Setelah kejadian kemarin ia memukuli Nathan dkk. Marsya tak pernah ketemu lagi setelah itu. Saat ini Marsya sedang berada di supermarket seperti biasa. Ia membeli bahan-bahan makan untuk apartemen nya.
Ngomong-ngomong keluarga zergan masih disekap oleh pria tua itu. Marsya belum bertindak ia sengaja membiarkan mereka merasakan penderitaan itu.
Beberapa menit marsya sudah selesai membayar kasir ia pun pergi keluar dari supermarket itu. Marsya menaiki motornya lalu melaju dengan kecepatan sedang.
Saat dalam perjalanan segerombolan geng motor menghadang marsya. Marsya mengklason kan motornya membuat mereka terkejut.
"Turun lo! Berani banget gangguin perjalanan kita!" Teriak nya pada marsya.
"Nyerempet bodoh"
Marsya tak melepaskan helm nya. Ia masih duduk diatas motornya dengan santai menatap mereka.
"Siapa lo? Turun! Gue tahu lo takut kan?" Sahut ketua dari mereka.
Saat menoleh Marsya membelakan matanya. Beberapa detik pun tersenyum smirk tanpa orang lain tahu. Mereka merasa diabaikan pun menggeram marah.
Ketua mereka menepuk bahu Marsya tetapi sudah ditepis cepat oleh marsya.
"Sialan! Buka helm lo" Pinta ketua mereka.
Kini keadaan marsya dikelilingi oleh geng mereka. Marsya berada ditengah-tengah mereka. Marsya pun melepaskan helm face nya.
Membuat mereka terkejut apa yang baru dilihatnya. Marsya merapihkan sedikit rambutnya lalu menatap ketua mereka.
"Hai alex, long time no see! Apa kabar dengan lo?" Sapa marsya pada alex.
Sedangkan yang disapa seperti itu terkejut tiba-tiba. "Lo siapa?"
Marsya tersenyum tipis. "Tebak gue siapa? Ayo tebak!" Kekeh marsya.
"L--lo cewek yang pernah bantuin kita bukan sih?" Celetuk salah satu dari mereka.
"Bentar, kalau gak salah lo. Marsya kan? Yang ngebantuin kita waktu diserang sama geng Hilman kan?! Iya kan lo?" Cerocos Alva.
Marsya mengangguk kecil. Membuat mereka terkejut. "Oh lo, cewek waktu yang ke markas gue?" Tanya alex datar.
Alex menelisik marsya atas sampai bawah. Lalu menatap kembali pada gadis itu. "Lo tahu nama gue? Sedangkan gue gak tahu nama Lo!"
Marsya turun dari motornya lalu ia berjalan mendekati lelaki itu. "Kenalkan nama gue marsya adelia vironica"
Lelaki itu terdiam tiba-tiba. Nama itu terasa familiar menurutnya. Vironica? Beberapa detik tubuh lelaki itu menegang ditempat.
"V--vironica? Hah?" Beo alex bingung.
Marsya terkekeh. "Kenapa? Lo tahu?kok... tiba-tiba kaget sih?!"
Alex menggeleng kan kepalanya cepat. "Kita cabut dari sini!" Suruh alex dengan teriak membuat mereka bingung dengan ketuanya itu.
Mau tak mau mereka pun segera menaiki motornya masing-masing dan langsung pergi begitu saja meninggalkan marsya seorang diri.
"Alex! Sampai lo menghidar pun gue pastikan akan bertemu lagi dilain waktu"
"Tapi...dengan versi berbeda" Marsya menerbitkan senyum liciknya.
Gadis itu pun menaiki motornya. Lalu melanjutkan perjalanan pulang ke apartemen nya.
Disisilain terdapat seorang lelaki yang bertato itu sedang memegang sebuah pisau lipat. Ia memperlihatkan pada seorang perempuan yang sudah diikat oleh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Teen Fiction| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...