Marsya langsung menjauhkan dirinya dengan lelaki asing itu. Sedangkan lelaki itu menatap bingung pada gadisnya.
"Kamu gak kenal sama a-aku?" Tanya lelaki yang memakai jas formal.
Marsya terdiam tetapi ia menatap lelaki itu dengan dalam. "Aku Gajendra Marsya..."
JEDEARRRR
Jantung Marsya tiba-tiba berdebar hebat. Tanpa disadari air matanya menetes. Marsya cepat-cepat menghapus air mata itu. "Gue gak kenal!"
"Sorry. Gue udah nabrak lo, ini kartu pengenal gue, lo bisa hubungi sekretaris gue. Untuk meminta ganti rugi" Ucap Marsya membuat Gajendra menggelengkan kepala cepat.
"Tidak. Aku mau nya kamu Marsya Adelia Vironica! Aku udah nungguin kamu bertahun-tahun dan sekarang? Tuhan mengabulkan permintaan aku, untuk bertemu denganmu..."
Gajendra berdiri dan meraih tubuh Marsya, tetapi sial gadis itu sudah terlebih dahulu pergi memasuki mobilnya. "Marsya jangan p-pergi..."
Gajendra mengetuk kaca mobil Marsya dengan teriaknya. "T-tolong ini aku Gajendra Galang Jorrell! Aku pacar kamu Marsya"
"Marsya sayang, b-buka pintunya"
Didalam sana Marsya tak menggubris ucapan lelaki asing itu. Mobil Marsya melesat cepat dan meninggalkan lelaki itu sendiri.
"MARSYAAA JANGAN PERGI LAGI!! SAYANG..."
Marsya dapat melihat di kaca spion mobil. Jika Lelaki terduduk lemas di aspal. Marsya menetes air matanya begitu saja. Jujur saja kenapa jantungnya tiba-tiba berdebar hebat saat didekat lelaki itu bahkan dipeluk pun nyaman.
"Sayang?"
"G-gue juga cinta lo gajendra, T-tapi gue gak bisa tahan lama lagi. H-hidup gue sekarang udah tenang tanpa dendam apapun! J-jadi izinkan gue buat istirahat yah? Gue mau tidur untuk t-tubuh gue l-lemah ini"
Tiba-tiba saja kepala Marsya pusing dan ia mendengar sesuatu dari kepalanya. Tetapi itu tak jelas.
"Arghhhh sakitt" Rancau Marsya.
Ia pun menepikan mobilnya dan berhenti. Ia memegang kepalanya dan mencengkram kan Rambutnya sangat sakit tetapi dibalik itu ia dapat melihat dirinya bersama orang banyak tapi dimana?.
"Suara apa itu? K-kenapa suara itu sangat familiar bagi gue? Arghh sialan!"
Sakit itu menyerang kepalanya seperti di aduk-aduk. Bahkan suara itu terus berputar di kepalanya.
"Gak! Gak akan gue biarin lo tinggalin gue sendiri disini gak! L-lo harus hidup untuk gue Marsya. Hiks...g-gue mohon tetap hidup"
Marsya mencengkram setir mobil dengan kuat. "B-berhenti sakit..."
Beberapa menit kemudian rasa sakit itu sudah hilang. Marsya menyenderkan kepalanya di kursi mobil dengan nafas memburu.
"Gajendra? Dia..."
Sekarang dirinya ingat! Kenapa lelaki itu tadi memeluk nya. Marsya memejamkan matanya sebentar. "Maaf..."
Setelah keadaan nya lebih baik. Marsya pun melanjutkan perjalanan menuju masion.
****
Malam telah tiba. Sedangkan Gajendra lelaki itu meraung-raung memanggil nama gadisnya. Tak hanya itu kini kondisi kamarnya sudah berantakan dan berserakan.
Saat pulang tadi dirinya langsung lari ke kamar dan menguncinya. Bahkan lampu di matikan. Ia bahkan sudah menghabiskan wine banyak dan rokok sudah habis tiga bungkus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Marsya (SELESAI)
Teen Fiction| Follow Sebelum Baca | •SEBAGIAN PART BELUM DI REVISI. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 𝑨𝒅𝒆𝒍𝒊𝒂 𝑽𝒊𝒓𝒐𝒏𝒊𝒄𝒂 Seorang yatim dan piatu ia adalah anak tunggal. Kedua orangtuanya Meninggal Karna dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui. 𝑴𝒂𝒓𝒔𝒚𝒂 pun bela...