Pagi ini, Mansion Fabregas sangat bising akibat ulah bungsu mereka. Sedari tadi berdebat dengan para anggota lainnya, bahkan Jack yang tidak tau apapun pun ikut terkena imbasnya.
"Ayolah dad, hanya ke sekolah, tidak main" bujuk Veux kesekian kalinya
"Sekali tidak tetap tidak Veux" kekeh Peux yang pening
Veux cemberut mendengar penuturan Daddynya untuk kesekian kalinya, bahkan ia sudah susah payah membujuk Daddynya itu.
"Veux minum vitamin dulu" ujar Aux yang baru saja keluar dengan membawa segelas air putih dan botol obat kaca di tangan kiri Aux
Veux mengerutkan keningnya, ia faham dengan apa yang diucapkan oleh Aux, namun semakin ia minum obat, semakin ia terangsang untuk terus meminumnya.
Veux dengan cepat melompat ke dalam mobil, dan menyalakan mesin mobilnya dan menancap pedal gas dengan sangat cepat, sebelum mereka mengalihkan atensi mereka pada Veux
"VEUX!" Teriak Aux
Veux tak peduli teriakan mereka, ia hanya ingin pergi ke sekolah tanpa ada masalah apapun. Namun sepertinya Dewi Fortuna belum berpihak padanya. Mobil Faux sudah berada di sampingnya dengan kecepatan yang sama.
"Veux, berhenti" ujar Faux setengah berteriak
"Tidak" jawab Veux
"Veux!" Tekan Faux yang menahan amarah
"Siapa yang sampai ke sekolah dulu, dia yang akan bebas" ujar veux
Veux menambah kecepatannya, membuat Faux ikut liar. Faux menjadi balapan dengan Veux, bahkan sudah bisa dipastikan jika pemenangnya adalah Veux.
Ciiittt
Semua siswa terpecah menghindar saat mobil Veux memasuki area parkir dengan kecepatan tinggi bahkan ban pun menimbulkan gesekan pada aspal yang membuat mereka semua terkejut.
Veux dengan santainya keluar mobil, dan menghampiri temannya yang masih duduk di meja batu dan membeku pastinya.
"Mobil siapa Al?" Tanya Nicky yang masih santai bermain ponsel
"Mobilku" jawab Veux datar
"Itu kan mobil keluarga Fabregas" ujar Jeff, bingung
Oh iya ya, kenapa aku malah bawa mobilku sendiri. Batinnya yang merutuki dirinya sendiri
Kali ini kau salah target Veux. Kakakmu pasti akan murka sebentar lagi. Batin Nicky
"VEUX!"
Nah kan! Batin Nicky yang ingin tertawa karena pasti Veux akan dimarahi
Veux sampai mencengkram bahu kanan Bram karena terkejut. Nicky bahkan terlihat santai jauh lebih dari kata santai.
"Berani sekali kamu kabur" tegur Faux yang mencekal lengan kanan Veux dengan sangat kuat
"Hukum saja kak" sahut Nicky
Semua atensi mengarah pada Nicky kecuali Faux. Veux bahkan sudah hampir memaki Nicky jika tidaka ada kakaknya.
"Terserah diriku lah, kan itu mobilku" ujar Veux santai
Mereka terkejut mendengar penuturan Veux yang terbilang cukup mustahil, ditambah suara bel yang membuat mereka tersentak.
"Lepas!" Sentak Veux
Veux mengajak temannya untuk masuk ke kelas, bahkan Nicky juga sepertinya lebih memihak Veux daripada Faux.
"Hukuman menantimu, baby boy..."
Faux memberitahu Aux terlebih dahulu agar tidak terlalu memikirkan kejadian tadi pagi. Namun sekarang sepertinya ada masalah yang lebih besar lagi.
"OBAT!" Faux menepuk keningnya dengan kasar, lalu berlari ke arah kelasnya
Namun terlintas di pikirannya yang membuat langkahnya terhenti di depan kelas Veux saat ia melewati kelas Veux. Veux terlihat memegang benda kotak kaca berwarna gelap, dan bersandar di tembok dengan sesekali menyesapnya.
Braakk!
"Veux!"
Veux pun gelagapan sendiri saat melihat tatapan semua orang mengarah padanya,bahkan benda tersebut masih ia genggam.
"Maaf, ada yang bisa saya bantu tuan muda?" Tanya guru yang bername tag Diva Alya
"Ada yang menyesap Vape, tapi kau tetap santai mengajar!?" Tanya Faux setengah naik oktaf
Guru itu pun menoleh pada Veux yang kembali santai menyesap Vape miliknya tanpa ada masalah dan beban apapun.
"Maaf tuan muda, sudah biasa bagi Al, dia memang sering seperti itu" Jawab guru itu
Faux terlihat mengusap wajahnya kasar, lalu mengeluarkan ponsel dan menempelkannya pada telinganya. Seketika pikiran Veux berpetualang. Ia langsung berlari ke arah Feux dan merampas ponsel tersebut dan mematikan panggilannya.
Terjadi perang antar mata. Namun Faux segera memutuskannya dan beralih pada benda di genggaman adiknya itu.
"Siapa yang mengajarimu?"
Semua siswa dan guru menjadi saksi bisu antara Faux dan Veux yang masih belum bisa mereka pahami.
"Tidak ada" jawab Veux datar
Nicky sudah tau alur pembicaraan mereka. Dengan cepat tangannya meraih botol kaca di meja Veux dan menaruhnya di saku celana. Tangannya menarik Veux keluar kelas, diikuti oleh Faux.
"Kamu sekolah atau ingin menjadi berandalan?"
Langkahnya terhenti saat mendengar suara bariton milik kakak sepupunya. Namun sepertinya ia cukup berani melawannya.
"Sekolah" jawab Veux santai
Faux merampas Vape yang di genggam oleh Veux dan menaruhnya di saku celana. Tatapan Veux bahkan menjadi sangat murka.
"Kembalikan"
"Dilarang menyesep bahan berbahaya" ujar Faux datar
"Bastard!"
Bugh--
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Teen FictionBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...