Chapter 29

36.1K 903 17
                                    

Damar kembali masuk ke kamarnya, ia melihat Aurel yang tertidur. Damar duduk di samping tubuh Aurel yang sedang tertidur nyenyak.

Tangan Damar mengelus wajah cantik Aurel. Merasakan sentuhan di wajahnya membuat Aurel bangun. Damar langsung membuka penutup mulut Aurel.

"Mhh.. Mas kenapa lama?" Aurel dengan perlahan membuka matanya.

Damar hanya diam dengan tangan mengelus wajah Aurel, Damar memperhatikan setiap inci wajah cantik Aurel yang mampu membuatnya merasakan rasa cinta yang murni setelah beberapa tahun ini ia hidup dengan hambar.

"Mas marah?" Ucap Aurel dengan suara yang sedikit serak khas orang bangun tidur.

"Tidak, hanya kesal sedikit."

Cup

Damar mengecup bibir Aurel, bukan sekedar kecupan biasa tapi permainan lidah yang membuat Aurel tersenyum malu.

Aurel ikut menjulurkan lidahnya yang membuat keduanya saling menjilat dan membelit lidah satu sama lain. Aurel sudah mulai terbiasa dengan hal ini dan Aurel juga mulai menyukainya, apalagi ia melakukannya dengan Damar.

Damar membuka selimut yang menutupi tubuh Aurel, sehingga tubuh Aurel terpampang dengan jelas. Damar menelan ludah, ketika ia sedang kesal atau marah, rasanya Damar hanya membutuhkan Aurel untuk membuat keadaannya kembali tenang.

Aurel mengangkat tangannya yang terikat di atas kepalanya sehingga membuat dadanya sedikit membusung dan itu terlihat sangatlah seksi di mata Damar.

Cup cup

"Mmmhh..."

Satu lenguhan keluar ketika kedua puncak payudara Aurel dikecup oleh Damar. Aurel tersenyum sebagai ungkapan perasaannya.

Damar melemparkan selimut yang menghalangi tubuh Aurel bagian bawah, Damar menatap dengan lekat tubuh Aurel dari atas sampai ke bawah.

Tangan Damar mengelus tubuh Aurel dengan sangat lembut dan hati hati, jika Damar mengikuti hawa nafsu mungkin Damar akan menyerang Aurel saat detik ini juga apalagi tangan Aurel terikat tapi Damar tidak mau Aurel membencinya karena hal itu. Damar hanya harus bersabar sebentar lagi karena saat ini ia sedang mempersiapkan pernikahan dan setalah itu Aurel akan seutuhnya menjadi miliknya.

"Kamu sangat cantik dan seksi, kamu harus tahu hal itu." Ucap Damar dengan tangan mengelus tubuh Aurel.

Damar menundukkan kepalanya lalu menghisap puting Aurel dengan sedikit kencang.

"Ssshh... Mmh..." Aurel menggigit bibir bawahnya dengan sedikit desahan.

Damar menghisapnya dengan kencang lalu mempermainkan yang satu lagi dengan cara meremas dan memilin putingnya. Damar sedikit menoleh melihat wajah Aurel hanya ingin melihat bagaimana reaksi wajah Aurel.

Damar bergerak ke atas menatap wajah Aurel, "Kamu semakin menggairahkan sayang."

Cups cups

"Aku mencintaimu Mas..."

Damar semakin bergairah jika mendengar kata kata itu keluar dari mulut Aurel dengan tulus tanpa paksaan.

Drrtt... Drrtt...

Ponsel Aurel bergetar lalu berdering dengan kencang mengganggu kemesraan yang sedang terjadi.

"Lepaskan ikatan di tangan aku, Mas." Aurel mendekatkan tangannya yang terikat ke wajah Damar.

Cup cup

Damar melepaskannya dengan cepat tapi Aurel harus dulu menerima kecupannya yang bertubi tubi.

Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang