Marsya kini berada di rooftop untuk menenangkan pikiran. Ia menyenderkan kepalanya di sofa. Ia memejamkan matanya.
Seorang membuka pintu rooftop, ia berjalan dan melihat seseorang sedang tiduran ia pun menghampiri.
" Mengemaskan"Batinnya. Dia mengingatkan kejadian tadi dikantin ia sangat suka dengan perubahan gadis itu. Ah dia akan memiliki dia sebagai gadisnya.
Ia menghampiri Marsya ia melihat wajahnya yang polos saat tidur, tangannya terangkat untuk mengelus rambut Marsya. Ia menerbitkan senyum manisnya. Ia mengecup kening Marsya singkat.agar gadisnya tidak bangun.
"Mine"Gumamnya pelan.
Lelaki itu beranjak dan segera pergi meninggalkan Marsya tidur. Supaya dia tidak ketahuan.
***
Didalam kantin masih sama mereka sedang duduk dimeja kosong tadi.
" Vero, Lo ada hubungan apa sama si Marsya?" Celetuk Sean. Membuat warga kantin menatap mereka.
Vero yang mendengarkan perkataan itupun gugup. " Hah? Ah ga ada apa-apa sih" Elaknya Vero.
" Dia nyebut Lo Abang, apa jangan-jangan dia adek kandung Lo?"Tuduh Nathan sedari diam. Ia masih emosi dengan apayang tadi terjadi.
"GUE BILANG BUKAN YA BUKAN!"Emosi Vero memburu. Mereka kaget dengan tiba-tiba Vero marah.
" Santai dong. Mereka cuman nanya aja!"Sahut lelaki dibelakang dan menghampiri mereka.
" Lo kemana aja Charlie?"tanya aji. Charlie hanya mengangkat bahu acuh. Ia pun duduk disamping Sean. Charlie menatap kembali Vero. "Gue tahu, apa yang Lo sembunyikan dari kita!"Ucapnya datar.
Mereka semakin bingung yang dibicarakan oleh Charlie.
" Maksud Lo?"
"Tanya aja sama orangnya langsung"Katanya sambil menatap Vero.
Vero menghela napas "Suatu saat kalian akan tahu, gue lagi ga mau cerita apapun!"Tegas Vero.
Mereka mengangguk pasrah. Mereka paham mungkin temannya itu tidak butuh privasi. Cahrlie menatap jengah varo.
" Gue tahu dia adek Lo, vero!"Batin Charlie.Memang benar Charlie sudah mengetahui kalo Marsya adalah adek kandung Vero. Karna saat itu Charlie mencari indentitas nya Marsya. Jadi ia tahu. Ia pun sempat shock saat mengetahui nya, dia tak habis pikir Abang macam apa membiarkan adeknya di bully oleh temannya itu. Walaupun Charlie tahu ia tak akan membongkar rahasia itu. Ia ingin varo lah yang membongkar rahasia sendiri selama ini.
" Ah main rahasia-rahasia Mulu Lo!,"Kesal aji. Sean menoyor kepala temannya itu. " Ye lu,si Vero kan punya privasi sendiri. Kenapa lu yang marah njir"Sambungnya Sean.
"Kalian bisa berhenti buat bully orang?"Celetuk Charlie.
Mereka menatap bingung Charlie ada apa dengan temannya itu?. " Kenapa lu?"kali ini Nathan bersuara.
" Lo tau? Orang yang selama ini kalian bully orang yang sudah hancur mentalnya. Dan kalian seenak jidat nya menambahkan luka dia!" Charlie memejamkan mata sesat. Agar emosinya tidak memburu. Lalu ia membuka matanya. " Kita sekolah bukan buat so jagoan! Gue saranin mending kalian minta maaf sebelum kalian menyesal dan kalian dengerkan? Dia mengatakan akan balas perbuatan kalian yang lakuin selama dia sekolah disini!" Charlie berdiri dan beranjak pergi meninggalkan temannya itu.
Nathan,Sean,aji dan Vero mencernakan ucapan charlie. Benar jika orang yang sudah diganggu pasti akan membalas kannya pikir mereka.
" Ucapan charlie benar. Kita harus minta maaf sama dia"Sambung Sean. Dianggukin oleh aji.
Nathan entah kenapa dia saat merasa wajah cantik Marsya, merasa ingin memiliki.sebagi pacarnya. Nathan terkejut saat melihat penampilan Marsya sekarang.
Tapi ia menepis kan pikiran itu ia tak mungkin menduakan Bella." Lo benar gue emang Abang yang paling menjijikan"Batin Vero sembari menatap depan tatapan kosong.
***
Sore telah tiba. Kini Marsya habis pulang sekolah ia langsung untuk pergi menuju apartemen nya.
Marsya membuka pintu apartemen ia melihat apartemen nya sangat rapih. Mungkin mereka yang membersihkan pikirnya. Marsya sudah menawarkan mereka untuk ada maid satu disini tapi mereka tidak mau.
" Fahri? Syahrul? Kalian dimana?"Panggil Marsya dengan teriak.
Fahri dan Syahrul yang sedang bermain PS pun keluar dari ruangnya. Ia berlari menuju Marsya.
" Kak Sasa" teriaknya mereka memeluk Marsya dengan erat sudah satu hari mereka tidak bertemu.
"Gimana sekolah barunya?"Ucapnya. Membuat Fahri dan Syahrul terdiam. Marsya mengernyitkan dahi nya. " Hei kenapa? Ada yang mengganggu kalian?" Mereka berdua mengangguk.
Marsya melihat respon pun mengepalkan tangannya. Apakah dirinya tidak boleh tenang sedikit pun?.
" Lihat kak Sasa! Siapa yang mengganggu kalian? Biar kakak balas kedia!"
" Kita ga tau siapa namanya, tapi waktu kita mau makan dikantin. kita Di bully dan dikatakan kita anak miskin dan -"" Dia bilang orang miskin gaboleh sekolah disana. Hiks " lanjutnya Fahri dengan badan gemetaran.
"Bang*st!! 11 12 dengan si geng banci!!"Batin Marsya emosi.
Marsya menatap mereka berdua. Marsya tak menahan jika mereka menangis Ntah kenapa sakit sekali jika ia melihat dua bocah itu nangis didepannya. Ia bersumpah jika ada yang menyakiti akan maju.
" Udah jangan nangis, kalian harus bisa ngelawan mereka!" Marsya menenangkan mereka. "Kakak akan mengajarkan kalia bela diri dan" Marsya tak melanjutkan. "Cara menembak"Lanjutnya didalam hati.
Fahri dan Syahrul mengangguk ia pun mengahpus air mata kini menjadi tersenyum.
" Yasudah kalian makan. Kakak sudah membeli makan untuk kalian" katanya sambil menyodorkan kantong plastik ia bawa.
Marsya melenggang pergi menuju kamarnya. Ia merebahkan badanya ia akan kembali untuk tidur sebentar. Ia pun memejamkan matanya.
20.00 malam.
Marsya mengerjapkan matanya sedikit. Ia melihat jam tangan dia pun langsung bangun. " Astaga yang ada dimarahin gue!"Gumam Marsya.
Tak sadar Marsya tidur dari sore dan bangun sudah malam. Ia buru-buru membersihkan badannya dan Mengantikan pakaian.
Beberapa menit Marsya sudah selesai ia pun segera keluar dari kamarnya ia menghampiri mereka ke kamarnya.
Marsya melihat mereka sudah tidur, ia mendekati nya. Ia ingin membangun kannya tapi tak tega. Jadi ia pun tak jadi dan langsung melenggang pergi.
Marsya segera masuk ke mobilnya. Ia pun melajukan dengan kecepatan. Beberapa menit ia sudah sampai di rumah nya. Iapun masuk kedalam rumah.
Marsya membuka pintu tetapi ia melihat kosong? Kemana mereka?tumben sekali sepi pikirnya.
Marsya berjalan dengan santai bodoamat dengan kelurga ini. Toh dirinya sudah bukan keluarga Zergan lagi. Sebelum itu ia terhenti saat mendengar suara.
"Baru ingat pulang?!!"
_________________________________
Gantung Dulu Yah wkwkw😂
Btw selamat Tahun Baru!!!🖤
Kalo ada adegan romance Gimana gais?
Setuju?
Tidak?
JANGAN LUPA VOTE & COMENT 🌒
NEXT TIME PART SELANJUTNYA 🪐
ig@elishnafi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Teen Fiction| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...