Marsya kini berada diroftop. Ia memijat pelipisnya pusing rasanya. Bagaimana pun dia harus membalas dendam nya. "Tubuh ini selalu banyak masalah, sedangkan Gue banyak musuh dimana-mana."Gumam Marsya. Ia memejamkan matanya sebentar.
Saat ia memejamkan matanya tiba-tiba ada yang memanggil namanya. "Marsya, hei" Marsya pun membuka matanya lalu menoleh. Ternyata Marsya asli ini mendatangin dirinya. "Hm?"
Marsya Aulia tersenyum. "Makasih, sudah mau berada ditubuh ku."Ujar Marsya Aulia pada Marsya.
Marsya Adelia kini menatap Marsya dihandapan nya. "Gue boleh tanya?" Katanya.
Marsya Aulia mengangguk. " Sebenarnya lu itu siapa? Kenapa mereka benci sama banget sama lu?" Marsya menatap lekat orang didepannya. "Boleh lu ceritain semuanya? Gue pusing, lu mungkin anggap gue itu orang kuat sedangkan lu ga tau dalam diri gue sebenarnya sa! Gue kira saat didalam tubuh ini gue dapat kasih sayang semua orang! Ternyata gue salah, dan malah gue dapat masalah bertubi-tubi!" Ucapan Marsya panjang.
Marsya Aulia terdiam. Ia tahu mungkin hidupnya dulu dan sekarang tidak selalu bahagia. "Maaf. Aku gabisa ceritain semuanya pada kamu Marsya. Karna tujuan kamu ialah hanya membongkar kejahatan Bella pada mereka semua"Balasnya.
Marsya Adelia menghela napas ia paham mungkin dirinya harus menemukan jalan keluar. " Kalo gue udah beres balas dendam. Apakah gue bisa kembali ke tubuh gue yang dulu?"Tanya Marsya Adelia.
Marsya Aulia menggeleng pelan." Tidak. Kamu tidak bisa kembali ketubuh mu Sa. Karna tubuh mu sudah meninggal."Deg
Marsya Adelia mematung saat mendengar ucapan dari Marsya Aulia. "Gue kira gue masih ada, kalau koma juga gapapa.huft" Decak Marsya Adelia.
"Kamu harus Nerima kenyataan nya sa. Mungkin Tuhan membawa jiwa kamu ke raga tubuh ku. Tujuan nya sama, yah sama-sama balaskan dendam kita!" Ujar Marsya Aulia menenangkan Marsya Adelia. "Oh ya,orang yang kamu cari selama ini sudah berada di dekatmu sekarang. Ia pun sama membuat keluarga ku hancur ia hanya mengejar keluarga aku hartanya saja. Dia membalaskan dendamnya saat rencana gagal oleh keluarga ku sa. Kamu harus hati-hati" peringatan. "Dan aku mau bilang orang yang membuat kamu kehilangan nyawa, sebentar lagi kamu akan ketemu dengan dia sa. Yasudah aku pamit sa bentar lagi Bell masuk bye"Setelah mengatakan itu Marsya Aulia pun pergi entah kemana tiba-tiba menghilang saja.
Marsya Adelia menghela napas. Mungkin ini sudah takdirnya. Benar saja bell masuk sudah terdengar nyaring ia pun beranjak dan melenggang pergi menuju kelasnya.
Marsya berjalan ia tak sengaja melihat Bella terburu-buru seperti dikejar. Ia pun mengikuti nya dengan diam-diam. Marsya melotot saat melihat Bella menghampiri cowok tersebut. Tapi iya yakin pasti bukan Nathan. Marsya mendegar percakapan Bella. Ah iya pun mengeluarkan ponselnya dan merekam memfoto perkataan mereka. Setelah selesai ia pun pergi dan berjalan dengan santai.
"Bella Lo yang mulai dan gue mengakhiri nya!"Gumam Marsya sambil tersenyum senang.
Marsya sudah tiba dikelas ia pun segera duduk di bangku ia merasa moodnya sekarang lebih baik lagi. Ia melirik jam tangannya kenapa jam segini guru itu belum datang? Apakah jamkos. Ah ia tak memperdulikan itu.
"WOI sekarang kita jamkos!" Teriak sang ketua kelas.
"Pak Dadan ga kesini? Yes"Hebohnya mereka.
Aksi heboh pun mulai dengan keributan. Marsya pun senang ia malas untuk belajar sekarang.
Brak
Marsya menggebrak meja, membuat penghuni kelas berhenti dan sekarang mereka pun menatap padanya. " WOI lo! Kagetin gue aja. Gue lagi main Mobile legend nih"Ujar salah satu murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Teen Fiction| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...