Chapter 20

49.4K 988 31
                                    

Damar melihat rumahnya yang untung saja tidak jadi ia hias, Damar ingin melaksanakan pernikahan sesuai keinginan Aurel. Damar tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan.

Tapi keputusannya yang ia ambil sangat bagus karena ia belum bicara dengan Rega kalau ia sudah bertunangan, Damar akan memberitahu Rega kalau ia akan menikah dengan Aurel di saat semuanya sudah siap.

Damar mengambil ponsel nya, ia ingin menelpon Aurel. Baru saja pulang Damar penasaran jika tidak mendengar suara Aurel.

Dengan langkah pelan Damar memasuki kamar sambil menunggu panggilannya diangkat.

"Halo," ucap Aurel dengan suara yang lembut membuat Damar langsung tersenyum.

"Lagi di mana sayang?" Tanya Damar yang benar benar to the point.

"Hmm lagi di kamar, kenapa Mas?" Damar memejamkan matanya mendengar suara Aurel yang benar benar mengundang hasratnya.

"Gak papa, Mas kangen kamu sayang. Mas mau video call, sekarang juga." Benar saja Damar langsung mengubah panggilannya.

Tak lama wajah cantik Aurel terpampang di layar ponsel Damar, penampilan Aurel begitu menggoda dengan rambut yang acak acakan lalu selimut sampai menutup dada.

"Kamu belum mandi hmm?" Damar melihat penampilan Aurel masih sama saat ia pulang dari rumahnya Aurel.

"Belum, aku mau mandi tapi malas." Ucap Aurel dengan senyum-senyum.

"Sana mandi jangan dimatikan telponnya biar Mas bisa lihat." Damar melihat raut wajah kaget di wajah Aurel.

"Ish amit-amit kamu Mas. Gak mau aku, nanti bisa bisa videonya tersebar." Aurel bergidik ngeri membayangkan jika hal yang ia ucapkan barusan sampai terjadi.

"Iya maaf sayang, Mas bercanda. Turunkan selimut kamu sayang." Pinta Damar yang tahu jika Aurel tidak memakai pakaian.

"Gak! Aku gak berani Mas kalau secara online kayak gini, aku takut Mas macam-macam." Aurel tetap tidak ingin melakukan hal yang aneh- aneh, karena bisa saja Damar merekam layar atau secreenshot membuatnya takut.

"Hmm baiklah, besok Mas bisa lihat kamu dengan puas karena besok kita akan melakukan fitting baju pengantin."

Aurel langsung tersenyum senang mendengar ucapan Damar, Aurel tidak menyangka Damar akan mengurus segalanya dengan cepat.

"Serius kamu Mas?" Tanya Aurel yang langsung mendudukan tubuhnya hingga tidak sadar dadanya terlihat oleh Damar.

"Iya, sayang. Besok Mas jemput kamu." Ucap Damar dengan senyum yang membuat Aurel langsung mengangguk.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menganggu Damar yang sedang asik, "Sudah dulu ya sayang, jangan lupa besok Mas jemput kamu."

"Iya, selamat malam..." Aurel langsung mematikan panggilannya.

"Buka..." Ucap Damar dengan lantang.

Pintu terbuka memperlihatkan Rega, Damar duduk dengan tenang melihat anaknya yang sudah biasa menemuinya jika ada kebutuhan.

"Yah, Rega mau membicarakan hal yang penting." Rega mengatakannya dengan wajah tertunduk melihat ke arah tangannya yang sedang memegang foto.

"Ayah tahu, duduk." Damar menepuk ranjang di sampingnya agar Rega duduk tidak berdiri seperti saat ini.

"Hal penting apa?" Tanya Damar dengan lembut, Damar selalu berusaha bersikap baik meskipun anaknya yang satu ini sangat nakal. Saat masih sma sering sekali membuat onar di sekolahnya yang membuat Damar harus datang menerima teguran karena ulah anaknya.

"Rega mau melamar perempuan yang Rega sukai, Rega mau Ayah bersedia membantu Rega." Ucap Rega dengan penuh keyakinan.

"Serius kamu? Kamu masih kuliah." Damar tidak masalah, malah Damar senang mendengar ucapan Rega hanya saja Rega masih kuliah saat ini.

"Rega gak punya waktu banyak Yah, ini perempuan yang Rega sukai." Rega memang tidak memiliki banyak waktu karena ia takut Aurel segera diambil oleh pria lain, meskipun Aurel sudah bertunangan tapi Rega tetap nekat ingin mendapatkan Aurel.

Rega menyerahkan foto yang ia pegang ke tangan Damar, Damar hanya mengehela nafas menerima foto itu.

Deg

Rasanya mata Damar hampir copot melihat siapa yang ia lihat dalam foto yang Rega berikan, Damar menggelengkan kepalanya mencoba untuk fokus tapi saat ia kembali melihat tetap saja wajah Aurel yang ada di foto itu.

Damar mendadak lemas dengan kenyataan ini, Damar berusaha untuk tenang saat mengetahui bahwa anaknya menyukai wanita yang juga ia sukai. Bagaimana jadinya jika gadis yang Tega sukai menjadi ibu tirinya.

"Yah mau bantu Rega kan? Pokoknya Ayah harus bantu." Rega mengambil foto yang ada di tangan Damar, tanpa kata lagi Rega keluar dari kamar Damar begitu saja.

Saat Rega sudah pergi Damar masih terdiam, ia masih belum percaya dengan semua ini. Bagaimana bisa ia memperjuangkan gadis yang dicintai anaknya.

"Ohh... Shittt...!" Damar menjambak rambutnya dengan kesal, Damar masih tidak percaya dengan semua ini.

"Bagaimana ini?!" Damar tidak tahu lagi harus apa di saat keadaan benar benar di luar dugaan.

***

Pagi pagi Damar sudah datang untuk menjemput Aurel, awalnya Damar akan mengajak Aurel fitting baju tapi sepertinya itu tidak mungkin terjadi saat ini.

Damar menghentikan mobilnya, terlihat Aurel sudah siap bahkan Aurel sudah menunggu kedatangan Damar.

Aurel langsung masuk ke dalam mobil, Damar menatap gadis cantik yang ternyata gadis yang anaknya sukai.

"Muach, selamat pagi." Damar memejamkan matanya saat Aurel mengecup pipi nya begitu saja.

"Kenapa?" Aurel mengelus wajah Damar yang terdiam tidak seperti biasanya.

Sentuhan tangan Aurel membuat Damar merasa nyaman, Aurel menyentuh wajah Damar dengan lembut.

"Mas kangen kamu sayang..." Damar menarik tubuh Aurel ke dalam dekapannya. Damar bingung bagaimana caranya mengatakan bahwa fitting bajunya tidak jadi.

"Apaan sih Mas, kemarin juga ketemu." Aurel menarik tubuhnya dari dekapan Damar.

Tangan Damar bergerak ke kaki Aurel, Damar mengelus paha Aurel dengan lembut. Aurel hanya bisa tersenyum menghadapi calon suaminya yang mesum tapi tanpa Aurel tahu bahwa Damar sedang kebingungan.

"Sayang...," ucap Damar dengan tangan sedikit meremas paha Aurel.

"Iya, Mas..." Aurel menjawab dengan suara yang lirih, tangan Aurel menyentuh tangan Damar yang meremas pahanya dengan sedikit kencang.

"Kenapa sih...?" Aurel kebingungan dengan tingkah pria mesum yang sekarang hanya diam saja tidak seperti biasanya.

"Kita batalkan acara hari ini." Ucapan Damar membuat Aurel langsung menatap wajah Damar dengan horor. Aurel menghempaskan tangan Damar yang sedang ia pegang dengan kasar, Damar benar benar sangat menyebalkan sekali.

To Be Continued...

Sorry ya gantung banget, soalnya gak sempat mau lanjut juga dan biar sekalian bisa up hari ini.

Ini pemenang Giveaway kemarin, bagi yang menang langsung hubungi aku ya...

Pemenang: 1. RizkaNabawiyah
                        2. Sitii1997
                        3. ul28pah2000
                        4. punyaDOseorang

Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang