Happy Reading ❤️
****
Kedua pasangan suami-istri itu masih tertidur dengan pulas. Mereka bermain dari malam sampai shubuh. Bahkan sekarang masih tidur dengan keadaan polos mereka tidur dengan posisi berpelukan.
Sinar Matahari mengenai wajah Gajendra yang tampan itu. Gajendra terbangun dari tidurnya ia melihat di samping nya terdapat istrinya yang sedang tidur. Gajendra mencium kening Marsya dengan lembut.
"Maaf honey, pasti kamu capek karna kemarin semalam." Gajendra mengelus rambut Marsya.
Ia malah mendekati tubuhnya dengan istrinya itu tanpa pembatasan apapun hanya selimut menutupi tubuh mereka.
Gajendra menutup kan kembali matanya, ia ikut tidur lagi. Karna dirinya sedang bercuti jadi sekarang ia bebas untuk bermanja-manja dengan istrinya ini.
Beberapa jam Marsya terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya dengan perlahan. Marsya menoleh pada suaminya yang kini masih tidur dengan tangan memeluk dirinya.
Marsya mengelus rambut Gajendra dengan lembut. Tiba-tiba saja ia terbayang dengan gulatan panas kemarin. Marsya turun dari ranjangnya dengan selimut besar. Marsya menoleh pada tubuh Gajendra, seketika ia menghela nafas lega jika suaminya itu masih mengenakan boker celananya.
Marsya menggulung tubuhnya dengan selimut tebal nya itu. Ia pun melangkah dengan pelan karna bawahnya masih terasa sakit.
"Arggh--" Marsya terjatuh ia tak kuat berjalan lagi. Benar-benar sakit. Gila! Memang gila Karna suaminya bermain dengan kasar tapi candu baginya.
Sedangkan Gajendra mendengar ringisan dari seorang. Ia pun langsung terbangun dan saat membuka matanya ia tak melihat istrinya disampingnya ini.
Gajendra menoleh kebawah, ia ikut terkejut saat melihat istrinya tak berdaya dilantai. Gajendra pun menghampiri Marsya dengan khawatir.
"Sayang? Kenapa, kamu gak bangunin aku sih?"
Tanpa aba-aba ia langsung menggendong tubuh Marsya dan membawanya menuju kamar mandi.
Gajendra membawanya kedalam bathub untuk meredamkan bawahnya yang sakit itu. Seketika Marsya langsung lega saat air dingin mengenai tubuhnya.
"Aku ikut ngerendam juga yah?" Tanyanya.
Marsya menggeleng. "Gak. Yang ada kamu nanti modus!"
Gajendra terkekeh. "Apasih modus juga ke kamu doang, gak kok tenang aja."
"Aku kasih kamu istirahat dulu, entar kalau misalnya sakitnya udah sembuh. Kita lanjutin lagi bikin debay ke 19!" Semburnya.
Marsya langsung memberi tatapan maut pada suaminya itu. "Mesum banget!" Marsya pun menyenderkan kepalanya pada bathub dengan memejamkan matanya.
Marsya mengkerut keningnya saat merasakan tubuhnya melayang ia pun langsung membuka matanya dan menatap pelakunya itu. "GAJENDRA!"
"Sutt sayang, aku ikut ngerendam doang, gak akan apa-apain kamu kok," elaknya.
Marsya berdecak sinis, ia tak menjawabnya tetapi, ia malah mempereratkan pelukannya pada Gajendra. Membuat sang empu tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Teen Fiction| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...