepat untuk anak sulungnya tapi di saat ia menemukan gadis yang tepat, Damar tidak melamar...