Dear Marsya -56

22.2K 1.8K 176
                                    

Happy Reading ❤️

*****

Kejadian kemarin kampus Airlangga benar-benar ditutup sementara. Bahkan saat ini Marsya akan menuju ke kantor polisi untuk melihat keadaan Nathan yang malang itu.

Marsya turun dari mobilnya ia berjalan dengan elegan. Marsya memasuki kantor polisi ia pun menunggu Nathan untuk datang kemari.

Saat tiba Nathan pun telah datang, Marsya melorot kan kacamata hitamnya kebawah ia melirik Nathan dari atas sampai bawah.

"NGAPAIN LAGI LO KESINI HAH?" Bentak Nathan.

"LO BELUM PUAS BUAT GUE MENDERITA HAH? BRENGSEK CEWEK BANGSAT!"

Marsya memutarkan mata bola malasnya. Marsya mengeluarkan ponselnya ia meletakkan ponselnya didepan Nathan. "Buka, lo akan tahu kebusukan pacar lo sendiri!" Titahnya membuat Nathan duduk dengan nafas memburu.

Nathan mengambil ponsel itu, ia memutarkan Vidio itu. "Rea?" Beonya.

Nathan menatapnya dengan seksama. Ia melihatnya dengan akhir tangan Nathan mengepalkan tangannya. "Arghhh cewek jalang!"

Nathan melemparkan ponselnya. Membuat Marsya terkejut. "Hp gue...." Lirih Marsya.

Nathan kembali menatap Marsya. "Lo tahu Vidio ini dari mana? Kenapa lo---"

"Nathan-nathan, gue pernah bilang bukan?Kalau pacar lo itu gak sebaik dan sepolos yang lo kira. Lo udah dua kali dipermainin oleh dua cewek polos, seperti Bella mungkin?"

"G-gue gak tahu, arghhh untung aja dia mati cewek jalang itu!"

"Iya, dia mati tapi lo menderita disini! Tolol." Umpat Marsya.

Nathan menatap Marsya dengan tatapan penuh arti. "Lo kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang lo ngasih tahu gue tentang kebusukan Rea? Hah?"

"Bahkan lo udah selamatin gue dua kali. Dua kali marsya, lo selalu membongkar kebusukan mantan gue. Tapi? Lo malah memberitahu gue  diakhir bukan di awal"

"Bahkan diakhir gue menyesal dan menderita bangsat! Lo arghhhh"

Marsya berdiri dari duduknya. "Lo benar gue memang ngasih lo kejutan sangat spesial bukan? Gue sengaja untuk lo menyesal di akhir dan menderita terus. Ingat Nathan"

"Gue orangnya baik, bahkan gue udah nyelamatin lo kan? Dua kali mungkin?, Em--gimana lo balas kebaikan gue?" Usul Marsya dengan menaiki satu alisnya.

Nathan mengkerut keningnya. "Maksud lo hutang Budi? Gue harus balas kebaikan lo?"
Marsya mengangguk.

"Apa?"

Marsya tersenyum miring ia memajukan wajahnya dengan Nathan. Sehingga mata mereka beradu. "Hanya simpel, gue mau lo turuti kemauan gue aja. Itung-itung aja lo udah balas kebaikan lo ke gue"

"Hanya satu, yaitu lo harus meninggalkan dunia ini selama-lamanya. Kalau bisa? Lo bunuh diri aja biar beban hidup lo berkurang di dunia ini, gimana?"

Deg.

Marsya menjauhkan tubuhnya ia kembali memasangkan kacamata hitamnya itu. Nathan menatap marah pada Marsya. "Gue tunggu berita kematian lo!"

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang