" Terlihat baik secara fisik. Tapi terbunuh secara mental! "
" Berkacalah terlebih dahulu. Sebelum kalian meremehkan orang lain! "
-Marsya Adelia Vironica.
***
Ingatan Marsya belum semuanya ingat. Ada satu lagi yang membuat dirinya heran dengan perlakuan baik dari keluarga nya. Hanya saja perlakuan baik itu saat dirinya koma. Memang benar keluarga itu isinya orang biadab.
Marsya menatap tajam pada Vero dan Raka. Rahang Marsya mengetat ia mengepalkan tangannya sangat erat. "Ini belum seberapa. Dibandingkan lo dan geng Lo itu bully gue! Lambat laun gue akan membalasnya dengan perlahan-lahan!" Tunjuknya Marsya pada Nathan dkk.
Marsya menatap Nathan yang terpaku diam. "Dan lo! Lo ketua geng motor tapi otak dan hati lo! Sangat-sangat bodoh. Lo kira menindas orang yang ga mampu! Membuat Lo keren hah? GA! YANG ADA MENJIJIKKAN CUIH." Bentak marah Marsya.
Marsya mengedarkan pandangannya dikantin dan menatap mereka semua. "Dan untuk kalian! Gue ingin nanya!"Marsya menghela napas kasar. "Kenapa saat ada orang dibully kalian malah menonton nya? Dan lebih parah nya kalian membantu para pelaku daripada korban! LO KIRA MERASA JABATAN KALIAN SANGAT TINGGI? KEREN? HAH?! GA BAJINGAN! Percuma pendidikan tinggi-tinggi Tapi isinya orang-orang bodoh semua!!"
Perkataan Marsya membuat mereka terdiam seribu bahasa. Bahkan mereka tak memberani menjawabnya. Karna sekarang merasa aura nya sangat beda.
Disisilain Letty dkk pun mendegar ucapan lantang marsya. Mereka pun sama terdiam. Letty dkk pun segera melenggang pergi ia mengurungkan niatnya untuk menemui Marsya.
"Ada apa ini?!" Ucap seorang cowok tinggi.
Marsya membalikkan badannya dan menatap cowok itu. "Lo osis disini?" Tanya Marsya dingin.
Cowok itu mengangguk. "Lo anak baru? Gue baru lihat Lo soalnya" Balasnya tanya balik.
"Gue Marsya Aulia! Yang dulu minta tolong ke Lo, tetapi lo dan anggota osis Lo! Malah mengabaikan gue!" Kekehnya Marsya.
Cowok itu terdiam bahkan anggota osis pun membelakan matanya. "Kenapa kaget ya? Gue jadi cantik gini?" Kekehnya.
"Lo si cupu itu?! Dih so cantik"Celetuk anggota osis dia Kaka kelas Marsya.
"Kenapa takut di saingin lo?! Kok gue aneh yah sama anggota osis disini"Ketus Marsya.
Aneh?mereka mengerutkan keningnya dan menatap Marsya dengan kebingungan. "Aneh? Maksud Lo?" Tanya ketua osis.
"Ya aneh aja. Kenapa yah anggota osis disini pada ga ada yang benar. Tapi sebaliknya kalian malah takut dengan Nathan dkk si banci itu" Sindir Marsya pada Nathan dkk. Membuat Nathan dkk marah.
"Apalagi kalian anggota osis tapi, saat ada orang ditindas kalian malah mengabaikan santai begitu saja! Dan Lo jadi ketua osis disini malah membiarin orang-orang yang ga mampu ditindas! Bahkan anak beasiswa pun kalian ditindas. CK....ga punya otak sekolah ini!" Marsya menggeleng kan kepala ia masih tak menyangka semua ini.
"Jaga mulut Lo! Jangan mentang-mentang lo berubah. Tapi malah berani meremehin gue!"Desisnya.
"Marsya lo juga udah melanggar peraturan disini! Baju acak-acak seperti seorang Badgirl! Kelakuan tomboy. Lo cewek apa cewek jadi jadian hah?!"hina nya senior cewek pada Marsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Fiksi Remaja| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...