Dear Marsya-21

38.7K 3.5K 54
                                    

HI! AKU APDET LAGI:)

AKU TEHARU DAN KAGET JUGA🥺MAKASIH BANGET YANG UDAH BACA CERITA INI:)MAKASIH KALIAN YANG UDAH VOTE!!🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU TEHARU DAN KAGET JUGA🥺
MAKASIH BANGET YANG UDAH BACA CERITA INI:)
MAKASIH KALIAN YANG UDAH VOTE!!🖤

***

Marsya menatap tajam pada lelaki didepan nya ini. "Lo siapa? Ko ada disini?!"Tanya nya ketus.


Marsya melirik ketiga orang lelaki yang sudah ia tolongin.

"Dia? Dia cewe yang udah nolongin kita bertiga, nih lihat muka kita pada bonyok" Balas Alva sembari menunjuk luka-luka diwajahnya.

"Mirip Alex licik"Batin Marsya ia terus melihat lelaki itu dari atas sampe bawah.
Marsya sengaja tidak pergi dari tempat itu ia ingin tahu siapa ketua geng ini. Jika benar dia Marsya akan membuat ketuanya bertekuk lutut dihandapnya hanya simpel sih menurut Marsya.

Lelaki itu kini kembali menatap iris biru. Entah kenapa ia memiliki rasa pernah ketemu dengan seseorang. "Thanks, udah batu teman gue"Ujar nya.

Marsya mengangguk. Setelah mengucapkan terimakasih lelaki itupun Melenggang pergi mungkin menuju ruangannya.

" Marsya Lo mau pulang? Gue anter" Tawar Revan.

Marsya menggeleng," gausah, gue pamit" Marsya beranjak dan langsung pergi.

Revan melongo, apa dirinya ditolak oleh seorang cewe? Omgg padahal banyak cewe yang mau dianter oleh dirinya. " Gila gue baru kali ini, di tolak cewe njir" Gerutu Revan so dramatis.

Mereka memutar mata bola malasnya, mereka sudah biasa dengan sifat playboy Revan. 'kalau punya ganteng tu dimanfaatin kek' mereka ingat perkataan Revan waktu itu.

"Urus cewe Mulu Lo! Giliran adu tojos kalah"Ejek Vian berada disamping Revan.

Revan mendelik sinis,"Iri? Bilang bos!" Serang Revan balik.

"Berisik!"Ucap lelaki. Mereka pun terdiam Karna tiba-tiba aura disini menjadi dingin.

" Alva, Lo tahu nama cewe itu?" Tanya lelaki pada alvan. Membuat mereka terkejut,mereka jarang melihat ketuanya pacaran dengan perempuan. Mungkin gay pikirnya mereka.

Alva mengangguk. " Marsya, itu doang gue tahunya" lelaki itu mengangguk paham dan ia pun lanjut memainkan ponselnya.

Setelah mengantar mereka. Kini Marsya melanjutkan tujuannya. Dia akan mengisi perut kosong nya itu terlebih dahulu.

Beberapa menit Marsya sudah sampai di restoran.Marsya sudah memesan makanan ia sekarang menunggu waiters datang.

"Kangen. Bunda, Daddy" lirih Marsya.

Lamunan Marsya tersadar Karna waiter datang membawa pesananya. Marsya pun segera memakannya.

Ditempat lain mereka geng inti black moon sedang berada direstoran. Karna mereka sudah bermain basket didekat restoran ini. Mereka merasa lapar dan mereka pun menghampiri restoran ini.

Dear Marsya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang