Sreeettt!
"VEUX!!"
"AL!!"
"TUAN MUDA!!"
Mereka semua berteriak histeris saat melihat darah bercucuran dari leher putih Veux. Bahkan sang empu hanya mengusap sayatan tersebut menghilangkan jejak darah walaupun itu mustahil, tanpa ada rasa dan ekspresi sakit.
Tidak ada orang!
Itulah yang dipikiran mereka sekarang, hanya ada Boomerang yang melesat mengenai leher putih Veux dan menancap ke batang pohon.
Setelah insiden tadi pagi, kini Veux tengah di tangani oleh para dokter spesialis. Mereka turun tangan sendiri saat melihat tuan muda mereka hampir merenggang nyawa.
Walaupun tak ada reaksi tersirat, namun sekejap saja tubuh Veux ambruk di bahu Remond, dan mereka segera membawanya ke rumah sakit.
Peux, Poix, Edrick, dan kakak dari Veux datang dengan membatalkan semua acara mereka di kantor.
Tap!
Tap!
Tap!
Langkah jenjang nan terdengar sangat arogan membuat semua penghuni lorong tersebut menoleh serempak.
Nicky langsung saja menubruk tubuh Daddynya itu, walaupun dia hanya teman, namun ia tak rela melihat orang yang sudah ia anggap sebagai kakak sekarang tengah terbaring lemas di brankar putih tersebut.
Sudah lebih dari satu bulan, Veux tidak kembali ke rumah sakit, namun siapa yang berani membuatnya kembali ke rumah sakit kembali?
"Boy, ada apa? Siapa yang melakukan ini?" Tanya Peux pada Faux
"Aku tidak tau dad, itu serangan mendadak dari belakang semak belukar" jawab Faux
Mereka masih belum bisa mengontrol pikiran mereka, yang dipikirkan mereka sekarang hanya kondisi Veux. Hanya itu!.
Cklek
Setelah lebih dari 30 menit, akhirnya beberapa dokter dan perawat keluar dari ruangan yang digunakan untuk memeriksa Veux.
"Bagaimana keadaan Putraku?"
Dokter yang sebelumnya ingin mengatakan sesuatu pun mulai terlihat gusar, ia sangat gugup mengatakan jika kondisi Veux sangat buruk.
"Begini tuan, menurut hasil dari lab, Boomerang tersebut sudah dilapisi oleh racun yang terbilang sangat langka disini, dan membuat kami kesusahan dalam mencari obat penawar"
Semua dokter dan perawat bisa merasakan hawa dingin menyelimuti seluruh lorong itu, bahkan tatapan para Titan di depan mereka sangat kentara.
"Lakukan apapun untuk menyelamatkan putraku!"
Para dokter tersentak lalu menunduk, mereka sangatlah takut jika akan terjadi apapun dengan Veux nantinya.
"Baik tuan, akan kami lakukan semaksimal mungkin, saya hanya butuh simpel darah dari tuan Peux dan juga Poix"
Tanpa menjawab apapun, mereka langsung berjalan bersama para perawat yang sudah siap mengantar mereka ke ruang uji DNA.
Sebelum membuat penawar mereka membutuhkan darah kedua kepala keluarga itu, karena salah satunya akan menjadi pendukung dan yang satunya akan menjadi penopang bagi penawar yang akan mereka buat.
.+.
Sudah 24 jam, mereka menunggu hasil dari penawar racun yang para dokter tersebut buat, namun belum ada hasil.
Sepertinya malam ini menjadi malam bahagia, dan Dewi Fortuna berpihak pada keluarga Fabregas.
Trap Trap Trap!
Suara langkah kaki yang cepat membuat mereka menoleh. Mereka melebarkan bola matanya saat melihat dokter berjalan cepat ke arah mereka.
"Bagaimana?"
Dokter tersebut tersenyum lebar, "kami sudah menemukan penawarnya tuan, dan akan kami menindaklanjuti pemeriksaan kami"
"Baiklah"
Semua anggota keluarga Fabregas keluar setelah menyetujui perkataan dari dokter tersebut.
Semoga berhasil!!
Semoga Veux-ku baik-baik saja!!
Semoga tuhan melindungi Veux!!
Berbagai doa mereka panjatkan namun dari luar jangkauan mereka.
Siapa mereka? Tentu saja seseorang yang akan hadir sebentar lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Fiksi RemajaBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...