"Diam di sana!"
Suara bariton berat membuat langkah mereka terhenti, dan menoleh.
Jackson !?
"Maaf tuan, kenapa anda mengeluarkan mata-mata itu dari sel?" Tanya Jack
Nick berkeringat dingin, bahkan netranya melihat sekitar
Dimana Veux, ya tuhan. Batin Nicky
"Aku membutuhkannya"
Jack menoleh lalu menunduk, "maaf tuan saya tidak mengetahuinya"
Veux mengangguk, "Antarkan mereka ke Villa ku, dan suruh Vito untuk tetap di sana"
Jack mengangguk, lalu melenggang pergi bersama Nicky dkk.
+.+.+
Tiga hari ini, Veux masih tetap di mansion sendiri. Karena keluarganya tengah disibukkan dengan jadwal mereka bersama kolega.
Tok tok tok
"Masuk!" Jawab Veux
Jack masuk bersama Nicky dkk dan juga.. Rion?
Veux bangun untuk duduk, "ada apa?"
"Maaf tuan, saya sudah mendapatkan informasi tentang Digo" jawab Rion
Rion menyerahkan map hijau pada Veux.
Mata Veux membulat sempurna melihat setiap kekejian yang dilakukan Kepada keluarganya.
Veux meremas kertas tersebut dan membuangnya."Pergilah, aku mau istirahat"
Mereka pun mengangguk, lalu pergi, namun tidak dengan Nicky.
Nicky ikut tiduran di samping kanan Veux. Namun Nicky memunggungi Veux.
Veux menarik lengan kiri Nicky, bisa dilihat jika Nicky sedari tadi menangis. Bahkan sekarang ia memeluk Veux.
"Kita lakukan besok, Nick. Jangan sedih seperti ini"
Nicky tak menjawab, ia justru menumpahkan semua rasa sesaknya.
Setelah beberapa menit, tangisan Nick pun berhenti, Veux yakin jika Nicky sudah tidur sekarang.
Veux menyusul Nicky ke alam mimpi setelah memberitahu Deo untuk memesan tiket pesawat.
+.+.+
Malam harinya, mereka pergi dari mansion untuk melaksanakan tugas mereka.
Veux pergi sendiri untuk ke Kanada. Tanpa adanya teman atau lainnya.
Di mansion mereka masih santai tanpa mengetahui tuan muda mereka pergi jauh untuk waktu yang lama.
+.+.+
Sudah satu Minggu ini, dan Veux belum kembali ke mansion. Bahkan sekarang penghuni mansion tengah dilanda kemarahan.
Di sisi lain, Veux telah berhasil menyingkirkan antek-antek dari Digo bahkan sampai ke akar-akarnya.
Hanya tinggal menunggu dalang dari semua perbuatan ini. Dan mungkin sekarang waktunya.
Drrttt...
Drrttt...Halo?
Dia ada di jalan xxx, kita bertemu di sana.
Baiklah
Veux mematikan ponselnya lalu memakai sweeter hitam miliknya dan menuju lokasi yang sudah di beritahu okeh Nick.
Di jalan yang cukup sepi, tak ada aktivitas karena mengingat jika sekarang pukul 2 pagi.
Veux masih santai berjalan menuju ke arah kepungan mobil polisi.
"Dimana dia?"
Tanya Veux pada Salah satu inspektur polisi yang berjaga di sana pun tersentak, lalu menunduk sedikit.
"Di sana tuan" tunjuknya
Banyak Polisi yang membuatnya bertekuk lutut, dan pergerakannya mereka kunci.
Nicky tersenyum melihat Veux datang. Namun ada yang salah, ia melihat Veux dengan tatapan sayu.
Mereka membawa orang tersebut ke markas Nicky. Di sana sangat sepi. Bahkan hanya ada polisi yang berjaga di depan.
Sreeettt
"Satu sayatan untuk kesalahanmu" (Nick)
Sreeettt
"Satu sayatan untuk rasa sakit mamaku" (Veux)
Sreeettt
"Satu sayatan untuk mommy ku" (Nick)
Ctar
"Satu cambukan untuk mommy ku" (Veux)
Ctar
"Satu cambukan untuk rintihan mama ku" (Nick)
Kranggg kranggg
Orang tersebut memberontak dengan menggerakkan tangannya yang di rantai di setiap tiang.
"Lepas Bastard!" Teriaknya
Plakkk!
Nick menampar orang tersebut sampai menimbulkan suara nyaring
"Badebah kau!"
Dugh!
Veux menendang perut orang tersebut
Mereka melepaskan rantai orang tersebut sampai tersungkur lemah.
Veux menarik kos belakang orang tersebut dan mendorongnya sampai menghantam dinding dengan keras
Sreekkk
Bugh
Bugh
Bugh
Dugh
Brakk
Bugh
Orang tersebut terpapar lemas dengan tubuh penuh darah. Bahkan Nafasnya tersenggal-senggal.
Nick menodongkan revolver ke arah dada kanan orang tersebut.
"Selamat jalan, Digo Arion!"
Dor!
Uhuk uhuk
"Masih hidup ternyata"
Veuk menodongkan revolver miliknya ke arah dada kiri orang tersebut
"Selamat tinggal, Digo Arion!"
Dor !
Digo Arion kini tewas di tangan Veux dan juga Nicky. Dendam mereka selama 16 tahun sudah terbalaskan juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Teen FictionBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...