Marsya sedang dalam diperjalanan menuju masion zergan. Tujuan nya hanya ingin mengambil pakaian dan semua barang yang penting berada dikamarnya.
Beberapa menit Marsya sudah sampai didepan masion dan gerbang pun terbuka oleh satpam penjaga gerbang depan.
Marsya menyelonong begitu saja ia pun melihat keluarga nya sedang bersedih mungkin? Marsya menggeleng kan kepalanya ck.
Kedatangan Marsya tiba-tiba membuat mereka menatap nya kini. Mereka segera berdiri cepat.
"Kamu kemana saja hah?! Sudah 1hari kau tak pulang!"Ketus Ayah Zero.
Marsya menatap mereka dengan datar. "Sudah saya bilang, saya kan ga Sudi lagi menginjak rumah ini!" Balas marsya dengan nada ketusnya.
Ucapan Marsya membuat para abangnya marah. Asalnya amarah itu sudah reda kini amarah itu kembali lagi. Dan menatap Marsya dengan penuh arti.
Marsya memandang para abangnya secara bergantian. "Apa mau marah?! Btw, kalo kalian lupa! Gue Marsya Aulia dicoret dari keluarga zergan kan?" Marsya menghembuskan nafas kasar. "So, kalian tak usah! Memarahi gue, Karna kita sudah jadi A.S.I.N.G!!"Sarkas Marsya dengan tekanan Asing.
Deg
Perkataan Marsya membuat mereka terluka dihati. Sesak? Hem itu belum seberapa mereka kepadanya. Disatu sisi mereka senang Marsya keluar dari rumah ini! Tetapi disisi lain mereka tak rela jika Marsya tak menganggap nya lagi.
"Apa yang lo Bilang Marsya!!" Ketus Vero marah. Vero mendekati Marsya, kini Vero berada dihadapan dengan Marsya.
"Lo mau ninggalin keluarga Lo ini?! Oh, gue tahu. Jangan-jangan lo mau ninggalin ni rumah Karna kelurga kita bangkrut kan?!"Tuduhnya Vero.
Keluarga yang lain pun menatap Marsya dengan tatapan tak percaya. Apakah anak itu ingin selalu bahagia dengan uang?.
Marsya berdecih sinis. "Lo kira gue mata duitan? Matre?! Hei! Ngaca dong, lo pernah lihat gue minta apa yang gue mau? Ga kan?!".
"Gue bukan ninggalin rumah ini Karna keluarga Lo bangkrut! Tapi itu keinginan kalian SEMUAAA!" Marsya meninggikan sedikit suara.
"T-tapi bukan bearti kamu pergi sekarang, saat keadaan keluarga ini genting"Celetuk Bella.
Ucapan Bella membuat mereka semua mengangguk benar.
"Harusnya k-kamu, tidak membebanin keluarga ini! Dengan cara kamu kabur dari rumah ini. Karna itu membuat semua orang merasa pusing Marsya!"Marsya melirik Bella sekilas. "Lo-" ucapan Marsya terpotong oleh Steven.
"Yang diucapkan oleh Bella benar! Kau harusnya tidak seperti ini! Membuat kami menambahkan masalah saja!" Sela Steven sedari diam.
"Marsya!!! Kenapa kamu berubah? Kamu menjadi orang yang Abang tak kenal dengan sifatmu itu,"Sahut Andra Karna iapun merasa aneh dengan sifat adiknya itu.
"Gue membebanin keluarga ini? Gitu?! Ck. Harusnya Lo Bella sadar diri!! Lo siapa? Lo hanya anak yang hanya tumpang dikeluarga ini. Dan satu lagi, gara-gara Lo gue dibenci oleh keluarga kandung gue!, Gara-gara lo gue menjadi asing disini! Bahkan walaupun gue nilainya jebol pun selalu dimarahin. Sedangkan Lo? Lo dibanggakan kesemua orang bahkan, gue tahu itu bukan hasil nilai Lo murni! Tapi hasil curi nilai orang,". Marsya mengeluarkan unek-unek nya pada mereka.
"Gue dibenci oleh semua orang Karna gue dituduh jadi pembunuh adik kandung nya sendiri! Logikanya gini aja deh," Marsya menatap mereka secara bergantian. " Seharusnya kalian semua melacak CCTV ditaman itu! Kalian pikir gue ga tahu? Kalo setiap taman ini banyak dengan CCTV,tapi kalian seenak jidatnya menuduh anak kecil yang ber usia 9 tahun itu!. Pikir pake otak! Emang ada kakaknya berani ngebunuh adik kandung nya sendiri?! GA! GA PERNAH DALAM PIKIRAN GUE SENDIRI ANJ*G!".
![](https://img.wattpad.com/cover/295807314-288-k474605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Teen Fiction| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...