Dear Marsya -50

25.8K 2.1K 153
                                    

Satu Minggu kemudian.....

Sudah satu Minggu lebih Marsya dan Gajendra bertemu dan sekarang mereka sudah tunangan. Bahkan Gajendra sangat posesif pada gadisnya jika seorang lelaki mendekatinya maka dia tak segan-segan untuk membunuhnya Karna berani menyentuh 'miliknya'.

Saat ini Gajendra sedang mengurus berkas-berkas yang menumpuk dikantornya.

"Permisi pak, ini saya membuatkan kopi untuk pak Gajendra. Karna saya tahu pak Gajendra ngantuk Karna mengerjakan berkas-berkas itu dan saya membuat bapak kopi" Ucap Sekretaris Gajendra.

"Hm. Silahkan pergi lah!" Usirnya.

Wanita itu pergi dari sana. Tetapi saat detik itujuga wanita itu tersenyum smirknya. "Ayo minum pak. Saya yakin saat ini juga anda akan milik saya haha!" Batinnya.

Gajendra yang merasa ngantuk dan bosan pun. Dia mengambil kopi itu lalu ia meminum dengan habis tanpa mencurigai nya.

Beberapa menit Gajendra merasa tubuhnya terasa panas tapi kenapa ini panasnya berbeda? Gajendra melogorkan dasinya itu.

"Shit obat perangsang!" Rancaunya.

Tiba-tiba saja pintu itu terbuka lebar dan nampaklah Maya sekretaris nya membuat Gajendra kesal.

"PERGI JALANG shh..." Bentak Gajendra.

Tapi Maya terkekeh dan malah mendekati Gajendra dengan berjalan godanya membuat Gajendra jijik.

"Tidak. Gue gak boleh kegoda sama jalang ini jangan! Marsya tolong bantu lah.." Batinnya.

"Pak apakah. Bapak butuh bantuan saya? Saya bisa kok memuaskan nafsu bapak ini!" Dengan lancangnya wanita itu menyentuh rahang kokoh Gajendra membuat sang empu memejamkan matanya.

Wanita itu tersenyum lalu ia duduk dipangkuan Gajendra tetapi sebelum itu Gajendra sudah mendorongnya kuat sehingga wanita itu terjungkal kebelakang. "Sialan jangan sentuh gue bangsat!"

Gajendra mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan pada Marsya. "Bapak jangan munafik! Saya tahu anda terangsang kan dengan sentuhan saya? Kalau begitu saya akan bantu bapak!" Tekadnya.

Wanita itupun mendekatinya lagi. Dan satu kecupan mendarat pada pipi Gajendra.

Plak!

"Cuih anjing jijik!" Gajendra berdiri dan lari menuju Toilet.

Saat tiba di toilet ia menutup kan pintunya agar wanita itu tak masuk. Gajendra merosot kan dirinya. "Hiks---panas. Arghh g-gakuat! Hiks--" Tangis Gajendra menyiksa Karna menahan gejolak yang ingin dia keluarkan.

Sedangkan ditempat lain Marsya sedang di cafe dengan ketiga temannya Gajendra. Mereka tak sengaja bertemu di cafe dan mereka pun sedang berbicara lebar.

Marsya meraih ponselnya saat ada pesan masuk.

Gajendra

Tolong aku

Hiks aku udah gakuat!

Cepat tolong aku

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang