Dear Marsya-43⚠️

28.3K 2.5K 124
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"A-aji l--lo?" Ucap Nathan dengan nada sedikit terbata-bata.

Sean dan Charlie menatap renaldi tak percaya. Kenapa temannya itu melakukan ini semua?.

Renaldi mendongak menatap Nathan dkk secara bergantian. "Gue bukan aji! Gue renaldi dan gue bukan teman lo bangsat." Sarkas renaldi tajam membuat Nathan dkk terkejut tak main.

"Santai dong. Kita juga gak mau kali berteman sama seorang pengkhianat seperti lo!"

"Pantas gue curiga selama ini sama lo dan bella! Ternyata kalian berdua bersaudara" Sambung Charlie sinis.

"Hahaha, Baru tau lo? Cih. Bodoh juga kalian ternyata!" Remeh renaldi membuat hati Nathan dkk tak terima.

"Bangsat. Kita nyesel anjing udah punya teman kayak bajingan kek lo! Mati lo" Desis sean.

Marsya menatap perdebatan mereka. Ia memutarkan mata bola malasnya. "Bagus kan kejutan gue?" Katanya sambil mengangkat alis satu.

Nathan dkk menatap marsya datar. Bahkan pikiran mereka masih terbalut dengan kejadian ini. "Lo tahu dari mana kalau si bajingan ini pengkhianat?"

Marsya mengangkat bahu acuh. Tiba-tiba saja marsya terdiam.Sial! Dia harus membantu mereka diatas.

"Gio kita susul mereka sekarang juga!" Pinta marsya pada gio.

Tiba-tiba saja Reva bersuara lewat earphone. Katanya dia dan yang lain sudah tak kuat menghadapi nya. Bahkan dirinya diberitahu oleh reva jika paman zio terluka Karna ulah pria Kaparat itu.

Membuat hati marsya tak tenang ia pun berlari menuju lantai dua. Sial Kaparat fuck! Cibir marsya dalam berlari nya.

"ARGHHH! ZIO KAU HARUS MATI MENYUSUL KAKAK MU ITU!"

Deg!

Jantung marsya berdetak kencang. Ia dapat mendengar jelas teriakan itu. Marsya mengepal tangannya erat kini dirinya sudah dikuasi oleh amarah dan emosi.

Brak!!

Marsya menendang pintu dengan kasar. Ia melihat jelas jika pamannya akan ditusuk oleh kaparat itu. Marsya mengarahkan pistol pada arah kaparat itu dari jauh.

Dorr!!

Satu tembakan berhasil mengenai perut pria tua itu. Dan berhasil belati yang dipegang itu tiba-tiba jatuh begitu saja. Marsya berjalan cepat menuju pamannya.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang