After Married: 4

32.4K 361 1
                                    

Aurel memperhatikan suaminya yang sedang bekerja hingga tanpa sadar ia tertidur pulas di sofa. Aurel memang sangat lelah bahkan tubuhnya terasa sakit, apalagi Damar melakukannya lagi tadi pagi di dapur.

Damar menyudahi pekerjaannya, ia menghampiri istrinya yang tertidur pulas.

Cup

"Pulas sekali tidurnya." Tangan Damar membelai wajah cantik Aurel hingg tanpa ia sadari sentuhan tangannya membangunkan Aurel.

"Mas..." Aurel memeluk tubuh Damar dengan lemas.

"Lanjut tidur lagi sayang, nanti kita jemput Dila." Damar menggendong tubuh Aurel lalu membaringkannya dengan perlahan.

"Hmm, nanti bangunkan aku ya Mas."

Aurel kembali tertidur setelah seharian sudah tertidur tapi ia masih mampu melanjutkan tidurnya.

***

Damar memperhatikan Aurel yang sangat betah sekali berbaring, "Sayang, bangun."

Tubuh Aurel menggeliat, ia membuka matanya dan tersenyum. "Huh tubuhku terasa segar Mas."

"Mandilah biar tambah segar, kita harus menjemput Dila takutnya dia merepotkan di sana."

"Iya, aku mandi dulu, muach sayang Mas..."

Damar tersenyum melihat tingkah istrinya, tak mau kehilangan kesempatan Damar ikut masuk ke kamar mandi.

***

Damar terdiam memperhatikan Aurel yang sedang menikmati guyuran air shower, tak pernah sebelumnya Damar melihat hal ini secara langsung.

Aurel yang menyadari kehadiran sang suami hanya tersenyum dengan sekujur tubuhnya yang sudah basah oleh air, Aurel merentangkan kedua tangannya yang mampu membuat Damar tersenyum dan membuka pakaiannya.

Cup cup

"Kamu selalu menggairahkan sayang," setiap kecupan terus Damar berikan dengan air yang terus membasahi tubuh keduanya.

"Hahaha Mas geli..., Aww..." Aurel terlalu asik tertawa hingga tubuhnya kini tersudut.

Aurel menatap mata Damar yang begitu dekat, Damar memberikan kecupan lagi lalu kecupan itu turun ke tubuhnya.

"Mmhh Mas kita harus mandi dengan cepat, kita harus menjemput Dila."

Damar tidak mendengar ucapan Aurel, ia lebih fokus dengan apa yang sedang ia mainkan.

"Mmhh..." desahan keluar begitu saja dari bibir Aurel, Damar merasa senang ia kembali melumat dan menghisap puting Aurel dengan kencang.

Aurel menikmatinya, tangan Aurel mengelus wajah Damar dengan lembut.

"Kenapa?" Tanya Damar saat melihat wajah istrinya.

"Mas, aku masih tidak menyangka saat ini aku adalah istri kamu. Aku tidak percaya kamu suami aku, Mas."

Keduanya saling berpelukan erat, merasakan dan menikmati kehangatan satu sama lain. Aurel lebih dahulu mengecup bibir Damar di bawah air shower yang membasahi tubuhnya.

"Kita harus menjemput Dila, kan?" Ucap Aurel disela-sela ciumannya.

"Tak masalah jika kita hanya berciuman sebentar." Damar menarik tengkuk Aurel lalu melumat bibir Aurel dengan tak sabaran.

Kelanjutannya ada di Karyakarsa...

Married with Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang