Dear Marsya -53

20.5K 1.8K 139
                                    

Happy Reading ❤️

Jangan Lupa Vote dan komennya mateman:)☺️

*****

"SAYANGGGG!"

Teriakan Reva dengan lantang membuat Marsya disampingnya menutupkan telinganya.

Semua orang yang berada didalam sana pun menengok pada asal suara itu. Gajendra dkk ikut menoleh juga sedang kan Arga tersenyum lebar dan ia merentangkan kedua tangannya pada Reva.

Reva berlari dan memeluk tubuh kekar Arga. "Kangen, I mis you!" Ucap Reva.

"I mis you too!" Balas Arga dalam pelukannya.

Arga mencium puncuk rambut Reva dengan gemas. Adegan mereka bermesraan membuat yang lain iri.

"Kamu udah pulang kuliahnya hm?" Tanya Arga lembut.

Reva mengangguk kecil. "Iya, aku sengaja datang kesini katanya kamu ngambil cuti dari kerjaan kan? Yaudah aku mampir kesini siapa tahu, kamu ada disini"

"Dan ternyata kamu ada disini sama yang lain!" Lanjutnya dengan mempererat kan pelukannya.

Arga menghirup rambut segar Reva membuatnya tenang dan kecanduan.

Sedangkan Marsya? Ia langsung duduk disofa dengan kepalanya menyender di sofa.

Gajendra tersenyum tipis ia mendekati Marsya yang sedang duduk itu. "Sayang!!" Rengeknya tiba-tiba.

Marsya menoleh dan ia tekekeh kecil langsung merentangkan kedua tangannya dan itu membuat Gajendra senang dan tersenyum bahagia. "Kenapa hm?"

Gajendra menggeleng ia malah menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Marsya. "Kangen aja, udah lama gak manja-manja sama kamu xixi" Kekehnya.

Marsya mengangguk ia pun mengusap punggung polos Gajendra dengan lembut. "Aku capek" keluh Marsya pelan.

Gajendra yang mendengar keluhan gadisnya pun menatap nya. "Capek? Pasti banyak tugas yah? Siapa yang ngasih kamu tugas sampai nyonya muda jorrel kelelahan hm? Bilang sama aku sayang, biar aku pecat dia"

Marsya tersenyum tipis ia menggeleng kan kepalanya. "Gak ada sayang, aku boleh tiduran sambil meluk kamu? Boleh kan?" Mohonya dengan pup eyes.

Gajendra melihatnya itu pun menggertak giginya sial! Jangan sampai dirinya mengurungkan gadisnya ini. "Boleh sayang boleh. Bahkan 24 jam pun boleh, sepuas kamu aja. Aku senang kok!"

Gajendra pun merubah posisinya menjadi duduk dan Marsya ia langsung merebahkan kepalanya di dada bidang Gajendra dengan mata terpejam. "Tidur yang puas, aku akan memeluk mu sampai bangun" Pinta Gajendra dengan suara seraknya.

Marsya tak menjawabnya dia malah memeluknya dengan erat dan menenggelamkan wajahnya didada Gajendra. Sedangkan pria itu malah memainkan rambut Marsya dan sesekali memotretnya dengan terkekeh kecil.

Dion dan Ziel hanya diam mereka hanya bisa melihat temannya yang sedang bermesraan dengan ceweknya. Ziel menoleh pada kedua temannya itu. "Andaikan kamu ada disini, Via---" Batin Ziel.

Ziel bangkit dari duduknya membuat Dion menatap nya. "Mau kemana lo?"

"Gue pulang, ada kerjaan yang harus gue urus." Pamitnya.

Ketiga temannya menatap sendu pada Ziel ia tahu alasan Ziel untuk pulang mereka membiarkan Ziel pulang mungkin dirinya itu membutuhkan waktu untuk sendiri sementara.

Marsya dan Reva yang mendengar itu pun menghela nafas. Bahkan mereka bingung apa harus memberitahu semuanya pada mereka?. "Jadi lo mutusin pertunangan lo juga Vi?" Batinnya mereka berdua.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang