Dear Marsya-3

55.9K 4.2K 12
                                    

Kring Kring

Terdengar suara Bell Istirahat kini Bu hena. Pun Menghentikan aktivitas nya.

"Oke cuma sampai sini aja. Silahkan kalian istirahat assalamu'alaikum " Pamit Bu hena.

" Walaikumsalam " Balas satu kelas.

Mereka pun Istirahat ada yang ke kantin ada juga main didalam kelas.

"Kuy kantin gue laper" Mereka berdua mengangguk. Mereka pergi dan menuju kantin.

Sesaat di kantin mereka melihat penuh kearah isi kantin. Dan Marsya melihat tempat kosong pun mengajak temannya untuk duduk disana.

"Gue Pesen dulu, kalian mau apa?" Tanya Via.

"Gue bakso dan jus jeruk" Kata Reva.

"Samain aja" Ucap Marsya. Via mengganguk dan melenggang pergi.

Marsya menatap notifikasi di ponsel ia pun segera membuka.
Marsya tersenyum miring, ah ini yang di tunggu-tunggu pikirnya.

Reva melihat gelagat wajah Marsya terheran "Jangan senyum gitu. Gue merinding" Sembur Reva.

Marsya mendelik sinis, iapun menunjukkan isi chat itu pada Reva.

" Oh pantes...Lo kan suka yang bahaya " Katanya lagi.

Via pun sampai membawa mangkok tiga dan minuman tiga ia menyodorkan mangkoknya pada mereka.

" Terimakasih " Kata Marsya dan Reva.

Via mengangguk dan segera duduk.
Mereka pun mulai makan dengan tenang hanya keheningan.

" Sa. Gue ikut ya " Ucap Reva memecahkan keheningan tersebut.

" Mau kemana kalian? "

Marsya menatap mereka datar.
" Hm, balapan "

Via melotot " wih, gue ikut yayaya " Marsya mengangguk pasrah.

Mereka kembali melanjutkan aktivitas nya makan.

" Selesai. Kuy kelas bentar lagi mau Bell "

" Ye lu, baru juga Bell istirahat udah masuk aja. Tenang...masih ada waktu ko " Celetuk Via sembari minum jusnya.

Reva mendelik sinis. " waktu palamu, satu menit lagi WOI! Yuk ah sa kita cabut! Tinggalin aja si monyet bakatan " Ujar Reva dan menarik tangan Marsya.

Via melotot, saat melihat mereka pergi meninggalkan sendiri. " Anjir. Untung dia temen gue "Gumam via dan langsung saja ia mengejar mereka.

Kring kring

Terdengar suara Bell Masuk dan istirahat pun berakhir.

Kini kelas MIPA 1 Sedang Belajar ipa.
Yang ditempati oleh Marsya.

40 menit kini guru itu sudah mengehentikan aktivitas nya.

" Oke sampai sini aja. Dan tugas jangan lupa dibuku paket halaman 231-234 ditulis di buku! " Tegasnya.

" Dan Jangan lupa harus dikerjakan kalau tidak? Akan bapak hukum membersihkan toilet! Mengerti kalian? " Lanjutnya pak Asep.

Mereka mengganguk pasrah.

" Mengerti pak " pak Asep pun pergi.

***

Mereka bertiga kini sedang di parkiran.

" Gue duluan " Pamit Marsya.

Via, Reva mengangguk.

" Va. Jemputan mobil gue Uda datang, gue duluan yah dah " Reva mengangguk ia pun sama menghampiri supir jemputan nya.

Marsya sedang berada di jalan. Saat ini jalan raya macet sekali, mau tak mau harus menunggu lama.

" Perasaan. Gue ko ga enak ya?"

Marsya menepiskan pikiran nya itu. mungkin hanya perasaan capek.

Gerbang masion pun terbuka lebar oleh bodyguard penjaga gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerbang masion pun terbuka lebar oleh bodyguard penjaga gerbang.

Marsya memasuki mobilnya itu pada garasi. Ia pun turun dan segera mengambil motor sport nya dan mengeluarkan nya.

" Pak Rudi " Panggil Marsya pada penjaga gerbang depan.

Pak Rudi pun berlari menuju ke nona muda " iya ada apa non?"

Marsya memberikan kunci motornya.
" Tolong motor ini simpan di gerbang depan ya. Motor ini mau dipake entar malam "

Pak Rudi mengangguk dan mengambil kunci motor. " Siap atuh non "

Sesudah menyuruh pak Rudi. Kini Marsya sedang dikamar. Ia mengambil laptop dan memasang kan flashdisk tadi.

" Semoga aja dapat "

Susudah terpasang pun Marsya melihat. Seseorang berpakaian hitam dan beberapa orang besar pun menghampiri kedua orangtuanya. Setelah itu ada dimana kedua orangtua Marsya sedang santai menonton televisi dan Marsya sedang berada di dalam kamar. Marsya pun haus ia pun segera menuju kedapur tetapi ia mendengar teriakan kedua orangtuanya itu.

Marsya pun menghampiri mamah papahnya yang sudah tergeletak tak berdaya. Ia menangis terisak ia sesak melihat dua orang yang tersayang harus meninggalkan dia selamanya.

Marsya melihat layar di laptop dengan menutup mulut ia sangat terkejut. Ia menangis. nafas nya memburu dan mengepalkan tangannya emosinya saat ini meledak ia akan. Membalaskan dendam nya pada orang itu.

Sekarang Marsya sudah tahu siapa yang membunuh kedua orangtua nya itu.

___________________________________


JANGAN LUPA VOTE🌒
NEXT TIME PART SELANJUTNYA.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang