Dear Marsya-26

36.8K 3.2K 70
                                    

Marsya berdecak sebal. Ingin sekali dirinya itu menghajar habis-habisan orang itu. Tetapi dirinya mengingat para adiknya itu belum makan.

Marsya memasuki apartemen nya. Ia menyimpan belanjaannya didapur, lalu Marsya mengambil kotak P3k untuk mengobati luka tangannya itu.

Marsya berhati-hati mengobati nya, luka itu cukup dalam mungkin ia harus tangannya di perban beberapa Minggu agar lukanya kering. Marsya pun mulai memperbankan tangannya dengan rapi.

Kini Marsya sudah selesai memperbankan tangannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Marsya sudah selesai memperbankan tangannya itu. Marsya beranjak dari tempat duduknya kini Marsya mendekati dapur untuk memasak mie instan.

Beberapa menit Marsya sudah selesai, kini Marsya membawa makanan nya pun keruang tamu dan tak lupa ia pun segera membangun mereka.

Marsya masuk kedalam kamar mereka. Ia menepuk punggung mereka pelan. "Hei, bangun..." Panggil Marsya.

Syahrul dan Fahri terusik dari tidurnya. Mereka perlahan membuka matanya. Mereka mengucek matanya dan melihat Marsya berada didepan. "Kak Marsya?"Lirih mereka.

Marsya tersenyum tipis. "Bangun, kalian belum makan kan? Ayo kakak udah masakin buat kalian"Ajak Marsya pada mereka berdua.

"Iya kak, kita akan menyusul" Marsya mengangguk lalu pergi dari kamar mereka.

Kini mereka bertiga sedang di meja makan. Dan makan bersama dengan tenang. Fahri melirik sekilas tangan Marsya. "Kak, tangan kakak kenapa?" Tanya Fahri bingung.

Syahrul pun mengalihkan pandangannya pada luka tangan Marsya. "Kakak gapapa? Lukanya kayak cukup dalam ya kak?"

Marsya terdiam. "Kakak gapapa, ini tadi kak Sasa mau ke supermarket eh ada orang gila yang tiba-tiba nusuk tangan kakak" balas Marsya. "Udah lanjutin makannya. Jangan bicara dulu! Entar keselek"Kekeh Marsya.

Fahri dan Syahrul mengangguk patuh. Mereka pun kembali makan dengan tenang dan damai. Beberapa menit mereka bertiga sudah selesai makan. Kini Fahri dan Syahrul setelah makan Marsya menyuruh mereka, untuk lanjut tidur. Marsya pergi ke arah balkon kamarnya.

Marsya menyalakan sebatang rokok lalu menghirup rokok tersebut. Membuat asap kemana-mana. Sesekali Marsya memandang langit yang kini sudah gelap.

"Kau merokok?! Jika aku memberi tahu pada mereka, mungkin kamu kena marah!"Ketus angel dalam diri Marsya.

Marsya terkekeh. "Ck, Lo sangat cerewet Diam lah. Gue lagi banyak pikiran"Balas Marsya santai dalam batin.

"Fuck! Marsya"Umpat angel dalam diri Marsya. Marsya tersenyum sinis jika dia manusia mungkin dirinya sudah mencingcang badan angel!.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang