Dear Marsya-11

43.8K 3.9K 125
                                    

Setelah terjadi keributan,kini mereka pun memutuskan pergi untuk melihat Marsya dirumah sakit keluarga.

Saat ini mereka telah sampai di ruang rawat marsya. Begitu melihatnya bagai petir menyambar tubuh mereka. Seakan-akan kaku melihat banyak selang-selang pernapasan ditubuh Marsya.

Mommy kira dan ayah Zero menatap sendu kepada putrinya. Ia merasa gagal menjadi orang tua nya tetapi mereka selalu menyiksanya dengan fisik dan mental.

Mereka menghampiri Marsya.

" Kenapa dia begitu mengemaskan saat tidur?"Batin mereka.

" Marsya awas Lo!!"Batin Bella.menatap kebencian.

Alvin mengelus rambut Marsya dengan lembut." Bisa Kalian liat? Walaupun keluarga nya suka menyiksanya dengan fisik. Tetapi ia justru menolong abangnya ini!"

" Baru kemarin kita menyiksa nya bukan begitu ayah? "

Ayah Zero mengalihkan wajahnya begitu sakit saat mengingat ia memukuli putrinya itu. Mommy kira menundukan kepalanya ia terisak saat mengingat ia menamparnya dengan tangan sendiri.

" Kalian menyesal? Mungkin kita belum tau bukti kematian Zena. Tetapi entah kenapa aku melihat wajahnya polos ini, aku yakin dia bukan penyebab!"

Mereka mencerna kan perkataan Alvin. Benar memang benar mereka belum memiliki buktinya.

" Lalu gimana keadaan nya?"Ucap Oma dan opa.

Alvin menghela napas pelan"Dia koma, mungkin suatu saat dia bangun dia akan kehilangan sedikit memori!ah lebih tepatnya amnesia.."

JDEEARRR

Shock? Pasti. Mereka menatap Marsya dengan tatapan sedih dan menyesal.

" Am-nesia?" Alvin mengangguk kecil.

" Kalo begitu dia kehilangan memori. Apakah dia akan melupakan, yang kita perbuat padanya?"Sambung Ayah Zero.

" Hmm entahlah.."

Mereka mencerna kan perkataan Alvin. Entahlah semuanya tiba-tiba diam,hanya keheningan. Apakah mereka harus berbuat baik padanya? Pikir mereka.

" Mas kalau Marsya, melupakan kita bagaimana?" Tanya mommy kira pada suaminya.

" Entahlah...mas juga gatau,"Jawabnya.

Opa berDekhem,"Kita harus menyayangi nya dengan tulus! Lupakan masalalu, kalian tidak mau kan kehilangan putri kalian yang kedua kalinya?!"Ucap Opa dengan tegas.

Kedua orangtua Marsya mengangguk kecil. Mereka setuju mereka akan melupakan masa lalu itu. Mereka tak mau kehilangan seseorang untuk kedua kalinya, menyesal?benar mereka menyesali perbuatannya.

" Yasudah kita sekarang pulang! Dan kau boy, harus tetap disini menemani cucuku! Jaga dia jangan sampai kenapa-napa!" Titahnya pada cucu-cucunya itu.

Para cucunya pun mengangguk patuh.
Bella? Dia diam ia masih tak berani untuk bicara saat ini.

" Dan kau Bella! Kau pulang lah jangan mencari keributan disini."lanjutnya opa dengan nada dingin. Bella mengangguk Saja.

Mereka pun keluar dari ruang rawat Marsya. Kini menyisakan mereka ber 4.

***

Sudah pukul jam malam tetapi Marsya belum menandakan tanda-tanda sadar. Para anggota keluarga nya pun panik.

" Kapan dia bangun?"lirih mereka.

Vero? diapun sama menyesal, dia merasa bersalah saat adiknya di bully. Tak ada satupun yang tahu kalau Marsya adalah anak keluarga dari ZERGAN. Karna mereka sendiri yang bilang tak mau mengakui nya. Mereka hanya tahu satu putri saja! Siapa lagi kalau bukan Bella.

"Maaf gue selalu nyakitin Lo sa,"Batin Vero.

__________________________________

KELUARGA ZERGAN PADA NYESEL NIH WKW
GIMANA YA KALO MARSYA TIBA-TIBA BANGUN?🤔
PENASARAN YAH?
TUNGGU PART SELANJUTNYA 🪐

JANGAN LUPA VOTE & COMENT 🌒
ig@elishnafi

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang