Dear Marsya -46

27.1K 2.1K 159
                                    

Satu Bulan Kemudian

Seluruh murid kelas dua belas Zergan High School sudah usai mengadakan Ujian Nasional dan tepat pada hari ini sebentar lagi mereka akan mengetahui lulus atau tidak lulusnya mereka dari Zergan High School.

Saat ini Nathan, Charlie dan Sean memasuki area kantin. Jangan lupakan disana ada Raka.

Seperti biasa Sean memesan makanan, seperti nya menurut Sean ada yang kurang, ya aji. Biasanya dia selalu bersama aji kalau ingin memesan makanan apapun tapi sekarang? Dirinya sendiri, ah lupakan kalau diingat-ingat juga dia tak Sudi bahkan benci.

"Ngga kerasa yah, kita udah lulus aja" Celetuk sean yang sudah duduk ditempat nya.

Mereka mengganguk dengan jawaban Sean. "Hm, lo benar bahkan satu bulan ini gue merasa hidup gue hampa banget.." Sahut Raka yang menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Charlie menoleh pada Raka dengan tatapan sendu. "Seharusnya hari ini lo bahagia ka, lo lupa? Masih ada kita disini dan lo gak akan kesepian lagi" Ucapnya seraya menepuk bahu Raka.

"Yang dikatakan Charlie benar! Lo masih ada kita dan selamanya!" Desis Nathan.

Raka memejamkan matanya sejenak. "Makasih lo semua benar-benar teman gue,"

Nathan dkk mengangguk dan tersenyum tipis padanya. Tiba-tiba saja Nathan terhenti dari ponselnya. "Raka? Lo udah tahu gimana kabarnya Marsya?"

Hening seketika....

Bahkan beberapa orang disampingnya menguping pembicaraan. Karna murid Zergan pun tidak tahu jika Marsya tidak ada bahkan dengan kedua murid baru itu tidak ada informasi tentang nya.

Raka menatap Nathan. "G-gue gak tahu, dimana dia bahkan terakhir dibawa kerumah sakit. Gue dan dan Abang gue membawa Vero Kerumah sakit khusus Keluarga gue aja, kalau Marsya? Kita pisah rumah sakit dan sekarang kita gak tau dia ada dimana sekarang,"

Perkataan Raka membuat ketiga cowok itu menegang ditempat. Kini mata mereka tertuju padanya dengan lekat. "Maksud lo? Jadi Marsya hilang begitu aja?! Padahal kita mau minta maaf langsung sama dia" Jawab Nathan dengan lirih.

"Gimana kalau gue, lacak keberadaan nya?" Tawar Charlie membuat mereka menoleh padanya.

"Ide bagus tuh! Lo kan ahli banget dari hacker. Nah lo gunain aja keahlian lo sekarang" Usulnya Sean.

Nathan, Raka pun mengangguk dengan persetujuan darinya.

"Eh btw kalian mau lanjut kuliah atau gimana?" Tanya sean mengalihkan pembicaraan.

"Kuliah" Jawab mereka serempak.

Sean menoleh pada Nathan. "Lo kuliah dimana than?" Tanya sekali Sean.

Hadeh rupanya Sean kepo dengan pilihan temannya. "Gue? Universitas Airlangga," Balas Nathan datar.

"Kalian?"

Mereka berdua menunjuk pada Nathan. Sean yang mengerti pun mengangguk paham. "Yaudah gue juga masuk ke, Universitas Airlangga" Susulnya Sean.

****

Bu Heni yang sudah menjadi kepala sekolah di Zergan High School. Ia mencari kabar keberadaan Marsya dan kedua muridnya itu.

Wanita itu dapat kabar dari wali kelas marsya, jika mereka bertiga tidak ada kabar sekalih membuat hati Bu Heni resah.

"Apa saya harus bicara pada, tuan Zero?" Gumamnya.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang