Dear Marsya-5

46.4K 3.9K 25
                                    

" Selamat Tidur! Orang Kuat
dan Pemberani "

Terlihat wajah cantik yang tidur yang tenang. Mereka melihat wajah yang masih berlumuran darah merasakan sesak didada.

Paman menghampiri brankar yang ditempati Marsya. Ia memeluk dengan erat. Ia tidak ingin keponakan yang pemberani ini pergi sebelum dia pergi duluan.

" Sasa sayang...ke-kenapa? Ninggalin paman hah?! Maafkan paman sayang. Hiks hiks..." Paman berdiri dan mengecup kening Marsya dengan lama.

" Selamat tidur! Keponakan paman yang tercantik" Bisiknya pada telingan Marsya.

Kedua teman Marsya pun segera memeluk tubuh temannya yang terasa dingin.

" Hiks..gue ga akan lupakan kebaikan lo sa.."

Reva membisikkan sesuatu. " Selamat Jalan Teman Masa Kecil " Ia mengecup kening Marsya.

Via pun sama " Selamat tidur! Sekarang lo sudah Istirahat dengan tenang. tanpa harus memikirkan hidup ini " Mengecup singkat kening.

Setelahnya Marsya di bawa dan memasuki ke mobil ambulance.

Guru-guru sekolah pun sempat mendatangi rumah Marsya. Teman sekelas pun merasakan kehilangan seseorang yang berharga.

" Gue ga nyangka si Marsya secepat ini," Ucap salah satu teman sekelasnya.

" Umur ga ada yang tau" Sahut temannya.

Reva dan Via menatap kearah depan dengan tatapan kosong. Mereka belum mengiklaskan perginya dia.

***

Kini Jenazah Marsya sedang di makamkan. Orang yang ditinggalinya pun tak menahan kuasa tangisannya.

Beberapa orang berpakaian serba hitam kini mereka berduka atas kehilangan Queennya.

Paman Marsya berjongkok lemas di gundukan tanah yang sudah di kubur.

Mereka berjongkok menatap. Papan nisan yang tertulis.

MARSYA ADELIA VIRONICA
BINTI
CALVIN SYAHPUTRA VIRONICA

Lahir : 13 Juni 2004
Wafat : 25 Desember 2021

Paman zio mengusap papan nisan ia mencium singkat.

" Pasti kamu ketemu. Bunda dan Daddy mu yah? Bilang ke Daddy mu kenapa mereka membawa keponakan paman , buat ninggalin paman disini. Paman sudah tak ada siapa-siapa selain kamu Marsya sayang hiks..." Rancau paman zio yang sudah menahan sesak didadanya.

Mereka mendengar perkataan paman zio pun merasa sesak dihati. Ia pun merasa kehilangan sesuatu berharga!hampa hidup tanpa dia.

Reva mengusap punggung paman Zio.
" Paman harus ikhlas. Ini udah takdir nya, paman harus kuat inget kata Marsya kan? Jangan sedih. Marsya tidak suka melihat paman dan kalian bersedih dihadapan Marsya. " Paman zio menghapus air matanya lalu perlahan berdiri.

Paman zio tersenyum kecut. Dan menatap mereka dengan datar.

" Kalian harus tahu orang yang sudah membuat keponakan saya meninggal! "

Mereka serba pakaian hitam pun mengangguk patuh. Mereka akan membalaskan perbuatan nya.

" Siap Paman! "

Paman zio mengangguk sambil memasangkan kembali kacamata hitamnya. Paman zio pergi diikuti oleh mereka dibelakang. Meninggal tempat istirahat terakhir keponakan nya itu.

____________________________________
Selamat Tinggal
MARSYA ADELIA VIRONICA 🥀
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN🌒
Ig@elishnafia

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang