Disinilah Veux sekarang. Tempat yang sunyi, indah, dan rindang.
Taman.
Veux duduk di bangku taman dengan sesekali menyesap Vape miliknya. Ekor matanya menangkap beberapa orang berpakaian hitam dengan sabuk coklat yang sama. Mereka juga memperhatikan gerak-gerik Veux.
Merasa tak nyaman, Veux beranjak berdiri, dan melangkah ke arah ayunan di sisi danau.
Anehnya orang-orang tersebut ikut berdiri di samping Veux dengan tatapan datarnya.
"Kenapa kalian mengikuti ku?" Tanya Veux tanpa menoleh
"Maafkan kami tuan muda"
Alis Veux terangkat satu mendengar sebutan tak asing dari orang asing.
"Siapa kalian?" Tanya Veux
"Kami Anak buah dari tuan Zee Charlie" jawab salah satu dari mereka
Veux mengendikan bahunya acuh, toh ia juga tidak mengenal siapa orang tersebut.
"Tuan muda-"
"Maaf tuan-tuan yang terhormat, saya bukan tuan muda kalian, jadi tolong menyingkir dari pandangan saya" ketus Veux
Mereka menunduk dan berlutut di samping Veux, bahkan Veux sampai berdiri karena terkejut.
"Hey! Apa yang kalian lakukan? Jangan seperti ini!"
"Tuan muda, jika kami ada salah, kami minta maaf"
Veux sampai mengacak rambutnya frustasi, "kalian tidak salah apapun, berdiri sekarang!" Kesalnya
Mereka pun berdiri menunduk, dengan tatapan yang sesekali melihat Veux.
"Apa yang kalian inginkan?" Tanya Veux
"Tuan muda, bantulah Tuan Zee agar ia bisa cepat terbebas dari pusat rehabilitasi Maria. Akan ada kekacauan besar jika Tuan Zee tidak segera keluar"
Veux bahkan tidak menjawab, ia meninggalkan mereka yang masih terus membuntutinya.
"Pertama, saya tidak mengenal siapa kalian. Kedua, saya bukan tuan muda kalian. Dan ketiga.. saya tidak mengenal siapa Tuan Zee" ujar Veux yang berbalik badan menatap mereka satu persatu
"Izin memperkenalkan diri tuan" Veux mengernyit bingung
"Kami adalah anak buah dari Tuan Zee Charlie. Kelompok mafia dari Italia yang dikenal dengan sebutan 'Black Rose' dan kami sedang mencari cara agar tuan kami bisa keluar dari tempat terkutuk itu"
"Saya adalah seorang tangan kanan dari Tuan Zee, nama saya Dante" sambungnya
Veux menatap mereka datar, bahkan ingin rasanya ia meninggalkan mereka, namun itu tidak sopan.
"Dan maaf tuan, saya tidak tau siapa itu Tuan Charlie" Ujar Veux
"Dia adalah orang yang anda temui di pusat rehabilitasi Maria tadi pagi tuan, dan hanya dengan anda dia bisa tenang" jawab Dante
Seketika semua kejadian tadi pagi saat ia bersama orang asing tersebut berputar di kepalanya. Ia mendengus kesal mendengar jawaban Dante.
"Orang itu? Dia mengusirku tadi, untuk apa aku membantunya?"
Dante tersenyum tipis, "benar tuan, memang ia tidak ingin jika anda berinteraksi dengan seorang pecandu" jawab Dante
Veux hanya mengangguk-anggukan kepalanya, sejujurnya ia masih bingung.
"Permisi semuanya"
Veux melenggang pergi ke arah mobilnya, dan memakai kaca mata lensa hitam miliknya.
"Kami harap anda bisa membantu kami tuan"
"Jika aku tidak mau?" Tanya Veux
"Kami akan menjadikan anda buronan kami sampai anda membantu kami"
Wth!!!
Mata Veux membola seketika, dan langkahnya yang tercekat.
Apa katanya? Buronan? Oh shit!. Batinya
Veux berbalik menatap mereka satu persatu dengan tatapan tajam.
"Aku bahkan tidak mengenal kalian dengan pasti, kenapa kalian dengan seenaknya mengeklaim seseorang bahkan menjadikannya buronan?"
"Kalian sungguh orang aneh yang pernah aku temui sebelumnya. Kalian hanya orang asing yang aku temui di taman ini, dan dia, tuan Zee Charlie, dia hanyalah seseorang yang aku temui di pusat rehabilitasi Maria. Hanya itu!" Tekannya
Veux kembali melanjutkan langkahnya untuk meninggalkan taman itu.
Kami harap anda bisa bekerja sama dengan kami tuan muda. Batin mereka serempak

KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Teen FictionBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...