• 0.13

3.8K 223 0
                                    

Tubuh Veux terasa sangat berat, ia mencoba untuk membuka matanya guna melihat siapa yang membuat tubuhnya berat

Eungghh

Siapa sih. Batin Veux

Veux mendongak. Terlihat jelas dari bawah jika seseorang berahang tegas tengah memeluknya dengan tangan sebagai tumpuan.

"Kak Aux..?"

Aux tertidur saat membangunkan Veux, karena orang yang akan di bangunkan sangat sulit untuk di bangunkan.

"Kakak.. bangun.. sudah siang" ujar Veux serak

Aux merengkuh sesaat sebelum ia terperanjat setelah melihat jam dinding di kamar tersebut.

"Astaga, terlambat"

Veux hanya memasang wajah tanpa ekspresi, ia bingung dengan tingkah Aux. Oh sekarang dia baru sadar, jika kakaknya terlambat bekerja.

Kini hanya tinggal dirinya dan kesunyian. Dia memutuskan untuk duduk bersandar di kepala ranjang dengan menonton film kartun sebagai hiburan. Tangannya yang dingin meraih sandwich yang sedari tadi ia diamkan.

Ceklek

Jack membuka pintu dan membeku. Tatapan mereka terkunci, dan tersadar saat Veux berkedip bingung.

"Maaf tuan muda, saya hanya mengecek apakah anda sudah makan atau belum" ujar Jack

Veux hanya mengangguk, lalu tangannya ia ayunkan ke atas dan ke bawah. Jack yang faham pun mendekat ke arah Veux

"Ada apa tuan muda?"

"Duduklah jangan berdiri seperti patung" ujar Veux datar

Jack pun mengangguk faham lalu duduk di sofa samping ranjang dimana Veux berada.

"Apa tidak ada orang?" Tanya Veux

"Tidak ada tuan, mereka sedang bekerja" jawab Jack

Setelah makan dan minum, tangan Veux di bersihkan oleh Jack dengan tisu basah. Jack bisa merasakan bagaimana dinginnya tangan Veux yang seperti mayat hidup.

Jack pun segera keluar kamar untuk pergi ke kamar Veux, dan kembali lagi ke kamar itu.

"Maaf tuan muda, bisa kemari-kan tangan anda?"

Tanpa menjawab, Veux pun menyodorkan kedua tangannya ke samping tanpa menoleh, tatapannya masih melihat Film.

Merasa ada yang hangat dan halus, Veux pun menoleh. Sarung tangan?.

"Tangan anda dingin tuan muda, dan juga kaki anda" ujar Jack yang faham kenapa tuan mudanya memicingkan matanya menatap ke arahnya

Beralih ke kaki Veux, Jack memasangkan kaos kaki dengan hati-hati, takut kaki Veux terluka akibat gesekan rantai.

"Ini kamar siapa?" Tanya Veux saat Jack sudah duduk kembali di sampingnya

"Kamar Tuan Ceux" jawab Jack

Veux kembali mengangguk. Ia merebahkan dirinya di kasur kembali, dengan tatapan mata yang masih menyimak acara Televisi.

Hingga sore, Veux dan Jack masih setia dalam posisi mereka. Tanpa ada pembicaraan apapun.

Ceklek

Jack reflek berdiri karena pemilik kamar yang membuka pintu.

"Duduk saja"

Jack kembali duduk karena intrupsi dari sang empunya.

Sebelum Ceux masuk ke kamar mandi, ia terlebih dahulu mengecek keadaan adiknya.

"Apa kamu sudah makan?" Veux mengangguk

"Sudah minum susu?" Veux mengangguk lagi

Suara helaan nafas pasrah pada Ceux yang berakhir memilih untuk mandi daripada menatap adiknya yang hanya diam.

"Kenapa kalian mengurungku di sini?"

Oops!

Langkah Ceux yang hendak masuk ke dalam kamar mandi pun terhenti, sekarang apa yang akan ia katakan pada adiknya itu?

𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang