Dear Marsya-25

37K 3.2K 73
                                    

18.00 malam.

Kini ditempat markas black moon. Mereka sedang berkumpul. Bersantai seperti biasa.
Nathan sesuai janjinya yang akan menjemput sang pacar pun segera keluar dari markasnya.

"Si Nathan mau kemana?"Celetuk Sean.

"Biasalah, paling pacaran sama ayang nya"Jawab santai aji.

Mereka mendengar ucapan 'ayang' membuat mereka ingin muntah hoekk. Hanya Nathan yang bucin sangat pada pacarnya mereka ngira Nathan tak pernah sebucin itu. Mungkin es batu sudah cair?.

"Jijik! Gue denger itu dari mulut Lo" Sinis Charlie sedari diam.

"Anjir! Pedes amat Lo ngomong lie!"Cibir aji pada Charlie membuat mereka tertawa.

Charlie hanya mengangkat bahu acuh. Lalu ia melanjutkan memainkan ponselnya lagi.

Nathan kini berada di perjalanan ia menggunakan motornya untuk menjemput sang kekasih.

Beberapa menit Nathan sudah sampai di masion zergan ia pun menekan Bell rumah.

Pintu itu terbuka oleh Vero. "Ngapain kesini?"Tanya Vero.

"Bella" singkatnya. Vero mengangguk dan ia pun menyuruh Nathan masuk kedalam rumahnya.

"Lo tunggu aja, gue panggil Bella dulu". Nathan mengangguk.

Vero pergi tetapi sebelum menaiki tangga ia menemukan Bella sedang berjalan kearahnya. "Abang mau kemana?"Tanya Bella pada Vero. "Manggil kamu, mau jalan sama Nathan? Jangan pulang malam! Ingat yah".

Bella mengangguk patuh. "I-iyah, Yaudah a-aku pergi yah, dah bang" Bella pun melenggang pergi sambil melambaikan tangan nya. Vero tersenyum tipis dan membalas lambaian itu.

Bella tersenyum lebar saat melihat pacarnya sedang menunggu dirinya.
"Gue cantik,makanya Nathan kepicut haha"Batin Bella. Bella mendekati Nathan yang sedang main ponsel itu. "Hi, maaf buat kamu n-nunggu" gugup Bella sambil menunduk kepalanya.

Nathan mendongak melihat Bella sudah rapih."Ga ko, yu kita pergi keburu malam" Ajak Nathan Bella mengangguk.

Mereka pun pergi dari masion zergan kini Nathan dan Bella sedang berada didepan halaman. Nathan sedang memasang kan helm pada Bella. Setelahnya Nathan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Tanpa mereka sadari seseorang telah mengintip aktivitas mereka. Dari arah balkon seorang itu melihat dua manusia sedang bucin? Menjijikkan. Bagaimana dia menghancurkan hubungan mereka berdua? Ah akan seru lagi pikir nya.

***

Marsya melihat jam suduh pukul malam. Angel masih berada ditubuh Marsya saat ini. Angel pun mengambil laptop nya.

"Pembalasan sangat setimpal apa ya?"Gumam angel. Beberapa detik angel menerbitkan senyum smirknya. Dia tahu apa yang dia harus lakukan.

Angel pun segera mengambil data rahasia dari perusahaan keluarganya itu. Ia akan menjualnya pada perusahaan lain. Ia akan untung besar. Beberapa menit angel berhasil mengambil data itu. Dengan cara? Meng hacker nya.

Seringai dibibirnya pun tercetak jelas. Balasan sangat setimpal untuk keluarga ini bukan? Ah masih ada balasan lain untuk mereka. Angel menunggu orang membelinya. Ia mengamati layar laptop.

"Lo mau bangkrut tin keluarga ini?"Tanya Marsya dalam batin.

Angel tersenyum miring. "Hm, baru permulaan!" Balas angel santai.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang