Dear Marsya-12

43.4K 3.8K 22
                                    

Sudah 1 bulan Marsya belum menandakan siuman dari komanya. Sempat Marsya kejang-kejang saat itulah dinyatakan detak jantung nya lemah.

Dokter pun pernah mengatakan "Jika jangka satu bulan pasien, tidak bangun dari koma nya maka dengan berat hati akan saya cabut sela-sela pernapasan pada tubuh pasien,"

Kini keluarga zergan pun sedang berkumpul di ruangan rawat Marsya. Kecuali Bella, ntah dia kemana.

Dokter dan para suster pun memasuki ruangan Marsya. "Permisi...tuan dan nyonya sesuai janji saya, saya akan melepaskan benda pernapasan pada tubuh pasien"

"Jangan dok, saya yakin anak saya akan siuman"

Dokter tersebut menghela napas. "Baiklah, kami akan memberi pasien waktu sampai jam dua belas malam. Jika di jam itu tidak siuman terpaksa kami harus menyabutnya!"tegas dokter. "Kami permisi" Pamitnya lalu pergi.

Keluarga Zergan menghela napas dengan lega. Mereka akan menunggu Marsya siuman dari koma nya. Maka dari itu setiap saat mereka akan menjaganya sampe pagi dan bergantian.

"Kalian pulang lah dulu, biar Alvin aja menjaga Marsya disini" Celetuk Alvin.

"Baiklah. Kita akan pergi, jika dia siuman kabarin kita" Sambung Opa. Alvin mengangguk kecil, mereka pun pergi meninggalkan Alvin dan Marsya berdua.

Alvin duduk disamping brankar Marsya ia mengambil kedua tangan Marsya, sesekali mengecup nya. Tanpa ia sadari ia menekan luka ditangan Marsya.

Alvin tersadar jika ia merasakan tangan adiknya seperti di sayatan pisau kecil.
Ia pun membalikkan dan melihatnya.

Alvin melotot dan terkejut, "Sayatan? Dia self harm?"Gumamnya.

Keluarga Zergan belum tahu kalau Marsya dibully di sekolahnya. Vero? Vero tidak mengatakan pada mereka. Entahlah gimana reaksi keluarga Zergan jika putrinya mengalami bullying diSekolah.

"Maaf...maaf!"lirih Alvin ia merasa salah dan tak becus.

***

Pukul 11 malam telah tiba...

Saat ini para orang tua sedang kumpul diruang rawat marsya. Para cucu sudah dirumah Karna mereka harus berkerja dan sekolah.

"Mas kapan dia bangun?!" Tanya mommy kira pada ayah Zero.

"Kita berdoa aja sayang,semoga dia cepat-cepat sadar"

" Aamiin" ucap mereka serempak.

"Lebih baik kita tidur dan istirahat." Titah Opa.

Mommy kira menggeleng. "Tidak saya mau menunggu Marsya sampai siuman!" tegasnya mommy kira.

Mereka mengangguk pasrah. Dan kini mommy kira sedang berada disamping Marsya.

"Maaf kan mommy nak..."Batinnya.

Mommy kira memeluk tubuh Marsya. Tanpa sadari mommy kira jari-jari Marsya bergerak.

Sedangkan Marsya membuka matanya dengan perlahan-lahan.

"H-haus"Gumamnya marsya pelan.

Mommy kira mendegar suara itu pun bangun dan melepaskan pelukannya. Ia melihat putrinya terbangun.

"Marsya, nak kamu sudah bangun?"

"Kamu mau apa nak?" Tanyanya sekali lagi.

"A-air"lirihnya. Mommy kira pun segera memberi air putih pada Marsya.

Marsya lega saat minum,dan ia menatap wanita yang berada didepannya. Siapa wanita ini?Pikirnya.

Mommy kira melihatnya pun bingung apa dia tak mengenali dirinya?.

"Marsya, kamu gak kenal mommy nak? Hiks ini mommy kandung mu" Ucap Tiba tiba.

Marsya menggeleng lemas. Susah sekali ia menggerakin tubuhnya, Sekujur tubuh nya sangat kaku.

Mommy kira menetes kan air mata nya. Ia pun segera panggil dokter.

__________________________________

GIMANA YA KALAU MARSYA UDAH MENGINGAT MEMORYNYA YANG PEDIH ITU?🤔
APAKAH MARSYA AKAN PERGI DARI RUMAH?

JANGAN LUPA VOTE & COMENT 🌒
NEX TIME PART SELANJUTNYA!!🪐
Ig@elishnafi

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang